[:en]Mas’ula
Abstract
This Article proposes an analysis of Alex Flinn’s A Kiss in Time using postmodern perspective. Through postmodern perspective, this text discusses the postmodern strategies used to present the ontological dominant in A Kiss in Time. Brian McHale’s postmodern perspective is used as the theoretical framework to find the ontological dominant in A Kiss in Time by analyzing the construction and the confrontation of worlds in A Kiss in Time. Furthermore, by projecting Kingdom of Euphrasia becoming Royal Euphrasia, a thematic park, A Kiss in Time presents the postmodern culture of hyperreality.
Keyword: Postmodern Perspective, Ontological Dominant, Worlds’ Construction, Worlds’ Confrontation, Hyperreality.[:id]Mas’ula
Abstrak
Artikel ini menawarkan analisis novel A Kiss in Time karya Alex Flinn menggunakan perspektif postmodern. Melalui perspektif postmodern, teks ini membahas tentang strategi-strategi postmodern yang digunakan untuk menghadirkan dominan ontologis dalam A Kiss in Time. Perspektif postmodern milik McHale digunakan sebagai kerangka teoritis untuk menemukan dominant ontologis pada A Kiss in Time dengan mengalisa pembangunan dan konfrontasi dunia-dunia pada A Kiss in Time. Selain itu, dengan dijadikannya Kerajaan Euphrasia menjadi Royal Euphrasia, sebuah taman, A Kiss in Time menghadirkan kultur postmodern yaitu hyperreality.
Kata Kunci: Perspektif Postmodern, Dominan Ontologis, Pembangunan Dunia-Dunia, Konfrontasi Dunia-Dunia, Hyperreality.[:]