FIB UNEJ Tingkatkan Skill Mahasiswa Melalui Pelatihan Dasar Jurnalistik

Jember (3/10/2021). Era disrupsi media menuntut ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki skill dan kompetensi bagi mahasiswa agar mampu merebut pasar dunia kerja di bidang media. Selain itu juga, mahasiswa perlu diberikan materi terkait dengan pengetahuan jurnalistik yang menjadi salah satu elemen utama di industri media. Oleh karena itu, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember (FIB UNEJ) memberikan Pelatihan Jurnalistik kepada lebih dari 150 mahasiswa dari seluruh program studi di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya. Pelatihan Jurnalistik diselenggarakan secara daring dengan menggunakan platform zoom meeting.

Pelatihan Jurnalistik bagi mahasiswa FIB merupakan salah satu program kerja institusi dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan jurnalistik, khususnya di media televisi dan media cetak. Oleh karena itu, kegiatan Pelatihan Jurnalistik Dasar bagi mahasiswa FIB mendatangkan tiga narasumber dari kalangan praktisi jurnalistik nasional yang bereputasi, yaitu: Mohammad Hadi Winarto (Media Group), Andy Riza Hidayat (jurnalis Kompas), dan Agung Sedayu (jurnalis Tempo). Ketiga narasumber juga merupakan alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember yang dahulunya masih bernama Fakultas Sastra Universitas Jember.

Dalam sambutan pembukaan acara pelatihan jurnalistik Dekan Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Sukarno, M.Litt menuturkan acara ini merupakan upaya Dekanat FIB UNEJ untuk memberikan pengetahuan jurnalistik kepada para mahasiswa dari semua prodi. Hal ini menunjukkan bagaimana pimpinan dekanat memberikan pelayanan terbaik kepada para mahasiswa agar bisa terus berkembang, khususnya dalam bidang pengetahuan dan kreativitas, merupakan salah satu visi institusional yang akan terus diperjuangkan dan diperbaiki kualitasnya dari waktu ke waktu. “Melalui Pelatihan ini kami berharap mahasiswa bisa mendapatkan bekal untuk mengembangkan minat mereka dalam bidang jurnalistik yang cukup menantang dan potensial.  Kehadiran para pemateri level nasional merupakan bentuk komitmen kami untuk memberikan yang terbaik kepada mahasiswa. Harapannya, para mahasiswa bisa membuat karya jurnalistik sebagai latihan untuk berkembang. Siapa tahu ke depan ada yang menjadi jurnalis,”

Pelaksanaan Pelatihan Jurnalistik ini dibagi ke dalam tiga sesi penyampaian materi. Materi-materi pelatihan terdiri atas: Pengantar Jurnalistik yang disampaikan oleh Agung Sedayu (TEMPO), materi Jurnalisme Televisi dipaparkan oleh Muhammad Hadi Winarto (Media Grup), dan materi Konvergensi Antarmedia dipresentasikan oleh Andy Riza Hidayat (KOMPAS).

Dalam presentasi materinya, Agung Sedayu menyampaikan beberapa hal terkait dasar-dasar kerja jurnalistik dan bagaimana menjadi jurnalis yang kritis serta dinamis di tengah-tengah bermacam masalah sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Selain itu juga, Agung Sedayu memaparkan cara-cara peliputan berita dalam rangka tugas jurnalistik, kemudian teknis penulisan berita dengan berdasar pada piramida terbalik yang tidak bisa meninggalkan konsepsi 5W+1H maupun kode etik jurnalistik. Penjelasan ini berdasarkan pengalaman Agung Sedayu sebagai jurnalis TEMPO tempatnya bekerja.

Hadi Winarto memberikan paparan materi terkait dangan dinamisasi kerja jurnalistik televisi, terutama kegiatan jurnalistik di Metro TV. “Kerja-kerja jurnalistik televisi begitu kompleks, tetapi asyik karena menantang kreativitas para jurnalis dalam menyajikan beragam informasi. Strategi untuk menarik perhatian mutlak dibutuhkan, tetapi bukan berarti harus menyesatkan penonton dengan beragam hoax.” Paparnya.

Sedangkan di sesi terakhir, Andy Riza Hidayat dari KOMPAS menjelaskan bagaimana konvergensi terjadi di antara bentuk-bentuk media, dari cetak, televisi, hingga daring. “Era digital memang menuntut kesiapan strategi para pengelola media, termasuk jurnalis. Dengan kemampuan memahami teknik-teknik kolaboratif antarmedia dalam menyampaikan berita, jangkauan publiknya pun semakin luas, sehingga semakin banyak penikmatnya.” Simpulnya.

Setelah para pemateri menyampaikan materinya, pelatihan dilanjutkan pertanyaan dan diskusi. Mahasiswa peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan dengan memberikan pertanyaan dan pendapat dalam sesi diskusi. Mengakhiri pelaksanaan pelatihan ketiga narasumber memotivasi mahasiswa agar terus mengasah kemampuan dengan berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan jurnalistik di tingkat lanjut serta tidak perlu takut untuk menjadi jurnalis karena profesi ini cukup menantang dan akan memberikan banyak pengalaman. (/bak)

Related Posts