RRI Jember di FIB-UNEJ Siaran Langsung “Dialog Interaksi: Kesiapan Perguruan Tinggi Menyongsong Pilkada 2024”

6 September 2024

RRI Jember melalui saluran Pro1nya melakukan siaran langsung dan live streaming, berkolaborasi dengan FIB-UNEJ menghadirkan KPU Jember, Bawaslu Jember dan Akademisi Universitas Jember: Dalam Dialog Luar Studi, Kesiapan Perguruan Tinggi Menyongsong Pilkada 2024.

Kepala LPP RRI Jember Anak Agung Gde Ngurah memberikan apresiasi kepada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember yang telah memfasilitasi siarang langsung Pro1 RII Jember dalam dialog interaksi kesiapan perguruan tinggi dalam menyongsong pilkada 2024 di Jember. Dalam dialog tersebut, LPP RRI Jember menghadirkan nara sumber komisioner KPU Jember, Andy Wasis, Ketua Bawaslu Jember, Sanda Aditya Pradana, dan Akademisi UNEJ, Andang Subaharianto.

Sementara itu, Wakil Rektor 3 UNEJ, Fendi Setyawan menyambut baik kerjasama LPP RRI Jember dengan Fakultas Ilmu Budaya UNEJ. Fendi juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya dialog interaktif kesiapan perguruan tinggi dalam menyongsong pilkada 2024 tersebut. “Hal ini tentu saja semoga dapat mengedukasi kepada mahasiswa juga kepada masyarakat yang dilaksanakan secara langsung,” ungkapnya.

Menurutnya dan usulnya harusnya tema yang agak menggelitik adalah “Bagaimana kesiapan penyelenggara pemilu dalam mewujudkan keputusan mahkamah konstitusi”. Karena betapa keputasan MK tersebut membawa kita tergagap-gagap dimana pendaftaran kurang berapa hari pendaftaran, ternyata ada turbulance yang bisa menampung banyak bumbung kosong. Ternyata kontraksinya luar biasa dan pasti memberikan upaya yang besar terhadap KPU dalam penyiapannya. “Dengan putusan MK tersebut dianggapnya mengubah peta politik perpilkadaan di Indonesia, meskipun di Jawa Timur masih ada 5 bumbung kosong,” lanjutnya.

Fendi memberikan kritikan apakah itu merupakan by design ataukah natural karena resources kepemimpinan daerah itu ternyata tidak banyak. Dan sekaligus dimana partai politik tidak siap mengantarkan kadernya sebagai pemimpin daerah. Fendi berharap nantinya, nara sumber akan mengupas dengan baik dan memberikan informasi kepada publik bagaimana kesiapan penyelenggara pemilu dalam menghadapi pilkada 2024 khususnya di Jember. “Minimal masyarkata bisa punya pilihan, itulah makna apa yang diputuskan MK kemarin,” terangnya.

Kepada Sanda Pradana, Fendi juga berharap dapat memberikan rambu-rambu dalam pilkada mana yang boleh dilakukan dan tidak. Fendi melihat juga mengkritik masih banyak baliho yang menyebar di mana-mana baik yang belum terdaftar maupun yang sudah terdaftar. Fendi mendorong kepada penyelenggara pemilu untuk tertib administrasi, terutama memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. “Dengan nara sumber yang kompeten, termasuk Andang Subaharianto ini analisisnya dalam politik sangat tajam, dia juga kontributor di Kompas,” tutupnya.

Related Posts