[:id]Pembawa Acara Dan MC Adalah Komunikator, Pengendali dan Pengontrol Acara[:]

[:id]Master of Ceremony (MC) tidak sama dengan Pembawa Acara (Pewara) tapi keduanya berada di bawah Public Relation. Demikian

Mengawali materinya, Erna menekankan untuk menggunakan bahasa yang benar. Pembawa acara dan MC itu serupa tapi tak sama. Jadi ada persamaan dan perbedaannya. Sama2 sebagai pembawa acara. Pembawa acara membawakan acara resmi seperti upacara. Sementara MC membawakan acara tidak resmi seperti acara hiburan.

Maka yang membedakan dari pembawa acara dan MC juga dilihat dari pakaiannya.

Pembawa acara dan MC pada dasarnya adalah seorang pembicara, bicara tentang konsep, ya konsep acara itu. Maka seorang Pembawa acara atau MC harus sudah menyusun acara. Menjadi komunikator, pengontrol dan pengendali acara baik acara formal maupun non formal supaya acara dapat berjalan dengan lancar.

Bahasa yang digunakan adalah bahasa komunikatif. Memahami retorika atau keindahan bahasa, paling tidak intonasinya menyesuaikan situasi dan

Pembawa acara itu seperti sopir yang mengendalikan semua acara. Memegang peranan penting dalam suatu acara, maka pembawa acara harus mempunyai prinsip.

Pembawa acara mampu mengambil keputusan dalam keadaan kritis. Tetap tampil profesional dan menjadi diri sendiri, tetapi diri yang lebih baik. Maka seorang pembawa acara atau MC harus bisa menjaga penampilan, berpakaian dan berbahasa yang baik, kata Erna.

Pembawa acara itu mata rantai dari protokol. Setiap kegiatan protokoler selalu bersifat resmi dan membutuhkan pewara, maka pewara juga bersifat resmi.

Dalam aturan protokoler didasarkan pada UU, PP, Kepres dan ketentuan umum yang berlaku, dalam acara resmi seperti upacara yudisium, pimpinan ketika berjalan berada di tengah.

Teknik dasar pewara/MC itu harus mampu dan terampil berkomunikasi. Membedakan acara resmi dan tidak resmi. Dalam acara resmi seorang pewara harus bisa berbicara jelas dan tegas tentu sesuai lafal yang benar. Harus mampu dan terampil menggunakan bahasa lisan yang efektif dan vokalnya jelas. Harus mampu dan terampil berpenampilan atraktif dan simpatik. Atraktif itu kreatif tapi tidak berlebihan.

Tugas pewara itu memandu acara dari awal sampai akhir. Bertanggung jawab atas waktu. Jangan sampai ada kata ‘untuk mempersingkat waktu’ atau ‘waktu dan tempat dipersilahkan’. Bertanggung jawab atas waktu. Menjaga situasi dan kondisi supaya hadirin tidak bosan.

Bahasa menunjukkan bangsa, maka syarat seorang pewara harus memiliki wawasan, ide, dan nilai tambah. Memiliki kepribadian (mental dan fisik), komunikasi (pesan, bahasa, suara, teknik). Memiliki keterampilan, penampilan seperti sikap, pakaian, gerakan, dan kontak mata.

Pewara/MC menjadi pusat perhatian dan secara langsung dinilai oleh audiens/ hadirin dari aspek yang dilihat dan aspek yang didengar.

Pewara/MC harus mampu dan terampil berbahasa dan berbicara, menggunakan sistem pernapasan dan yang bagus menggunakan diaphragma dan perut. Maka pewara/MC supaya sering berlatih berbicara didepan cermin.

Komunikasi memiliki prinsip 5W1H yaitu who (siapa), what (apa), when (kapan), where (dimana) dan how (bagaimana).

Seorang pewara/MC harus menjaga penampilan, bersikap tenang, tidak ragu dan tidak terburu-buru. Berpakaian bersih, rapi tidak sensasional, dan sesuai dengan acara. Gerakannya atraktif dan simpatik, wajar, muncul secara spontan kaitannya dengan ekspresi. Kontak mata dengan pandangan ke depan menatap mata hadirin atau audiens secara merata.

 

 

 [:]

Related Posts