PERTANGGUNGJAWABAN METODOLOGIS
Bersama Prof. Faruk Tripoli selalu menghadirkan peristiwa yang membuat gairah akademis tertantang.
Demikian disampaikan Dr.Ikwan Setiawan, M.A dihari kedua Seminar Tematik Minggu, 3 November 2018, di Aula dan ruang sidang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember.
Di Samastha Warung, Faruk Tripoli mengajak kami, mahasiswa dan dosen untuk memikirkan kembali pentingnya metodologi di tengah-tengah perkembangan dahsyat teori-teori terkait kesastraan.
Tidak bisa dipungkiri, saat ini teori-teori baru memang mengajak kita menikmati dunia tekstual-kontekstual yang sangat luas. Namun capaian-capaian teoretis di tingkat internasional malah tidak diimbangi dengan implikasi metodologis yang bisa memudahkan sisi operasional dalam kerja-kerja penelitian, khususnya di Indonesia. Akibatnya muncul semacam kegagapan dan kebingungan dalam proses analisis data yang berujung pada hasil yang tidak memuaskan.
“Pertanggungjawaban metodologis harus kita lakukan. Memang tidak banyak dosen yang mengambil peran tersebut, bahkan di level internasional. Ini penting sekali karena kita harus mengarahkan mahasiswa agar tidak terjebak ke dalam ketidakjelasan metodologis ketika menggunakan teori-teori sastra. Kita sudah harus mulai membiasakan untuk menjelaskan metodologi dari kerja-kerja penelitian agar terbiasa membuat metodologi yang bisa membantu mahasiswa,” tuturnya bersemangat.
Maturnuwun, Prof. Semoga sehat selalu dan tidak bosan untuk datang ke Jember untuk menginspirasi mahasiswa dan dosen. (ikwan)