Jember, 21 November 2023
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember menjadi tempat ke-3 Indosat dan Narasi mengampanyekan Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023 anti hate speech dengan tema “Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi tanpa Substansi”.
Sukarno mengapresiasi SOS film pendek yang diprakarsai oleh Indosat dan Narasi yang tentu saja akan memperkaya ilmu dan pengalaman mahasiswa dalam potensi membuat film. “Di Fakultas Ilmu Budaya ada Program Studi Televisi dan Film, namun demikian masalah perfilman tidak hanya di dominasi oleh PSTF, tetapi mahasiswa FIB memiliki minat yang besar. Bagaimana antusias mahasiswa FIB-UNEJ yang mengikuti memadati Aula Sutan Takdir Alisyahbana dengan kapasitas 150 ternyata tidak mencukupi, terbukti banyak mahasiswa yang tidak kebagian tempat duduk dan berkenan untuk lesehan di bawah,” terang Sukarno.
Selain mahasiswa yang memadati aula, hadir juga nara sumber dan beberapa kaprodi. Sukarno juga menyampaikan apresiasi kepada semua peserta yang hadir, dimana saat ini perkuliahan sudah mendekati masa evaluasi ujian akhir semester tetapi antusias kehadiran peserta sangat tinggi.
Kegiatan ini merupakan kerjasama dan kolaborasi dalam rangka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Kami sangat bangga dan senang dapat menjalin kerjasama dengan Indosat dan Narasi dalam rangka meningkatkan soft skill mahasiswa,” terangnya.
Dekan sangat mendukungan SOS festival film pendek terutama untuk mendorong mahasiswa untuk mengikuti kompetisi-kompetisi terkait. Selain itu Sukarno berharap karya-karya film mahasiswa FIB-UNEJ bisa sampai pada tahapan akhir, bisa menjadi pemenang. “Setidaknya kami sangat bangga dengan semangat dan kerja keras mahasiswa, syukur bisa menjadi pemenang,” pungkasnya.
Sukarno berpesan kepada mahasiswa untuk banyak menggali dan menyerap ilmu dari para ahli di bidangnya. “Tentu kami sangat mengapresiasi kepada Indosat dan Narasi atas semua kerjasamanya, dan acara ini kita dedikasikan pada ulang tahun Universitas Jember yang ke-59. Kegiatan ini sebagai momen yang sangat baik dan akan kita tampilkan pada kegiatan penutupan HUT-UNEJ ke-59,” pungkasnya.
Heny Tri Purnaningsih dari Indosat menjelaskan bahwa 100% lebih penduduk Indonesia menjadi pengguna internet, bisa jadi satu orang memiliki 2 atau lebih gadget. “Tetapi, mirisnya dalam survey kesopanan di sosmed, Indonesia termasuk level terendah Internasional, dan ini berarti ada kontribusi dari sebagian mahasiswa disini,” terangnya.
Indonesat dan Narasi di tahun ke-3 ini mengkampanyakan SOS melalui film pendek supaya kita lebih bijak dalam berkreasi, bersosmed dan juga bicara yang baik. Kita malu sebagai bangsa yang berbudaya, dan itu menjadi tanggung jawab kita bersama. Semoga hal ini bisa diteruskan kepada teman-teman yang lain. Di sini kita akan belajar dari para ahlinya, semoga bermanfaat, enjoy dan banyak bertanya untuk menggali kemanfaatannya.
Sementara itu, Diah Kusuma Dewi dari Narasi memberikan apresiasi kepada 4 peserta yang memiliki follower instagram terbanyak. Diak Kusuma Dewi mengajak kepada semua pengguna lebih bijak dalam bermedia sosial, hindari bulying atau hate speech. Diah juga menjelasakan rangkaian tahapan, jadwal pelaksanaan, syarat dan ketentuan, serta tahapan penyeleksian dan waktu pengumuman festival film pendek SOS 2023 dengan total hadiah 500juta. “Jember menjadi tempat ke-3 pelaksaaan sosialisasi SOS 2023 setelah dilaksanakan di Medan, Makasar, Jember dan selanjutnya ke Pontianak,” kata Diah.