[:id]
Dekan, Prof. Dr. Sukarno, Mlitt kembali menghadirkan Pengusaha Muda Sukses yang juga alumni Program Diploma 3 Bahasa Inggris alumni tahun 1999, Agus Setiawan (4/8).
Dari ilmu yang didatapnya, Agus merintis usaha jam tangan, kacamata, pasar buah dan lainnya. Sukarno berharap dengan sharing dengan pengusaha muda sukses ini, semua alumni dapat mengambil hikmah dari paparan pengalaman usaha dari Agus.
Tujuan dari kita menghadirkan para professional dan pengusaha muda yang sukses ini bisa berbagi ilmu dan pengalaman baik secara formal maupun informal. “Kerena Mas Agus ini sukses dalam usaha informal, maka dalam diskusi nanti akan lebih baik bila dilaksanakan secara informal saja,” pinta Sukarno. Untuk itu Sukarno juga memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Agus Setiawan biasa dipanggil Agus Suga.
Mengawali cerita pengalamannya, Agus Suga menceritakan bahwa setelah lulus D3 sama seperti lulusan lainnya sibuk membuat lamaran kerja di berbagai perusahaan. Alhamdulillah saya diterima bekerja dan menanda tangani kontrak kerja pada salah satu perusahaan provider seluler dan ditempatkan di luar Jawa.
Setelah resign, Agus Suga sempat mengalami kesulitan dan kebingungan dalam mencari kerja. Pada akhirnya Agus membuka 1 outlet jam tangan di sebuah toko dengan sewa outle 300 ribu per bulan dan di jaga sendiri. Dari 1 outlet beliau membuka beberapa cabang dan pada akhirnya hinga 10, 20 dan 30 cabang dari Banyuwangi, Jember hingga Bondowoso.
Dalam perkembangan usahanya tentu saja mengalami pasang surut terutama pada masa pandemic covid-19. Agus menceritakan di masa sulit tersebut banyak outletnya yang mengalami kemunduruan dan gulung tikar. Agus Suga kemudian mendirikan pusat outlet jam tangan dan kacamata di kawasan Jajag, Banyuwangi. Ia menamai usahanya “99 Jajag”. Ketika usahanya semakin besar, ia mulai berpikir untuk memperluas usahanya.
Kemudian Agus Suga mulai membuka kafe, pusat kebugaran, dan usaha pertanian adalah beberapa usaha yang sudah berjalan. Belum lama ini, ia juga membuka usaha “Sri Tanjung Buah,” pusat buah lokal dan impor.
Semua pengalamannya dalam membangun usaha tersebut, ia sampaikan kepada tiga puluh yudisi di Aula Sutan Takdir Alisyahbana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember.
Dalam mengembangkan usahanya, Agus Suga tidak pernah meninggalkan pendekatan budaya, seperti merangkul kelompok senam, menggandeng organisasi keagamaan, dan bekerjasama dengan organisasi kepemudaan. Baginya, semua capaian yang ia raih saat ini sebagai pengusaha muda dengan omset miliaran, tidak pernah lepas dari pilihan-pilihan selama kuliah. Selain rajin mengikuti perkuliahan sehingga memperoleh predikat IPK Tertinggi untuk Prodi D-3 Bahasa Inggris, Agus Syuga juga akrif berkegiatan di organisasi intra dan ekstra kampus. Semua itu menjadi modal tersendiri untuk merintis usaha.
Maka, baginya, alumni Fakultas Ilmu Budaya tidak boleh minder, karena bekal keilmuan dan soft skill yang diperoleh di kampus pasti bermanfaat. Asalkan, para alumni tidak takut untuk memulai usaha dan membangun jejaring. (/bob)
[:]