Keceriaan dan kebanggaan yang dalam terpancar oleh segenap sivitas akademika Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB-UNEJ) pada hari dikukuhkannya Guru Besar pertama (Prof. Drs. Nawiyanto, M.A., Ph.D) oleh Rektor Universitas Jember pada Rabu, 12 Oktober 2016. Gelar Profesor adalah gelar tertinggi yang dicapai oleh dosen di perguruan tinggi.
Program Studi Ilmu Sejarah yang paling tua di Fakultas Ilmu Budaya baru saja memiliki guru besarnya membawa kebahagiaan bagi Jurusan Sejarah FIB-UNEJ, kata Latifatul Izzah yang juga sebagai Pembantu Dekan II FIB-UNEJ. Latifatul Izzah sangat bangga dengan prestasi rekan sejurusannya yang telah berhasil meraih jabatan puncak sebagai guru besar. Untuk meraih gelar guru besar itu tidaklah mudah dan harus memiliki karya-karya ilmiah yang terakreditasi secara nasional dan internasional berdasarkan ketentuan yang ada di Kemenristek DIKTI. Satu langkah dari ketentuan baru untuk meraih gelar guru besar adalah harus memiliki ijazah S3 atau bergelar Doktor, kalau sebelumnya dengan ijazah S2 saja seorang dosen bisa diajukan sebagai guru besar dengan prestasi-prestasi dan karya ilmiahnya.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Hairus Salikin, M.Ed merasa bangga dan bersyukur pasalnya dalam masa kepemimpinannya bisa mengantarkan tiga guru besar, dua diantaranya baru saja dikukuhkan oleh Rektor pada hari Rabu kemarin, yaitu Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum dan Prof. Drs. Nawiyanto, MA.Ph.D serta Prof. Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum yang dikukuhkan tahun 2015 lalu. Hal ini disampaikan Hairus dalam tasyakuran pengukuhan guru besar di Aula Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (12/10). Hairus berharap kepada penggantinya untuk bisa meneruskan program-program dan bisa menambah guru besar FIB-UNEJ. Hairus juga menyampaikan bahwa masa kepemimpinannya akan berakhir pada akhir bolan Oktober 2016 dan berharap FIB-UNEJ dapat lebih maju dan berkembang.
Dokumentasi :
[:]