Sony Sukmawan dan M. Andhy Nurmansyah
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang
pos-el: swara_sukma_lelaki@yahoo.co.id; andhyfib@ub.ac.id
Abstrak
Etika lingkungan hidup bertumpu kepada paradigma biosentrisme dan ekosentrisme yang memandang manusia sebagai bagian integral dari alam, sehingga sikap dan perilaku manusia harus penuh tanggung jawab, sikap hormat, dan peduli terhadap kelangsungan semua kehidupan di alam semesta. Paradigma seperi ini sebenarnya telah menjadi cara pandang dan perilaku berbagai masyarakat adat di seluruh dunia, termasuk masyarakat desa Tengger. Cara pandang dan perilaku arif masyarakat Tengger terhadap lingkungan mereka selanjutnya terekspresi dalam ragam folklor Tengger. Folklor Tengger secara
nyata memuat berbagai bentuk nilai kearifan lingkungan seperti sikap hormat, kasih sayang dan kepedulian terhadap alam, solidaritas kosmis, tanggung jawab terhadap alam (responsibility for nature), tidak merugikan sesama (no harm), serta hidup sederhana selaras dengan alam Tengger.
Kata kunci: kearifan, lingkungan, folklor, desa