[:en]Adjectives of Javanese Language in Glagah, Lamongan[:id]Ajektiva dalam Bahasa Jawa di Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan[:]

[:en]SUMMARY

 

Adjectives of Javanese Language in Glagah, Lamongan; Erna Nur Afifah, 120110201043; 2016; 99 pages; Indonesian Department, Faculty of Humanities, Jember University.

 

Adjective is a word or phrase naming an attribute, added to or grammatically related to a noun to modify or describe it. This study uses sub-dialect of Javanese Language as the object because it has several different lexicon with standard vocabulary of Javanese Language. Meanwhile, the goal of the study is to describe the characteristics and the forms of adjectives of Javanese Language in Glagah, Lamongan.

To collect the data in this study, the researcher uses interview as the method. In this case, the researcher asks several questions about the characteristics and form of adjectives in Glagah, Lamongan. The interview is recordes so that the data is valid. Further, recorded interview is transcribed into sentences. Later, the researcher sorts the transcription based on the need of this study, i.e. characteristics and forms of adjective of Javanese Language in Glagah, Lamongan.

The result of the study shows that the characteristics of adjectives of Javanese Language in Glagah, Lamongan cousist of morphemic characteristics, syntaxic characteristics, and semantic characteristics. First, based on morphemic characteristics, there are some affixes that function as the adjective marker with the characteristics: (a) adjective with affixation process; (b) adjective with diphthongization process; and (c) adjective with vocal-elevation process. Second, based on syntaxic characteristics, adjectives can be identified by considering the possibilities which can be followed by the other words in the level of phrase or clause with the word dhewe [dʰewe] ‘most’, luweh [luweh] ‘more’, paleng [paleη] ‘the most’; (b) adjectives can be incorporated with the word gak [ga?] ‘no’, seru [səru] ‘very’, rodok [rɔdɔ?] ‘rather’, kurang [kuraη] ‘less’; (c) adjectives which can explain  nouns; (d) adjectives can be incorporated with the word sek [se?] ‘still’.

Third, based on semantics characteristics, there are three characteristics of adjectives: (a) equative degree of comparison which is marked by se- + adjectives and podo ‘as … as’ + adjectives + -e ‘his/her’ + ambek ‘with’; (b) comparative  degree of comparison which is marked by adjective + –an + timbang; and (c) superlative degree of comparison which is marked by the word paleng + adjective.

Additionally, this study also discusses about the form of adjectives of Javanese Language in Glagah, Lamongan, i.e. monomorphemic adjectives which cousists of one morpheme: (a) original adjectives and (b) changeable-sound adjective. In addition, there is polimorphemic adjectives which cousists of two morpheme or more: (a) adjectives with the affixation process, (b) reduplication, and (c) adjectives in the form of intensity.

 [:id]RINGKASAN

 

Ajektiva dalam Bahasa Jawa di Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan; Erna Nur Afifah, 120110201043; 2016; 99 halaman; Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu budaya, Universitas Jember.

 

Ajektiva merupakan kata yang menyatakan sifat, watak, atau keadaan suatu benda. Penelitian ini menggunakan objek bahasa subdialek Jawa Lamongan karena terdapat leksikon-leksikon yang berbeda dengan kosakata bahasa Jawa standar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ciri dan bentuk ajektiva dalam bahasa Jawa di Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara. Dalam hal ini peneliti mengajukan pertanyaan agar informan menjawab bagaimana ciri dan bentuk-bentuk ajektiva yang ada di Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan. Kegiatan wawancara tersebut direkam agar data yang diperoleh bersifat valid. Selanjutnya, peneliti mencatat atau mentranskip rekaman interview. Peneliti juga memilah dan memilih data-data yang diperlukan dalam penelitian, yaitu ciri-ciri dan bentuk ajektiva dalam bahasa Jawa di Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ciri-ciri ajektiva dalam bahasa Jawa di Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan meliputi ciri morfemis, ciri sintaksis, dan ciri semantis. Pertama, berdasarkan ciri morfemis, ada sejumlah afiks yang berfungsi sebagai penanda ajektiva dengan ciri: (a) ajektiva dengan proses afiksasi; (b) ajektiva dengan proses pendiftongan (c) ajektiva dengan proses peninggian vokal. Kedua, berdasarkan ciri sintaksis, ajektiva dapat diidentifikasi dengan memperhatikan kemungkinannya dapat didahului atau diikuti dengan kata yang lain dalam tataran frase atau klausa yang terdapat beberapa ciri yaitu: (a) ajektiva dapat diperbandingkan dengan kata dhewe  [dʰewe] ‘paling’, luweh [luweh] ‘lebih’, paleng [paleη] atau pualeng [puwaliη] ‘paling’; (b) ajektiva dapat bergabung dengan kata gak [ga?] ‘tidak’, seru [səru] ‘sangat’, rodok [rɔdɔ?] ‘agak’, kurang [kuraη] ‘kurang’; (c) ajektiva yang dapat menerangkan nomina; (d) ajektiva dapat bergabung dengan kata sek [se?] ‘masih’. Ketiga, ciri ajektiva berdasarkan ciri semantis terdapat dalam tingkat perbandingan dengan tiga ciri yaitu: (a) tingkat perbandingan ekuatif yang ditandai dengan se- + ajektiva dan podo ‘sama’ + ajektiva + -e ‘nya’ + ambek ‘dengan’ (b) tingkat perbandingan komparatif yang ditandai dengan ajektiva + -an timbang; dan (c) tingkat perbandingan superlatif yang ditandai dengan kata paleng + ajektiva.

Selain itu, dalam penelitian ini juga dibahas mengenai bentuk-bentuk ajektiva dalam bahasa Jawa di Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan yaitu berupa ajektiva monomorfemis yang terdiri atas satu morfem yaitu: (a) ajektiva asal, dan (b) ajektiva berubah bunyi. Selain itu juga terdapat ajektiva polimorfemis yang terdiri atas dua morfem atau lebih yang berupa: (a) ajektiva dengan proses afiksasi, (b) reduplikasi, dan (c) ajektiva berupa penyangatan (tembung mbangetake).

 

 [:]