[:en]THE MADURESE TRADITIONAL UTTERANCES IN DISTRICT OF SUKOWONO JEMBER REGION: FORM, MEANING, AND FUNCTION[:id]UNGKAPAN TRADISIONAL MADURA DI KECAMATAN SUKOWONO KABUPATEN JEMBER: BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSINYA[:]

[:en]Ubaidillah

 

ABSTRACT

The traditional utterances are one of the traditional cultures used as the attitude’s orientation. The use of the traditional utterances aims to create a harmonious social relationship. This research uses descriptive qualitative method in which making the description of the traditional utterances’ form, meaning, and function applied by Madurese people in Sukowono District, Jember Region. The results showed that the Madurese traditional utterances are classified into five forms: (1) parebhâsan (saloka), (2) bhângsalan, (3) sendhilân, (4) paparèghân, dan (5) tembhâng. In addition, there are three functions of it which are used to advise, tease, and praise. There are 20 kinds of traditional utterances that are used to advise: 10 parèbhâsan, 2 bhângsalan, 3 sendhilân, 3 paparèghân and 2 tembhâng.  Moreover, the traditional utterances that are used to tease consist of 29 utterances: 14 paparèghân, 4 bhângsalan, 2 sendhilân, 4 paparèghân, and 5 tembhâng. Meanwhile there are 10 utterances used to praise: 5 parèbhâsan, bhângsalan (no data), 2 sendhilân, 2 paparèghân, and 1 tembhâng.

Keywords: traditional utterances, meaning, and function[:id]UBAIDILLAH

 

ABSTRAK

Ungkapan tradisional merupakan salah satu bentuk budaya tradisional yang digunakan sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Penggunaan  ungkapan tradisional bertujuan menciptakan hubungan sosial yang harmonis.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskripsi yakni membuat deskripsi bentuk, makna, dan fungsi ungkapan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Madura di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Hasil riset menunjukkan, ungkapan tradisional Madura digolongkan menjadi lima bentuk yaitu (1) parebhâsan (saloka), (2) bhângsalan, (3) sendhilân, (4) paparèghân, dan (5) tembhâng. Ungkapan tradisional Madura mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menasihati, menyindir, dan memuji. Ungkapan tradisional untuk menasihati terdapat 20 ungkapan dengan rincian 10 parebhâsan, 2 bhângsalan, 3 sendhilân, 3 paparèghân, dan 2 tembhâng. Ungkapan tradisional untuk menyindir terdapat 29 ungkapan dengan rincian 14 parebhâsan, 4 bhângsalan, 2 sendhilân, 4 paparèghân, dan 5 tembhâng. Ungkapan tradisional untuk memuji terdapat 10 ungkapan dengan rincian 5 parebhâsan,  bhângsalan tidak ada data, 2 sendhilân, 2 paparèghân  dan 1 tembhâng.

Kata Kunci: ungkapan tradisional, bentuk, makna, dan fungsi[:]

Related Posts