Pembekalan Alumni dari Profesional Birokrasi

Meluluskan Sarjana dan Magister yang kompeten di bidang ilmunya menjadi target utama pendidikan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. Alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember selain memiliki skill juga mendapatkan pembekalan soft skill. Mahasiswa dan alumni juga kerap mendapatkan pembekalan dari kalangan birokrasi, entherpreneur maupun profesional di bidangnya.

Bertempat di Aula Sutan Takdir Alisyahbana, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Prof. Dr. Sukarno M.Litt (18/7) menyampaikan harapan institusinya terhadap lulusan FIB-UNEJ untuk mampu berkompetisi mengambil kompetensinya baik dalam posisi kerja, melanjutkan studi, berwirausaha maupun membuka lapangan pekerjaan.

Dihadapan 94 calon alumni FIB-UNEJ, Sukarno kali ini mendatangkan seorang alumni Universitas Jember Mohammad Khotib, S.Pd. M.Pd, M.AP. yang banyak berpengalaman dan meraih banyak prestasi di bidang pendidikan. M.Khotib adalah alumni FKIP-UNEJ Matematika yang saat ini menjabat kepala seksi bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) Provinsi Jawa Timur wilayah Jember. “Gelar Magister Matematikanya dari Unesa dan Magister Administari Publik dari Untag Surabaya, sungguh luar biasa, dimana sepertinya dosen FIB saja tidak ada yang memiliki gelar double degree Magister,” terangnya.

Lebih lanjut Sukarno menyampaikan kegiatan ini bisa memberikan motivasi kepada mahasiswanya yang akan di wisuda nanti. “Bahwasanya FIB-UNEJ tidak hanya sekedar mengelola Anda, tetapi kita juga peduli untuk memenuhi amanah dimana kami harus bisa mendata lulusannya.” lanjutnya.

Yudisium sendiri adalah merupakan acara seremonial, pernyatakan keputusan bahwa mahasiswa sudah dinyatakan telah lulus dan menyelesaikan studinya. Maka tidak ada persyaratan bahwa wisuda harus sudah mengikuti yudisium, tetapi seremonialnya sudah disederhanakan. Walaupun sudah diwisuda tetapi bisa mengikuti yudisium sebagai pernyataan keputusan dari fakultas. “Kalau dulu berapapun yang wisuda harus melewati yudisium dulu, sekarang untuk lebih efisien herus lebih dari 50, termasuk cukup dengan jas almamater dan rapih” jelasnya.

Sukarno berharap sharing dengan profesional birokrasi ini dapat memberikan manfaat yang bisa diambil oleh lulusan FIB-UNEJ. “Mari gunakan kesempatan ini untuk sharing, untuk berbagi, apapun yang baik yang perlu kita ambil,” harapnya.

Sementara itu, M.Khotib menyampaikan bahwa dari pengalamannya dalam jabatan sebagai kepala seksi bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) Provinsi Jawa Timur saat ini masih kekurangan guru sejarah dan guru bahasa Indonesia. Kesempatan itu tidak menutup kemungkinan dapat di isi oleh lulusan dari Fakultas Ilmu Budaya terutama Ilmu Sejarah dan Sastra Indonesia.

M.Khotib menceritakan bahwa dirinya adalah alumni program studi Matematika dan awal kariernya menjadi guru di SMK2 Jember. Berbagai prestasi diraihnya dan menjadi guru berprestasi dan pada akhirnya mendapat kepercayaan dari gubernur Jawa Timur untuk menempati posisi kepala seksi PMK di wilayah Bojonegoro dan sekarang di wilayah Jember.

Penghargaan yang diraihnya diantaranya:

  1. GURU BERPRESTASI NASIONAL TAHUN 2010
  2. INSTRUKTUR NASIONAL GURU TAHUN 2010 – 2017
  3. RANGKING KE-3 NASIONAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG) TAHUN 2016
  4. NOMINASI TERBAIK SESPIM (Sekolah Pimpinan) I / 2024 LAN DAN BPSDM JATIM

M.Khotib juga berbagi pengalamannya semasa menjadi mahasiswa dan betapa merasakan manfaat semasa keilmuannya dan manfaat aktif dalam intrakulikulernya. “Saya dulu aktif di PMII sementara P.Ikwan di HMI yang tujuannya sama untuk mengasah disiplin dan keorganisasian,” ungkapnya.

Lebih lanjut Khotib bercerita, Kalau dulu saya mengikuti mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar (IKD) diajak dosen kuliah di Fakultas Sastra yang sekarang Fakultas Ilmu Budaya. M.Khotib menyampaikan sebagai mahasiswa disamping kita aktif dalam perkuliahan, untuk keberhasilan penunjang harus aktif dalam berorganisasi. Saat ini dapat kami rasakan bahwa aktifitas kemahasiswaan yang mendukung kerja di birokrasi pemerintahan itu diantaranya:

  1. Semasa menjadi mahasiswa aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan
  2. Sering debat dan diskusi
  3. Mengikuti kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat
  4. Magang di instansi pemerintah
  5. Mengikuti pelatihan dan workshop
  6. Mangadakan penelitian dan mempublikasikannya
  7. Mengkuti kompetisi akademik

M. Khotib juga berbagi tips untuk menjadi mahasiswa yang sukses:

  1. Bila sedang sendiri maka gunakan untuk berfikir, mencari inspirasi baik yang positif maupun negatif
  2. Bila kita berteman maka supaya bisa menjaga lidah, menjaga tutur kata, dimana kita tau mulutmu adalah harimaumu
  3. Bila kita sedang marah maka supaya bisa menahan amarah, bisa instropreksi diri jangan selalu menyalahkan orang lain
  4. Bila kita sedang bersama tema/berkelompok maka supaya bisa menghargai perbedaan
  5. Bila kita mendapatkan rezeki maka jangan sombong, jangan membanggakan yang di dapat tidak pada tempatnya

Related Posts