[:id]Manque à être: Psikoanalisis dalam dilema pembentukan subjek, kebudayaan dan sastra[:]

[:id]

Seminar Psikoanalisis Sastra di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (24/2) dengan pemateri Ghanesya Hari Murti diikuti beberapa dosen dan mahasiswa. Ghanesya Hari Murti adalah salah satu alumni Fakultas Ilmu Budaya yang sedang studi pascasarjana Kajian Sastra dan Budaya Universitas Airlangga dan peneliti di Matatimoer Institute.

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember secara rutin setiap bulannya akan melakukan seminar dalam rangka memberikan wawasan keilmuan yang luas bagi dosen dan mahasiswa, kata Wakil Dekan I, Albert Tallapessy. Dalam sambutannya, Albert menyampaikan bawah tidak apa-apa, ada kalanya kita (dosen) memberikan ilmu kepada mahasiswa namun ada kalanya juga kita mendengarkan wawasan keilmuan mahasiswa kepada kita.

Berikut Paparan Ghanesya Hari Murti:

A. Oedipan, Sebuah Asumsi Dasar yang Menjangkar

Psikoanalisis hendak memberikan penjelasan tentang bagaimana subjek dapat kembali ke pengalaman primordial, ataupun mitik yang secara spesifik diandaikan sebagai pengalaman kembali bersatu dengan tubuh ibu. Pembacaan ini pertama kali dilontarkan oleh Sigmund Freud yang baginya pengalaman tersebut dikonseptualiasasi sebagai pengalaman oceanic[1] karena dia merepresentasikan yang utuh atau keutuhan dimana didalam rahim ibu semua kebutuhan dapat terpenuhi (aman, nyaman, kenyang, penuh cinta). Pengalaman ini yang dirindukan pada diri setiap individu sebagai pengalaman yang tak terbatas. Oceanic menggambarkan bahwa individu bagai setetes air yang jatuh pada lautan sehingga dia merasa penuh ketika bersatu dengan struktur asalinya yaitu lautan persis seperti mitos Oedipus.[2] Pengalaman primordial ini kemudian dicari dan menjadi proses yang tak pernah sampai bahkan berusaha disubstitusikan melalui hal lain seperti agama, agar bisa menyalurkan keinginan yang terbatas ketika diri dilahirkan. Mitos Oedipus ini kemudian menjadi asumsi dasar bagi psikoanalisis berikut pemikir setelahnya seperti Jacques Lacan untuk menjelaskan dengan cara yang lebih pelik dan ketat fenomena tersebut melalui kacamata struktural.

B. Lacan, proses pembentukan diri dan kebudayaan

Pararel dengan pemahaman  di atas, kebutuhan berikut hasrat menjadi  tidak bisa terpenuhi secara absolut karena “celakanya” individu harus dilahirkan dan keluar dari rahim ibu. Manusia yang lahir dan keluar berarti harus berjibaku dengan dimensi kebudayaan sekaligus turut mengkreasikannya dengan tujuan dapat memenuhi perasaan yang hilang ketika berpisah dengan tubuh ibu. Namun tragisnya produksi kebudayaan tidak serta merta membuat diri  menjadi penuh, namun justru mempertajam perasaan bahwa diri selalu dalam kekurangan atau lack.[3]  Peristiwa munculnya kekurangan kemudian dirunut ulang oleh Lacan dalam tiga fase.

