[:en]Romdhi Fatkhur Rozi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember
Pos-el: romdhi_fatkhur_rozi@yahoo.co.id
halaman : 208 – 215 PDF
Abstract
Technological development and change in the broadcasting regulation cause television stations in Indonesia to modify their broadcasting strategy. One of the alternatives is to distribute broadcast television content into the online path through user generated content sites such as Youtube. In addition to getting free broadcast path and reach a wider audience, ease of access also monetize broadcast channel in order to earn advertising revenue from every impression through the online. The government regulation of changing broadcast technique from digital to analog lines, still has not been fully successful. It becomes the easiest way out for local television stations of Jember whose capital is limited to switch from analog broadcasting method to cheap or even free digital broadcasting. With an online distribution, television stations can distribute contents and accessible to viewers through digital devices in a more flexible way, as long as connected to the internet. Television stations are also entitled to income from the number of viewers with contents uploaded to the site.
Keywords: local private TV, user generated content, digital broadcasting, online media[:id]Romdhi Fatkhur Rozi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember
Pos-el: romdhi_fatkhur_rozi@yahoo.co.id
halaman : 208 – 215 PDF
Abstrak
Perkembangan teknologi dan perubahan regulasi penyiaran menyebabkan stasiun televisi di Indonesia melakukan perubahan teknik strategi siar. Salah satu yang menjadi alternatif siaran adalah mendistribusikan konten tayangan televisi kedalam jalur daring melalui situs-situs user generated content seperti Youtube. Selain mendapatkan jalur siaran secara gratis dan menjangkau pemirsa yang lebih luas, kemudahan akses juga memonetisasi channel siaran agar mendapatkan pemasukan dari iklan dari tiap-tiap tayangan melalui daring tersebut. Aturan pemerintah tentang perubahan teknik siaran dari jalur analog ke digital, masih belum sepenuhnya berhasil dilakukan. Hal itu menjadi jalan keluar paling mudah bagi stasiun televisi lokal Jember yang modalnya terbatas untuk beralih dari metode siar analog ke siar digital yang murah atau bahkan gratis. Dengan distribusi melalui jalur daring, stasiun televisi dapat mendistribusikan tayangan dan diakses pemirsa melalui piranti digital secara lebih fleksibel, selama terkoneksi dengan internet. Stasiun televisi juga berhak mendapatkan pemasukan dari jumlah penonton dengan memonetisasi tayangan yang diunggah ke situs tersebut.
Kata kunci: televisi swasta lokal, user generated content, siaran digital, media online[:]