[:en]Ikarifkiaturrohmah
Abstract
This study deals with conversational analysis which is focused on turn-taking irregularity; interruption and overlaps from gender perspective. The classification of interruption and overlap are based on the definition from West and Zimmerman (1975). Interruptions are violations and overlaps are misfires. The data are only interruptions and overlalps which are done by five oppoition party leaders of United Kingdon in the BBC election debate video on 16th April 2015. It will be analized by using combined theory from Yang (2003) and Muarta (1994). This study aims to find whether male or female who interrupts and overlaps more to dominate the debate and to find the reasons behind it. The mixed-method is applied in this study. The findings show that the one who dominate the conversation by interrupting is a female and the one who overlap most is a male. There are five reasons of interruption which are applied by both male and female. They are demand for new information and clarification, clarifying, giving strong opinion, disagreeing/rejecting, and wanting the floor. The reasons of overlaps which are applied by male are showing enthusiasm, clarifying, and expressing strong opinion. Whereas, females apply five reasons of overlap; showing enthusiasm, expressing supportive agreement, clarifying, expressing strong opinion and wanting the floor.
Keywords: Conversational Analysis, Interruptions, Overlaps, Gender, The Reasons of Interruption and Overlap
[:id]Ikarifkiaturrohmah
Abstrak
Studi ini berhubungan dengan analisis percakapan yang difokuskan pada ketidakberaturan giliran bicara; penyelaan dan tumpang tindih yang dilihat dari perspektif jenis kelamin. Pengklasifikasian penyelaan dan tumpang tindih ini didasarkan pada definisi penyelaan dan tumpang tindih dari West and Zimmerman (1975). Penyelaan dianggap sebagai pelanggaran sedangkan tumpang tindih merupakan kegagalan. Data yang digunakan hanya penyelaan dan tumpang tindih yang dilakukan oleh lima pimpinan partai oposisi di Inggris dalam vidio debat pemilu BBC pada tanggal 16 april 2015. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori dari Yang (2003) dan Muarta (1994). Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui siapa yang paling sering malakukan penyelaan dan tumpang tindih dan untuk menemukan tujuan-tujuan melakukan kedua hal tersebut. Penelitian ini menerapkan metode campuran (kualitatif dan kuantitatif). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang mendominasi percakan dengan melakukan penyelaan adalah seorang perempuan, sedangkan orang yang paling sering melakukan tumpang tindih adalah laki-laki. Ada lima alasan melakukan penyelaan yang diterapkan oleh laki-laki dan perempuan yaitu permintaan informasi atau klarifikasi baru, mengklarifikasi, menyampaikan pendapat yang kuat, ketidaksetujuan/ketidaksepakatan, dan keinginan terhadap giliran bicara. Sebaliknya dalam melakukan tumpang tindih ada perbedaan tujuan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki melakukan tumpang tindih untuk menunjukkan antusisme, mengklarifikasi, dan mengungkapkan pendapat yang kuat. Sedangkan perempuan melakukan tumpang tindih untuk lima tujuan yaitu untuk menunjukkan antusiasme, mengekpresikan kesepakatan yang bersifat suportif, mengklarifikasi, menunjukkan pendapat yang kuat, dan menginginkan giliran bicara.
Kata Kunci: Analisis Percakapan, Penyelaan, Tumpang Tindih, Jenis Kelamin, Tujuan Melakukan Penyelaan dan Tumpang Tindih
[:]