[:en]The Development of Tourism Sector in Bayuwangi Regency 2002-2013[:id]Pengembangan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Banyuwangi Tahun 2002-2013[:]

[:en]SUMMARY

 

The Development of Tourism Sector in Bayuwangi Regency 2002-2013, Hisyam Arifal Fahad, 100110301022; 165 papers; 2016; History Department, Faculty of Humanities, University of Jember.

 

This thesis discuss about development of tourism sector in Banyuwangi and the effect of economics, social, and culture, the problem of this thesis is how is the tourism condition before government policy, what kind of effort that has been implemented by district government to develop tourism sector, and what is the impact of tourism to economic, social, and culture in Banyuwangi. The purpose of this research is to know the potential tourism in Banyuwangi before the policy was set by district government; Explain the steps of government to manage the tourism in Banyuwangi; Explain the impact of tourism to economic, social, and culture in Banyuwangi. this research is expected to become reference of tourism history in indonesia. To become reference for the next writing source which is related with tourism history and provide understanding to reader related with the effect of tourism to bring forward the economics, social, and culture.

The method which is used in this thesis is historical approach with Heuristic step that is sourcing. Source criticism is an effort to find authenticity and credibility of the source. Interpretation is an effort to interpret the fact that is taken from the valid data or the analysis process from the data which then arranged to become a construction of integrated event without any subjectivity and near up to the truth. Historiography, is the interpretation results from all the fact which is obtained and consider to be valid and credible and become unity. The theory which is used in this research is modernization theory with tourism sociological approach and the theme which is chosen in this research is tourism historical theme.

The Results of the research was shown that, the development of tourism sector in Banyuwangi had encounter fluctuating, especially in the 1998 economic crisis was happend and has inflicted  to the decrease of  tourism image in Banyuwangi.This condition occured until the  2002 local regulation was published  2002 that become the legal foundation in every excution of managing tourism sector in Banyuwangi. Through the carried theme about tourism industry, Banyuwangi regency government began  to make important policy in supporting the advancement of tourism. The government seriousness in bringing back the image of tourism looks to start previewing Banyuwangi as a new tourist destination to national level, and improve the supporting facilities of tourism, such as road repairs, Extra attractions, ease permits the construction of hotels, transport and others. The role of the actors of investors began to look on the growth of some large industries have been built, making Banyuwangi as a new economic center in East Java. Although the tourism sector in Banyuwangi is still in the developing phase when compared to the agricultural sector, but the development of tourism is able to bring new jobs or change for the people of the original work as farmers, now turned into a tourist service manager. In addition, the development of tourism in Banyuwangi help re-grow local culture through the development of rural tourism and a variety of cultural events are packed with carnival held every year by the local government and the community.

 

 [:id]RINGKASAN

 

Pengembangan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Banyuwangi Tahun 2002-2013, Hisyam Arifal Fahad, 100110301022; 165 halaman; 2016; Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember.

 

            Skripsi ini membahas tentang pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi dan pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya masyarakat. Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana kondisi pariwisata sebelum ada kebijakan dari pemerintah, upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata, dan bagaimana dampak pariwisata terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, sebelum ada kebijakan dari pemerintah daerah; menjelaskan langkah-langkah pemerintah dalam mengelola pariwisata di Kabupaten Banyuwangi; menjelaskan dampak pariwisata terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan sejarah pariwisata di Indonesia, menjadi acuan untuk sumber penulisan berikutnya yang berkaitan dengan sejarah pariwisata dan memberi pemahaman pada pembaca terkait pengaruh pariwisata dalam memajukan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah dengan tahapan. Heuristik yaitu tahap pencarian sumber, Kritik sumber yaitu upaya untuk mendapatkan otentisitas dan kredibilitas sumber. Interprestasi merupakan upaya  penafsiran atas fakta-fakta yang diambil dari data yang valid atau proses analisis dari data yang kemudian disusun menjadi sebuah konstruksi suatu peristiwa yang utuh tanpa adanya unsur subyektifitas dan mendekati kebenaran. Historiografi, yaitu hasil penafsiran dari semua fakta yang diperoleh dan dianggap valid dan kredibel dan menjadi kesatuan. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori modernisasi dengan pendekatan sosiologi pariwisata, dan tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah tema sejarah pariwisata.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi mengalami fluktuatif, terutama pada tahun 1998 terjadi krisis ekonomi yang mengakibatkan penurunan citra kepariwisataan di Kabupaten Banyuwangi. Kondisi ini terus berlangsung hingga diterbitkannya Perda tahun 2002 yang menjadi landasan hukum dalam setiap pelaksanaan dan pengelolaan sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. Melalui tema yang diusung tentang industri pariwisata, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mulai membuat kebijakan-kebijakan penting dalam menunjang kemajuan pariwisata. Keseriusan pemerintah dalam mengangkat kembali citra kepariwisataan terlihat dengan mulai dipromosikannya Kabupaten Banyuwangi sebagai daerah tujuan wisata baru ke tingkat nasional, dan memperbaiki fasilitas-fasilitas penunjang kepariwisataan, seperti perbaikan jalan, penambahan obyek wisata, kemudahan izin pembangunan hotel, transportasi dan lain-lain. Peran pelaku-pelaku investor mulai terlihat dari tumbuhnya beberapa industri besar telah dibangun, sehingga menjadikan Kabupaten Banyuwangi sebagai pusat perekonomian baru di Jawa Timur. Meski sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi masih dalam tahap berkembang jika dibandingkan sektor pertanian, namun adanya pengembangan pariwisata ini mampu memunculkan atau merubah pekerjaan baru bagi masyarakat dari semula bekerja sebagai petani, kini berubah menjadi pengelola jasa wisata. Selain itu, pengembangan pariwisata di Kabupaten Banyuwangi turut menumbuhkan kembali kebudayaan lokal melalui pengembangan desa wisata dan beragam event budaya yang dikemas melalui acara carnaval digelar setiap tahun oleh pemerintah daerah dan masyarakat.

 [:]

http://103.147.222.22/ https://sisbpn.petrolab.co.id/ https://survey.petrolab.co.id/pulsa/ http://jdih-aceh-dev.kemenkumham.go.id/ https://webmail.batubarakab.go.id/pulsa/ http://permata-paygate.uai.ac.id/slot-thailand/ http://dki-paygate.uai.ac.id/slot-pulsa/ https://pa-batang.go.id/ https://pelalawankab.go.id/web/siteplan/ https://wginc.com/slot-thailand/ https://wginc.com/ https://atkperkara.pa-batang.go.id/qris/