[:en]SUMMARY
Jatiroto Sugar Factory and Environmental Pollution in Sidorejo Village, Rowokangkung Subdistrict, Lumajang, 1989 – 2010, Dofi, 100110301009; 79 pages; 2016; History Department, Faculty of Hummanities, Universitas Jember.
This thesis discusses the river pollution in Sidorejo Village, Rowokangkung Subdistrict, Lumajang and its influence on economic, health, and environmental life. The problems in this thesis are the process of changing of the river condition that contaminated by Jatiroto Sugar Factory’s waste, the ecological impact caused by the industrialization in the area of the Factory, and the government’s and society’s responses towards such ecological impact.
The purposes of this research are to determine the impact caused by the disposal of waste from Jatiroto Sugar Factory, to know the process of ecological change in the area Jatiroto Sugar Factory, and to know the responses of government and society towards the ecological impact. This research is expected to know the processing of waste generated by the Sugar Factory Jatiroto, 1989 – 2010; to know the process of ecological change in the area of Jatiroto Sugar Factory; to know the ecological impact caused by industrialization in the Sugar Factory Jatiroto as well as the government’s and society’s responses to the ecological impact.
The method used in this research is the historical method with four stages. to the stages. Heuristic is the stage of finding data sources. The data sources criticism is an attempt to get the authenticity and credibility of the sources. Interpretation is an interpreting attempt of facts drawn from the valid data or analysing process of the data which are then composed into a whole construction of an event without the of subjectivity and closer to the truth. Historiography is the interpretation results of all obtained facts and considered valid, credible and being the unity. The theory used in this research is the ecological theory with environmental sociology approach. The chosen theme is the theme of environmental history.
The result of this reseach shows that since its first operation in 1910, Jatiroto Sugar Factory had made the production process of milling that had increased its productions results each year. This increasing production had made the higher market demands by the reason of the better quality of sugar because of it came from sugar canes with super quality compared to the others. However, the development of the sugar milling process had engendered the higher waste disposal into the river, especially the river in the Sidorejo Village, Rowokangkung Subdistrict, Lumajang. The dependence of the society to the river was very high because they used its water for their daily needs. The pollution of the river had given impact on public health, especially those who had been living on the edge of the river. The impact caused by the pollution made people no longer consumed the water. Such pollution also affected the public health in Sidorejo. According to a farmer in Sidorejo, the most complained impact was about the the irrigation for the farming activities because the farmers got difficulty for having clean water to irrigate their crops. Facing such problem, a non-governmental group and the inhabitants of Sidorejo organized a meeting with the purpose to talk about the pollution of the river caused by the liquid waste disposal from the production process of Jatiroto Sugar Factory. This meeting also involved the Head of Sidorejo Village, Parno. The joint decision of this meeting was through the village government masking a rejection letter of the liquid waste disposal from Jatiroto Sugar Factory becasue its negative impact on the life and the economy of Sidorejo society. The forum also asked the village government to make a proposal about requesting the aid from Jatiroto Sugar Factory for the development of clean water project in Sidorejo Village.
[:id]RINGKASAN
Pabrik Gula Jatiroto dan Pencemaran Lingkungan di Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang Tahun 1989 – 2010, Dofi, 100110301009; 79 halaman; 2016; Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember.
Skripsi ini membahas tentang Pencemaran sungai di Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang dan pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah proses perubahan kondisi sungai yang tercemari oleh limbah pabrik gula Jatiroto, dampak ekologis apakah yang diakibatkan oleh industrialisasi di kawasan Pabrik Gula Jatiroto, dan bagaimanakah respons pemerintah dan masyarakat terhadap dampak ekologis tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh adanya pembuangan limbah dari Pabrik Gula Jatiroto; mengetahui proses perubahan ekologi di kawasan Pabrik Gula Jatiroto; mengetahui respons pemerintah dan masyarakat terhadap dampak ekologis tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui proses dan pengolahan limbah yang dihasilkan oleh Pabrik Gula Jatiroto tahun 1989 – 2010; mengetahui proses perubahan ekologi di kawasan Pabrik Gula Jatiroto; mengetahui apa saja dampak ekologis yang diakibatkan oleh industrialisasi di kawasan Pabrik Gula Jatiroto serta respons pemerintah dan masyarakat terhadap dampak ekologis tersebut.