Tunjung Wantorojati
ABSTRAK
Di dalam artikel ini dibahas mengenai kata sapaan dalam bahasa Jawa Banyumasan di Kabupaten Cilacap. Permasalahan dalam artikel ini mencakup dua hal, yakni bagaimanakah penggunaan kata sapaan kekerabatan dalam bahasa Jawa Banyumasan di Kabupaten Cilacap dan bagaimanakah penggunaan kata sapaan nonkekerabatan dalam bahasa Jawa Banyumasan di Kabupaten Cilacap. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan kajian sosiolinguistik. Kajian dilakukan dengan metode deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik simak dan cakap.
Kata sapaan kekerabatan dibagi menjadi dua, yaitu: kata sapaan kekerabatan dalam keluarga inti dan keluarga luas. Kata sapaan kekerabatan dalam keluarga inti yang ditemukan adalah yaitu: rama, biyung, bapak, ibu, mbakayu, mbak, kakang, mas, thole, dan gendhuk. Kata sapaan kekerabatan dalam keluarga luas yang ditemukan adalah yaitu nini, kaki, paman, bibi, dan uwa. Kata sapaan nonkekerabatan dibagi menjadi tiga, yaitu: kata sapaan yang digunakan untuk menyapa orang lebih tua, kata sapaan yang digunakan untuk menyapa orang lebih muda, dan kata sapaan dalam jabatan atau pekerjaan. Kata sapaan nonkekerabatan yang digunakan untuk menyapa orang yang lebih tua di lingkungan masyarakat yang ditemukan adalah yaitu: kakang, mbakayu, kaki, mbok, bapak, bu, mas, mbak, dan nini. Kata sapaan yang digunakan untuk menyapa orang yang lebih muda di lingkungan masyarakat yang ditemukan yaitu: nama diri, adik, mamang, dan nak. Kata sapaan dalam jabatan atau pekerjaan yang ditemukan yaitu: pak rt, pak lurah, bu lurah, pak bau, gurune, pak kayim, dan pak carik.
Kata Kunci: Kata sapaan, bahasa Jawa Banyumasan, kekerabatan, nonkekerabatan.