Caption align here

Blog Full Left Sidebar With Frame

[:en]oleh: Drs. Kusnadi, M.A., Antropolog Fakultas Sastra, Universitas Jember   Atmosfir politik di era reformasi dan otonomi daerah telah memberikan keleluasaan pada masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah. Di samping itu, untuk mengoptimalkan keterlibatan partisipasi warga masyarakat dan lembaga-lembaga nonpemerintah dalam pembangunan daerah diperlukan keterbukaan perilaku aparatur dan kelembagaan pemerintah daerah dan kemampuan mereka mengelola aspirasi masyarakat sebagai modal sosial dan energi pembangunan daerah. Dalam hal ini, kualitas dan...
Read More
[:en]oleh: Drs. Kusnadi, M.A., Antropolog Fakultas Sastra, Universitas Jember   Dalam pen-Takdir-annya sebagai negara kepulauan atau negara maritim yang masyarakatnya bersifat majemuk (plural society), pemerintah dan masyarakat Indonesia masih harus belajar banyak dari sejarah perjalanannya sendiri tentang bagaimana mengelola kemajemukan tersebut agar menjadi modal sosial pembangunan bangsa.2 Masyarakat majemuk yang tersusun oleh keragaman kelompok etnik (etnic group) atau suku bangsa beserta tradisi-budayanya itu, tidak hanya berpeluang menjadikan Indonesia sebagai negara...
Read More
[:en]oleh: Drs. Kusnadi, M.A., Antropolog Fakultas Sastra, Universitas Jember   Dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain, kemiskinan yang menimpa masyarakat nelayan, khususnya nelayan-nelayan kecil/tradisional atau nelayan buruh terasa sangat berat dan membebani kelangsungan hidup mereka. Berbagai sebab yang mendasari kemiskinan ini sangat kompleks dan saling terkait. Akibat-akibat kemiskinan dapat menjadi sebab bagi lestarinya kemiskinan nelayan. Rangkaian dari hukum sebab-akibat dalam kemiskinan nelayan tidak mudah diuraikan. Walaupun demikian, peluang untuk mengatasi kemiskinan nelayan...
Read More
[:en]oleh: Drs. Kusnadi, M.A., Antropolog Fakultas Sastra, Universitas Jember   Keanekaragaman masyarakat dan kebudayaannya memiliki dua sisi yang bersifat antagonis dan saling melengkapi, yakni sebagai potensi perubahan yang produktif dan kekuatan disintegrasi sosial yang destruktif. Aspek mana yang akan terjadi sangat bergantung pada model kebijakan pembangunan yang ditempuh oleh pemerintah daerah. Yang harus disadari oleh para perencana pembangunan di daerah adalah bahwa memperlakukan aspek-aspek kebudayaan sebagai benda mati, seperti pada...
Read More
[:en]Turnamen Bulutangkis “Dekan CUP” 2016 secara langsung dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember, Dr. Hairus Salikin, M.Ed (20/5). Secara simbolis, Hairus Salikin menyerahkan raket kepada panitia pelaksana “Dekan CUP” 2016 seraya memberikan semangat kepada mahasiswanya untuk terus berkarya dalam menoreh prestasi. Motivasi untuk berprestasi bukan hanya di bangku perkuliahan, sebagai bentuk prestasi yang paling besar adalah dengan menjaga tubuh tetap sehat dan bugar salah satunya dengan berolah raga....
Read More
1 167 168 169 170 171 259