Ada yg bilang kalau puisi-puisi yg dibacakan pada JAGONGAN PADHANG (M)BULAN Edisi perdana kurang berani, banyak mengungkap masalah personal; cinta dsb. Pertanyaan balik yg bisa kita ajukan adalah “apakah puisi harus berteriak secara terbuka utk menyuarakan permasalahan sosial? Apakah harus dgn kata-kata pamflet? Apakah tidak boleh mengungkapkan masalah personal?” Gaya berpuisi terlalu banyak utk diungkapkan; ada...Read More
Asri Sundari Fakultas Sastra Universitas Jember; Pos-el: asrisundari6@gmail.com; Abstrak Penelitian ini bertujuan memahami proses konstruksi sosial kearifan lokal kepemimpinan Jawa hastabrata pada kepala sekolah yang telah mengacu pada kepemimpinan legal formal Peraturan Menteri No 28 tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan para kepala sekolah yang hanya berdasarkan peraturan legal formal Peraturan Menteri No 28 tahun 2010 tidak membuahkan...Read More
Hery Prasetyo FISIP Universitas Jember Pos-el: heryprasetyo83@gmail.com Abstrak Kopi dalam keseharian masyarakat tidak dapat dilepaskan dari kontekstasi dan marginalitas yang menempatkannya di tengah pasar. Apa yang membuatnya diminati pasar adalah bagian dari formasi nilai kultural. Konsekuensi dari munculnya nilai kultural ialah hadirnya absorpsi kultural dari lokalitas yang hendak ditampilkan sebagai bagian dari globalitas. Budaya kopi pada masyarakat adat Using, secara...Read More
Nusarini dan Leili Sofia Marwati FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Pos-el: luphvieezz@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsi latar belakang penamaan desa dan kaidah kebahasaan nama-nama desa di Kabupaten Sleman. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data, serta tahap pemaparan hasil analisis data. Nama desa yang digunakan sebagai sampel berada di bawah Kecamatan Cangkringan, Pakem,...Read More
Hanif Nurcholis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka Nurcholishanif23@gmail.com; hanif@ecampus.ut.ac.id Abstrak Sejak Reformasi 1998, sistem pemerintahan berubah dari sentralistik ke desentralistik. Di bawah sistem desentralistik sejumlah urusan pemerintahan didesentralisasikan ke daerah otonom kecuali lima urusan: 1) politik luar negeri; 2) pertahanan dan keamanan; 3) moneter dan fiskal; 4) manajemen peradilan; dan 5) agama. Salah satu urusan yang...Read More
Nulla vitae elit libero, a pharetra augue. Nulla vitae elit libero, a pharetra augue. Nulla vitae elit libero, a pharetra augue. Donec sed odio dui. Etiam porta sem malesuada.