[:en]Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Akhamd Sofyan secara resmi membuka seminar regional pada Kamis, 27 April 2017. Pelaksanaan seminar yang mengangkat[:id]Seminar Regional dengan mengangkat tema “Masa Depan Sastra Berbahasa Daerah” di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember dilaksanakan pada Kamis, 27 April 2017 menghadirkan tiga pemateri yang memiliki karakter kuat dalam sastra daerah, yaitu: Sunarko Budiman (Sastra Jawa), Hasan ‘Hansen’ Sentot (Sastra Using-Banyuwangi) dan M Tauhed Supratman (Sastra Madura). Sementara dua pemateri akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya sendiri adalah Christanto Puji Raharjo dan Eko Suwargono yang juga Ketua Dewan Kesenian Jember.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember mengaku sangat dekat dengan semua pemateri, bahkan pernah tidur dalam satu kamar bersama Sunarko Budiman, Hansen, dan M. Tauhid. Sunarko Budiman adalah teman satu kamar saya semasa kuliah di Fakultas Sastra tahun 1980-an. Sunarko adalah tetua Sanggar Triwida di Tulungagung, sanggar tertua di Jawa Timur yang konsisten menghidup-hidupkan budaya Jawa. Sementara Hansen dari Banyuwangi pernah menjadi nara sumber dan tidur dalam satu kamar dalam seminar di Surabaya-Jawa Timur. Kalau M Tauhed karena sama-sama dari Madura dan sering berinteraksi dengan saya dan pernah juga tidur satu kamar dengan saya, terang Dekan. Seminar Regional bernuansa Sastra Daerah ini merupakan rangkaian Pekan Chairil Anwar 2017, lanjut Dekan. Kami berharap event tahunan ini akan terus kita hidupkan dalam rangka menghidupkan kembali seraya menghimbau kepada segenap mahasiswa FIB untuk meningkatkan daya ingat mereka akan perjuangan para sastrawan dan budayawan di Indonesia seperti Chairil Anwar. Akhmad Sofyan juga mengapresiasi terlaksananya event tahunan ini. Profesor bidang Bahasa Madura tersebut mengingat bagaimana dulu seniornya, Eko Suwargono dan Christanto mengajarkan tentang teater dan puisi.
Sementara itu, Ikwan Setiawan selaku ketua pelaksana Pekan Chairil Anwar 2017 berharap FIB akan menjadi pusat kajian budaya dan sastra daerah di wilayah timur, Jember. Fakultas Ilmu Budaya memiliki fasilitas dan keilmuan yang menunjang untuk menjadi pusat kajian budaya dan sastra daerah. Dengan hadirnya para maestro budaya daerah dalam seminar ini kita dapat menggali kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh mereka dan dalam proses pelestarian sastra daerah ini diharapkan kita dapat menghidupkan kembali kajian-kajian sastra daerah, kata Ikwan.
Sementara nanti malam pukul 19.30 akan berlangsung pementasan Wayang Padat dengan lakon “Gatutkaca Jedi” oleh dalang cilik, Bayu Ananta. Selain pementasan Wayang Padat oleh dalang cilik, juga akan dimeriahkan dengan pementasan Musik Keroncong. Untuk itu, Ikwan berharap dalam pagelaran Wayang Padat dan hiburan Musik Keroncong nanti malam semua peserta diharap dapat hadir dan ikut menyaksikannya.
[:]