Yang real

Tahapan real dapat dikatakan seabagai tahapan undifferenciated, tahapan dimana diri tidak terbedakan dengan yang lain. Tahapan ini dibayangkan pada fase dimana tubuh infant dan tubuh ibu masih (dibayangkan) sebagai satu kesatuan. Tentunya hal ini tidak bisa dialami ulang oleh subjek ketika subjek dilahirkan, karena setelah lahir, kelamin sudah ditentukan, serta subjek juga dihadapkan pada kode sosial seperti diberi baju atau nama sesauai dengan jenis kelamin biologisnya. Artinya yang real adalah subjek pralinguistik yang memungkinkan diri belum terfragmentasi, belum ada pemilahan subjek-objek, anak-ibu, ataupun subjek dengan kebutuhan biologis yang dihasratinya. Fase real dengan begitu berbeda dengan real dalam artian realitas, karena realitas baru bisa ditangkap setelah manusia berbahasa yang memungkinkan dirinya untuk mengutarakan objek yang dihasratinya. Dengan kata lain realitas adalah dimensi dimana subjek mengalami lack akibat tubuhnya yang tidak terpuaskan, sedangkan real adalah wilayah di mana perasaan utuh atau terpuaskan muncul (Lacan, 2001: 11)

Yang  imaginary

Fase imajiner bisa dibayangkan pada saat subjek mulai mengidentifikasi dirinya sebagai subjek yang berbeda dengan tubuh ibunya. Fase ini sering sekali ditautkan dengan fase cermin diri, karena pasa saat tersebut subjek mulai menentukan dirinya atau “making sense of self” sebagai subjek yang mengetahui kediriaannya dengan cara yang tidak fragmentaris. Fragmentaris adalah ketika sang anak menemukan pleasure secara parsial seperti halnya ketika nikmat menikmati puting ibu melalui mulut khas tahapan oral[4] yang terjadi pada usia 0-2 tahun. Pengalaman kenikmatan yang tadinya terpisah, hanya melalui mulut, kemudian disadarkan bahwa dirinya adalah kesatuan dan berbeda dengan tubuh ibu melalui fase cermin. Tahapan cermin kemudian mengimajinasikan diri dengan membedakan diri dengan yang lain, sekaligus diri yang otonom dengan maksud agar mengenal dirinya lebih baik. Imajinasi berperan penting karena memungkinkan diri untuk memahami dirinya, self, dengan objek lain atau the other yang tentunya bukan dirinya. Lacan menegaskan “in particular, the relation between the subject,…on the other, is frequently contrasted with the imaginary relation, that between the ego and its images. In each case, many problems derive from the relations between these two dimensions” (Lacan, 2001:10-1). Relasi yang nyatanya dan celakanya bukan diri ini adalah awal mula subjek melekatkan identitas pada diri melalui objek lain. Seperti bila ada anak punk yang melekatkan dirinya dengan grup band tertentu lalu menyatakan dirinya “saya adalah anak punk”, padahal usaha tersebut adalah bukti kegagalan diri untuk mengidentifikasi karena tidak ada satupun bayi yang ketika lahir sudah dibebani bahwa dirinya kelak akan menjadi anak punk, namun imajinasi merelasikan itu.

Yang simbolik

Semakin dewasa diri maka semakin mapan pula dunia pengalaman karena diri masuk dalam dimensi simbolik yang dimediasi melalui bahasa.  Hal ini dapat dipahami pada kondisi ketika subjek sudah bisa berbahasa dan tidak “cooing” maka akses pada dimensi simbolik-kultural menjadi terbuka namun sekaligus merepresi subjek untuk sudah selalu berkata sesuai dengan domain simbolik. Perubahan ini terlihat jelas karena ketika masih bayi, subjek tidak dilarang apapun ketika belum bisa berbicara namun menjadi miliki batasan ketika sudah berbahasa. Ini yang menyebabkan subjek sudah ada pada kondisi represi, karena bahasa selain membantu diri menjadi subjek tapi juga memberikan batasan apa yang boleh diucapkan dan apa yang tidak. Kondisi merepresi ini adalah teknik menjinakkan hasrat yang selalu tak terpuaskan “desire (fundamentally in the singular) is a perpetual effect of symbolic articulation. It is not an appetite: it is essentially excentric and insatiable. That is why Lacan co-ordinates it not with the object that would seem to satisfy it, but with the object that causes it (one is reminded of fetishism) … in Lacan’s sense, is himself an effect of the symbolic” (Lacan, 2001:10). Dalam kerangka ini subjek yang berbahasa memerlukan ego[5] serta imajinasi ketika hasrat dijinakkan oleh simbolik “the imaginary transference…which, by an effect of symbolic subduction, degrades, diverts, or inhibits the cycle of such behaviour, which, by an accident of repression, has excluded from the control of the ego this or that function or corporal segment, and which, by an action of identification, has given its form to this or that agency of the personality” (Lacan, 2001:26). Di sini juga dapat terlihat sumbangsih Lacan ketika memetakan imajinasi sebagai bentuk ketidaksadaran dan ego milik freud sebagai kesadaran.

