[:id]Serius, dua aessessment dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia (10-12 Oktober 2019) di Aula Sutan Takdir Alisyahbana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember.
Dr. Kastam Syamsi, M.Ed, dari Universitas Negeri Yogyakarta mengingatkan kepada tim penyusun borang akreditasi Prodi Sastra Indonesia untuk bersyukur karena masih mengikuti 7 standar akreditasi. Kedepan, pemberlakuan 9 standar diperlukan keseriusan bagi Prodi yang mengusulkan perpanjangan akreditasi. Walaupun pada dasarnya baik 7 standar maupun 9 standar merupakan bentuk keseriusan bagi Prodi dalam mempertanggungjawabkan pelaksanaan pendidikan di Perguruan Tinggi (PT). BAN-PT melalui petugas-petugas assessment telah menerima laporan berupa borang 7 standar dari para pengusul akreditasi, dan tidak semua dapat dilakukan assessment sesuai waktu akhir masa berlaku akreditasi Prodi. Ini diingatkan oleh Kastam Syamsi agar institusi PT dalam hal ini forum Rektor untuk mengambil inisiatif mengusulkan perpanjangan masa berlaku akreditasi sampai dilakukannya assessment lapangan dan ditetapakan akreditasi yang baru. Hal ini untuk membantu para mahasiswa menyelesaikan studinya dan mengikuti wisuda sesuai jadwal yang ada di PT.
Wakil Rektor I Universitas Jember, Drs. Zulfikar, P.hD meyakinkan kepada assessment BAN-PT atas kesiapan institusinya dalam menyediakan keterbukaan yang seluas-luasnya kepada civitas akademika melalui sistem akademik terpusat (sister) yang dimiliki Universitas Jember. Zulfikar menjelaksan secara jelas sesuai waktu yang sudah terjadwal, aktivitas baik dosen dan mahasiswanya sedang melakukan pembelajaran. Bukan hanya sekedar pembelajaran, bahkan materi, jurnal dan buku ajar juga tersedia dalam sister. Pembelajaran, pengabdian dan penelitian setiap dosen dalam setiap semester dapat terpantau aktivitasnya melalui sister, tegas Zulfikar. Kesiapan penyediaan tersistem ini tentu saja dimungkinkan belum terecovery yang dilaporkan melalui sistem yang dimiliki BAN-PT, namun Zulfikar meyakinkan bahwa apa yang sudah dilakukan institusinya sudahlah maksimal. Zulfikar berharap dengan sistem yang baik dari institusinya menjadikan nilai positif dalam pelaporan akreditasi bagi setiap Prodi termasuk Prodi Sastra Indonesia.
Senada dengan Zulfika, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Prof. Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum dalam pelaporan borang Prodi Sastra Indonesia mungkin belumlah sempurna. Apa yang kami laporkan barangkali belumlah sempurna, ada kalanya kami melakukan kegiatan, namun belum terlaporkan pada borang, kata Sofyan. Akhmad Sofyan merasa kedatangan dua assessment lapangan Prodi Sastra Indonesia bisa berbagi untuk menyempurnakan.
Dr. Cahyaningrum Dewojati, M.Hum, assessment dari Universitas Gadjah Mada menyampaikan permohonan kerjasama kepada tim penyusun borang dalam kesesuaian data yang dilaporkan. Tugas kami sebagai tim assessment lapangan yaitu mencocokkan data yang dilaporkan pada BAN-PT dengan kondisi data yang ada, maka mohon kerjasamanya. Saya akan melihat data Fakultas, sementara Pak Kastan akan mencocokkan data Prodi Sastra Indonesia, kata Cahyaningrum.[:]