UB Bisa Menjadi Mitra Kolaborasi Pengembangan Keilmuan

Wakil Dekan 3 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Ikwan Setiawan (1/12/23) melakukan study banding ke Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. “Meskipun Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember berdiri lebih dulu, namun kami perlu banyak belajar dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Diantaranya bagaimana model kolaborasi, jaringan alumni dan juga mitra kolaborasi,” ungkapnya.

Ikwan melihat dalam perkembangannya termasuk dimana Universitas Brawijaya lebih dulu dalam penerapan badan layanan umum, sementara Universitas Jember baru menuju badan layanan umum. Dalam study banding tersebut, Ikwan membawa wakil koordinator bidang akademik dan kemahasiswaan beserta staf dan operator akademik dan kemahasiswaan. “Tujuan study banding ini dalam rangka ngangsuh kaweruh dengan berbagai prestasi yang diraih Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya,” terangnya.

Tentu saja secra kreatif apa yang baik dari study banding bisa menjadi kolaboratif dalam pengembangan institusi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. Terutama dalam peran dan kontribusi mahasiswa bisa aktif berkompetisi.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya, Hamamah, Ph.D. menyambut positif study banding yang dilakukan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. Hamamah menyampaikan bahwa di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya ada dosen yang juga alumni dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember saat ini menjabat sebagai ketua ULPM di Universitas Brawijaya. Hamamah juga menyatakan siap menjadi mitra kolaborasi dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. Secara keilmuan antara FIB-UB dan FIB-UNEJ berada dalam satu rumpun kelimuan dan tentu saja untuk kolaborasi.

Related Posts