[:en]Wahyuni Fajaria Agustin
Abstract
In the study of language and gender, men and women have different characteristics in the use of language. It creates gender differences in the amount of talk and the topic selections. In reality, most of people know that women tend to talk a lot than men. This phenomenon is not only found in daily life, but also happens in the movie script. This research analyzes the conversational topics selected by men and women in Legally Blonde’s movie script. This research applies the theory of gender differences in the amount of talk by Talbot (1998) and Tannen (1993) and the theory of gender differences in the topic-selections by Moore (1922), Landis and Burtt (1924), Kramer (1974), Tannen (1993) and Aries (1996). Moreover, this research also applies the Difference theory proposed by Tannen (1990). This research uses quantitative and qualitative methods. The methods of data analysis are selecting the dialogues, counting the number of words and analyzing the dialogues. The results show that there are 7 kinds of conversational topics. It is divided into 3 kinds of conversational topics selected by men, such as job, share activity and legal matter, and 4 kinds of conversational topics selected by women such as talking about themselves and another woman, life’s trouble and personal feelings. The main reason why men are more talkative than women in talking about particular conversational topics is because they want to share information. While the main reason why women are more talkative than men in talking about particular conversational topics because they want to maintain the interpersonal relationship, create closeness and intimacy.
Keywords: Amount of talk, conversational topics, reason, talkative. [:id]Wahyuni Fajaria Agustin
Abstrak
Dalam studi bahasa dan gender, laki-laki dan perempuan memiliki karakteristik yang berbeda dalam penggunaan bahasa. Hal tersebut menciptakan perbedaan gender dalam jumlah percakapan dan pemilihan topik-topik. Dalam realita, sebagian besar masyarakat mengetahui bahwa perempuan cenderung banyak berbicara daripada laki-laki. Fenomena ini tidak hanya ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga terjadi dalam naskah film. Penelitian ini menganalisa topik-topik percakapan yang dipilih oleh laki-laki dan perempuan dalam naskah film “Legally Blonde”. Penelitian ini menerapkan teori perbedaan gender dalam jumlah percakapan oleh Talbot (1998) and Tannen (1993) dan teori perbedaan gender dalam pemilihan topik-topik oleh Moore (1922), Landis and Burtt (1924), Kramer (1974), Tannen (1993) and Aries (1996). Lebih dari itu, penelitian ini juga menerapkan teori perbedaan yang dikemukakan oleh Tannen (1990). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode untuk analisa data yaitu memilih dialog-dialog, menghitung jumlah kata-kata dan menganalisa dialog-dialog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 7 macam topik-topik percakapan. Topik tersebut dibagi menjadi 3 macam topik-topik percakapan yang dipilih oleh laki-laki seperti pekerjaan, masalah hukum, dan menceritakan aktifitas, dan 4 macam topik-topik percakapan yang dipilih oleh perempuan seperti menceritakan tentang diri mereka sendiri dan perempuan lain, persoalan hidup dan perasaan pribadi. Alasan utama mengapa laki-laki lebih banyak bicara daripada perempuan dalam membicarakan tentang topik-topik percakapan tertentu karena mereka ingin berbagi informasi. Sedangkan alasan utama mengapa perempuan lebih banyak bicara daripada laki-laki dalam membicarakan tentang topik-topik percakapan tertentu karena mereka ingin membangun hubungan antar pribadi, menciptakan kedekatan dan keakraban.
Kata kunci: Jumlah percakapan, topik-topik percakapan, alasan-alasan, banyak bicara[:]