[:en]David Indra Kusuma
ABSTRAK
Skripsi ini membahas kudeta yang terjadi di Filipina saat masa kepresidenan Cory Aquino. Kudeta terjadi karena ketidakharmonisan hubungan sipil–militer di Filipina. Angkatan bersenjata Filipina tidak satu komando dalam mendukung pemerintahan sipil. Sebagian militer masih loyal pada mantan presiden Ferdinand Marcos, sementara pihak lainnya berseberangan dengan Presiden Cory Aquino karena perbedaan pandangan dalam masalah pertahanan, khususnya penanganan gerilyawan komunis. Kedua kelompok tersebut secara silih–berganti melancarkan upaya kudeta terhadap pemerintah, namun selalu dapat digagalkan oleh militer yang setia. Presiden Cory Aquino dalam peran sebagai Panglima Tertinggi tidak secara menyeluruh menyelesaikan faktor–faktor pemicu dalam angkatan bersenjata, sehingga kudeta cenderung terus berulang. Permasalahan dikaji dengan metode sejarah yang dikombinasikan dengan teori penggulingan kekuasaan. Situasi pra–kudeta dianalisis dengan memetakan kondisi militer Filipina sebelum Cory Aquino berkuasa, dimana militer sempat diberikan peran diluar fungsi pertahanan. Hal tersebut terjadi secara berlarut-larut dan menyebabkan profesionalisme militer Filipina menurun. Kudeta yang terjadi berulang–ulang menyebabkan gangguan terhadap pembangunan negara Filipina, khususnya di sektor perekonomian karena timbul rasa tidak aman.
Kata kunci: kudeta, militer, Filipina.
Penerjemah:
Priyo Widodo[:]