[:en]Dwi Rosa Nur Farikhah
Abstract
Moga Bunda Disayang Allah is a novel written by Tere Liye. It tells about Melati, a 6-year-old girl with phisical disabilities: blind and deaf. These disabilities unable Melati to communicate and interact with people on her surroundings. However, being blind and deaf did not make Melati weak. Her curiosity to understand her surrounding makes her keep fighting. It makes Karang, Melati’s teacher, try to teach Melati how to communiate. Character development is the major developing factor in this novel. The aim of this paper is to know the development of Melati’s character by using the theory of psychological development. Acording to this theory, there are nine types of development. However, the two most noticable development found in this novel are social development and feeling development. The method used to analyze this novel is descriptive qualitative method by using pragmatic appoach. It is used to explore the meaning of the psychological development. The source of the data is Moga Bunda Disayang Allah, focusing on its sentences, phrases, and words. The result of this research shows that the suitable way to communicate with Melati is using tadoma method. This method uses palm as the tool of communication. Melati, who once was antisocial, after being taught by tadoma method, she begins to open her heart to people on her surroundings (social development) and not selfish anymore (feeling development).
Keywords: novel, Moga Bunda Disayang Allah, psychological development, tadoma method, communication.[:id]Dwi Rosa Nur Farikhah
Abstrak
Moga Bunda Disayang Allah adalah sebuah novel karya Tere-Liye yang menceritakan tentang Melati, gadis berusia enam tahun yang memiliki kecatatan fisik yaitu buta dan tuli. Kecatatan fisik ini membuat Melati tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain dan dunia di sekitarnya. Akan tetapi, kondisi Melati yang buta dan tuli tidak menjadikannya lemah. Rasa keingintahuan terhadap dunia di sekitarnya yang besar membuatnya terus berjuang. Melihat hal tersebut, Karang sebagai guru Melati berusaha untuk mengajari Melati berkomunikasi. Perkembangan tokoh merupakan faktor pembangun utama dalam novel ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan tokoh Melati menggunakan teori psikologi perkembangan. Berdasarkan teori tersebut ada sembilan jenis perkembangan, akan tetapi yang paling menonjol dalam novel ini adalah perkembangan sosial dan perkembangan perasaan. Metode yang digunakan dalam menganalisis novel ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan pragmatik untuk mengungkap pemaknaan terhadap psikologi perkembangan. Sumber data adalah novel Moga Bunda Di Sayang Allah, sedangkan data penelitian adalah kalimat, frasa, dan kata. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa cara berkomunikasi yang cocok dengan Melati adalah menggunakan metode tadoma, yaitu menggunakan telapak tangan sebagai alat komunikasi. Melati yang awalnya tidak ingin bersosialisasi dengan orang lain, akhirnya ia menjadi pribadi yang lebih terbuka (perkembangan sosial) dan tidak egois lagi (perkembangan perasaan).
Kata Kunci: novel, Moga Bunda Di Sayang Allah, psikologi perkembangan, metode tadoma, komunikasi. [:]