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah dengan tahapan. Heuristik yaitu tahap pencarian sumber, Kritik sumber yaitu upaya untuk mendapatkan otentisitas dan kredibilitas sumber. Interprestasi merupakan upaya penafsiran atas fakta-fakta yang diambil dari data yang valid atau proses analisis dari data yang kemudian disusun menjadi sebuah konstruksi suatu peristiwa yang utuh tanpa adanya unsur subyektifitas dan mendekati kebenaran. Historiografi, yaitu hasil penafsiran dari semua fakta yang diperoleh dan dianggap valid dan kredibel dan menjadi kesatuan. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori ekologi dengan pendekatan sosiologi lingkungan, dan tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah tema sejarah lingkungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bermula dengan berdirinya Pabrik Gula Jatiroto yang telah beroperasi sejak tahun 1910 telah melakukan proses produksi penggilingan setiap tahunnya yang mengalami kenaikan hasil produksi penggilingan tebu. Setelah Indonesia mengambil alih pabrik gula Jatiroto, maka pabrik gula Jatiroto mengalami suatu perkembangan dalam proses produksi penggilingan, untuk meningkatkan produksi di adakan proses rehabilitasi tahap pertama dan kedua. tahap rehabilitasi tahappertama terjadi pada tahun 1972. Pelaksanaan rehabilitasi tahap I bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi penggilingan tebu dengan mengganti alat–alat dan mesin serta seluruh komponen pedukung proses produksi penggilingan tebu semua di perbarui dengan alat-alat dan mesin yang baru, sehingga mampu bekerja lebih cepat dan mampu memproduksi dalam sekala besar dari produksi sebelumnya. Dengan adanya tahap rehabilitasi tahap pertama yang dilakukan oleh pihak pabrik gula Jatiroto, maka hasil produksi penggilingan tebu meningkat setiap tahunnya yang dapat menghasilkan kapasitas produksi sebesar 4.800 TTH ( Ton Tebu per – hari) per/tahun. Semakin bertambahnya hasil produksi Pabrik Gula Jatiroto membuat permintaan pasar semakin tinggi dengan alasan kualitas gula yang dihasilkan semakin baik karena berasal dari tebu-tebu yang mempunyai kualitas super dibandingkan dengan lainnya. Namun berkembangnya dari proses penggilingan gula berakibat pada semakin tingginya pembuangan limbah ke Sungai, terutama sungai yang berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang. Ketergantungan masyarakat Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang terhadap sungai yang berada di Desa Sidorejo sangat tinggi, karena air sungai sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama untuk kebutuhan sehari-hari. Perubahan pola kehidupan masyarakat sidorejo terlihat dari kehidupan sosial, ekonomi dan lingkungan. Tercemarnya sungai yang ada di Desa Sidorejo berdampak bagikesehatan masyarakat terutama yang tinggal di pinggiran sungai, dampak yang ditimbulkan dengan adanya pencemaran sungai bagi kesehatan masyarakat tidak lagi dapat mengkomsumsi air sungai karena sudah tercemar,pencemaran air sungai berdampak bagi kesehatan masyarakat Desa Sidorejo karena mengalami suatu gangguan kesehatan masyarakat seperti, gangguan pernafasan karena sering menghirup bau yang tidak enak dan menyengat. Dengan adanya pembuangan limbah cair dari Pabrik Gula Jatiroto ke sungai yang ada di Sidorejo mengakibatkan pencemaran, pencemaran sungai yang terjadi di Desa Sidorejo berdampak pada pencemaran irigasi yang digunakan msyarakat untuk pengairan lahan sawah, masyarakat Desa Sidorejo mengalami kesulitan air bersih karena sungai yang ada sudah tercemar dengan limbah cair dari proses penggilingan tebu Pabrik Gula Jatoroto air sungai tidak lagi jernih dan menimbulkan bau yang menyengat tidak enak. Dampak yang paling dikeluhkan oleh masyarakat yakni mengenai irigasi lahan sawah dengan adanya suatu pencemaran petani mengalami kesulitan air bersih untuk mengairi lahan pertaniannya, menurut salah satu warga Desa Sidorejo dampak dari pencemaran sungai yang terjdi akibat dari pembuangan limbah pabrik gula jatiroto bedampak pada hasil pertanian. Dampak pencemaran sungai berimbas pada kondisi ekonomi masyarakat Desa Sidorejo. LSM bersama-bersama berkumpul dengan tujuan membicarakan mengenai pencemaran sungai yang ada di Desa Sidorejo yang di sebabkan oleh pembuangan limbah cair dari proses produksi Pabrik Gula Jatiroto. Pada rapat tersebut pihak LSM juga masyarakat melibatkan dan mendatangkan pihak pemerintahan Desa Sidorejo yakni dengan mendatangkan Kepala Desa Sidorejo yakni Bapak Parno. Musyawarah yang di hasilkan dari hasil rapat antara warga. LSM yang peduli dengan lingkungan dan Kepala Desa Sidorejo memperoleh keputusan bersama yakni melalui Pemerintahan Desa Sidorejo membuat surat penolakan pembuangan limbah cair Pabrik Gula Jatiroto karena telah berdampak pada kehidupan dan perekonomian ,masyarakat Desa Sidorejo, serta Pemerintah Desa Sidorejo juga membuat proposal tentang permintaan bantuan pembangunan air bersih di Desa Sidorejo kepada pihak ADM Pabrik Gula Jatiroto. Permintaan bantuan air bersih yang di lakukan oleh masyarakat Desa Sidorejo terhadap Pabrik gula Jatiroto merupakan solusi dari adanya pencemaran sungai yang terjadi di Desa Sidorejo akibat pembuangan limbah cair dari Pabrik gula Jatiroto.
[:]