[:en]Name: Siti Maesaroh
Abstrac
Banyuwangi is a region that has many cultures and arts and is well-known for its local language called ‘Bahasa Using’ (‘Using’ Language). The native people of Banyuwangi are ‘Using’ people who are active users of ‘Bahasa Using’. This language is unique and interesting. There is no form of politeness called ‘krama’ in the language. However, it does not mean that the language does not have value of politeness. This can be found in greetings used by ‘Using’ people in their daily communication. The objective of this research was to describe the use of linguistic forms of greetings used by ‘Using’ people in Banyuwangi. The research used qualitative method and descriptive approach. The results showed that the use of linguistic forms of greeting in ‘Using’ people was affected by the speakers’ age, situation, location, activities, and intensity of meeting between the speakers and the hearers.
Keywords: Banyuwangi, ‘Using’, Language, Greetings[:id]Nama: Siti Maesaroh
Abstrak
Banyuwangi merupakan daerah yang memiliki banyak seni dan budaya, dan terkenal dengan bahasa daerahnya yakni bahasa Using. Masyarakat asli Banyuwangi adalah masyarakat Using yang merupakan pengguna aktif bahasa Using. Bahasa Using sangat unik dan menarik. Di dalam bahasa Using tidak terdapat bentuk krama. Namun, bukan berarti bahasa Using tidak memiliki nilai kesopanan. Nilai kesopanan bahasa Using dapat ditemukan dalam ungkapan salam dan sapaan yang digunakan oleh masyarakat Using dalam komunikasi sehari-hari. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bentuk lingual salam dan sapaan dalam masyarakat Using di Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskripstif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ungkapan salam dan sapaan dalam masyarakat Using dipengaruhi oleh usia pelaku tutur, situasi tutur, lokasi tutur, aktivitas pelaku tutur, dan intensitas pertemuan antara penutur dengan lawan tutur.
Kata kunci: Banyuwangi, Using, Bahasa, Salam dan Sapaan[:]