Kehidupan adalah perjalanan. Perjalanan menapaki ruang dan waktu. Webinar rutin bulanan juga perjalanan, yang kini telah menapaki NGONTRAS#32. Banyak persoalan telah didiskusikan. Beragam wacana telah membuka wawasan. Kini, giliran HISKI Jember membuka ruang diskusi, mengulik persoalan “Sastra Perjalanan”.
Sastra perjalanan (travel literature) merupakan genre yang lekat dengan memoar perjalanan, penulisan lanskap alam, penggambaran keunikan etnografis, serta tentang pertemuan dan perbedaan. Mengulik sastra perjalanan adalah menelisik penggambaran dunia yang dilakukan penulis, mencermati pengungkapan penulis saat melakukan perjalanan, dan menyoal representasi-representasi yang muncul terkait interaksi penulis dengan segala sesuatu ketika dalam perjalanan. Untuk itu, persoalan tentang sastra perjalanan menjadi menarik didiskusikan.
Demikian informasi rancangan webinar daring, yang dilaksanakan atas kerja sama Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia Komisariat Jember (HISKI Jember) dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jember (FKIP Unmuh Jember), Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB UNEJ), Jurnal Semiotika, Kelompok Riset Pertelaahan Sastra Konteks Budaya (PERSADA), Kelompok Riset Tradisi Lisan dan Kearifan Lokal (TERKELOK), Teen and Children’s Literature Research Group (TCLRG), dan Center for English Literature and Culture (CELC),Sabtu mendatang (23/3/2024).
Sastra perjalanan perlu dilakukan tapak tilas, untuk memahami persoalan-persoalan mendasar, mulai dari aspek historis, karakteristik, perkembangan, hingga fenomena terkini, termasuk yang ada di Indonesia. Perlu juga diperbincangkan jarak ruang antara narator dan objek, jarak waktu antara pembaca dan penulis, serta pernak-pernik lainnya.
Persoalan yang kemudian muncul, dapatkah semua tulisan perjalanan dikategorikan sebagai sastra perjalanan? Bagaimana dengan buku panduan perjalanan? Haruskah sastra perjalanan murni berdasarkan fakta di lapangan? Seberapa dominan perpaduan antara fakta dan fiksi? Bagaimana pula dengan catatan perjalanan virtual? Adakah masa depan yang dapat diharapkan?
Untuk membahasnya, HISKI Jember mengundang Dr. Sudibyo, M.Hum. (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada) dan Dr. Rahayu Puji Haryanti, M.Hum. (Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang). Webinar dipandu oleh moderator Dina Merdeka Citraningrum, M.Pd., dosen PBSI Unmuh Jember sekaligus anggota HISKI Jember. Pewara Fatmawati dan host Novianti Pratiwi, keduanya mahasiswa FIB UNEJ. Kegiatan webinar akan dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP Unmuh Jember, Dr. Kukuh Munandar, M.Kes.
Sudibyo (sudibyo.fib@ugm.ac.id), dosen pada Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UGM, berlatar pendidikan S-1 hingga S-3 di UGM. Pada 1991-1992, lelaki kelahiran Purworejo ini menempuh pendidikan nongelar bahasa, sastra, dan kebudayaan Belanda di Hogeschool Midden Nederland dan James Boswell Instituut di Utrecht, Belanda. Pada 2004-2006, ia bekerja sebagai dosen tamu pada Tokyo University of Foreign Studies di Tokyo, Jepang. Sudibyo juga menjadi Ketua Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara) Cabang Yogyakarta, Penasihat Manassa Pusat, dan Ketua HISKI Komisariat UGM periode 2020-2024.
Banyak karya ilmiah tentang filologi (kolonial), sastra sejarah, dan sastra kolonial-poskolonial yang telah dipublikasikannya. Beberapa di antaranya adalah Aristo-Modernis dari Timur: Paku Alam V, Westernisasi, dan Paradoks Kebudayaan (2018), “Di antara Dua Dunia: Mimikri dan Hibridisasi dalam Novel Oeroeg dan Sang Penasihat” (2022), dan “Merasa Asing dan Salah Tempat: Fenomena Uncanny dalam Novel Rubber Karya Madelon Syekely Lulofs” (2023).Karya-karyanya yang lain tersebar di pelbagai buku bunga rampai dan jurnal.
Rahayu Puji Haryanti (rahayu_ph@mail.unnes.ac.id), adalah dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris di FBS Universitas Negeri Semarang. Perempuan kelahiran Semarang ini menyelesaikan pendidikan S-1 di IKIP Semarang, S-2 di UI, dan S-3 di UGM. Disertasi yang ditulis berjudul “Indonesia Era Reformasi dalam Sastra Perjalanan Barat: Studi Postkolonial” dengan objek material novel Jakarta Jive karya Jeremy Allan (2001), Journeys in Java karya Marie Gray (2003), dan In the Time of Madness karya Richard Lloyd Parry (2005).Pascalulus S-3, salah satu mata kuliah yang diampu adalah TravelLiterature.
Banyak karya ilmiah yang telah dihasilkan, di antaranya artikel (1) “The Seeing Woman A New ImperialAmbivalencein Marie Gray’s Journey’s in Java”, (2) “Conservation Startersin English Teaching”, (3) “Travel Literature and New-Imperial Ambivalence in Jeremy Allan’s Jakarta Jive”, (4) buku Liteary Reading: Reading and Analizing Fiction, (5) dan beberapa cerita perjalanan, di antaranya Upon the Corrona (Kumpulan Puisi dan Drama), “TheDivineDrink” (cerpen), dan “Yogyakarta, Art Everywhere” (antologi esai perjalanan dalam Komorebi).
Peserta yang akan mengikuti acara NGONTRAS#32, Sabtu, 23Maret 2024, pukul 10.00-12.00 WIB (Ruang zoom dibuka pukul 09.30 WIB), tidak perlu mendaftar dan cukup klik pada Join Zoom Meeting: https://bit.ly/NGONTRAS_32, Meeting ID: 949 1563 2382, Passcode: HISKI-32.
Peserta yang sebelumnya belum masuk Grup WA, sekali lagi, yang belum masuk, diharapkan berkenan masuk grup dengan tujuan untuk memudahkan mendapatkan informasi kegiatan NGONTRAS secara berkelanjutan, dengan klik https://bit.ly/GRUP-C_NGONTRAS.
Peserta juga dapat mengunjungi Portal HISKI Jember untuk mengunduh secara gratis file buku dan prosiding, dengan klik https://hiskijember.fib.unej.ac.id/. Atau menyaksikan rekaman NGONTRAS sebelumnya melalui Kanal Youtube HISKI JEMBER OFFICIAL dengan klik https://bit.ly/YoutubeHISKIJember.
Peserta dipersilakan mengunjungi dan menyitasi artikel-artikel yang dimuat dalam Jurnal Semiotika, terbitan Jurusan Sastra Indonesia FIB UNEJ. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/SEMIOTIKA.***