Tahapan – tahapan tadi bukan berarti mutlak sirna,atau selesai disaat dewasa karena mereka terus terjadi dalam pengalaman hidup manusia yang juga mempengaruhi kebudayaan dengan tujuan hadirnya kepuasaan pada subjek.

C. Fort-da game, subjek berbahasa dan kebudayaan

Sebagai subjek yang berbahasa dalam dimensi simbolik nyatanya diri makin mengalami dilema karena bahasa memiliki keterbatasan untuk mengartikulasikan keinginan subjek serta realitas. Sebagai ilustrasi ketika subjek ingin makan tapi tidak bisa menentukan harus makan apa, lalu berkata terserah kepada temannya, tapi nyatanya kata terserah ini tidak bermakna terserah termannya, tapi terserah dia yang dirinya sendiri tidak tahu itu apa. Ada peristiwa dimana subjek semakin sadar kekurangan, lack, sehingga dia terus menerus ingin diisi dan dipenuhi. Kekurangan ini mengintensifikasi desire sebagai leftover dari kebutuhan. Jika kebutuhan bisa terpenuhi, maka desire adalah sisa dari kebutuhan yang tidak bisa terpuaskan. Kebudayaan dalam kerangka itu diciptakan untuk mensubstitusi desire yang tak pernah final, maka rangkaian ini dibayangkan seperti Fort da game[6] di mana peristiwa pralinguistik, fase real, muncul dan hilang kembali bersama simbolik bahasa.

Subjek yang terbelah (split), pleasure-pain

Konsekuensi yang lain ketika manusia berbahasa dan berbudaya adalah bahasa bukan milik personal tapi publik. Bahasa sebagai satu-satunya akses menuju realitas merupakan kesepakatan sosial, sehingga bahasa selalu diatur dan diproporsikan melalui yang simbolik. Ketika subjek menemukan proporsinya dengan realitas sosial simbolik maka dia menemukan kebahagian sementara, Lacan menyebut ini sebagai jouissance. Jika begitu jouissance (kebahagiaan, enjoyment) bukanlah yang murni karena dia nyatanya hanya demi memenuhi kebahagian yang lain (the other). Lacan dalam Fink menjelaskan peristiwa ini sebagai “to hand over a certain jouissance to the Other and let it circulate in the Other, that is, let it circulate in some sense outside of ourselves” (Lacan dalam Fink, 1995:103). Artinya, ini adalah peristiwa pleasure-pain, castration-jouissance, ketika keinginan tadi tersembelih oleh bahasa yaitu terkastrasi tapi juga menemukan kebahagian yang diserahkan kepada the other.

Secara mudah dapat diilustrasikan pada saat seorang pegawai bank yang senang bekerja seolah mendapatlkan keuntungan padahal kegemberiannya sebenarnya ditentukan oleh parameter laba bank. Artinya, dirinya bahagia mendapat uang namun juga menderita karena hidupnya dan ketagori bahagianya didisiplinkan oleh aturan perbankan yang tentunya jauh lebih bahagia jika dia memenuhi target kerjanya. Siklus ini seperti hutang yang tak mungkin terbayar karena diri tidak lagi mengetahui dirinya secara penuh tapi justru menjadi subjek terbelah karena proses tersebut. Lacan menjelaskan bagaimana proses subjektifikasi (individu ditulisi dan dikreasikan) seperti dalam skema berikut.

Image result for Chain of signifier Lacan

Garis lengkung s → s’ adalah garis linguistik sebagai rangkaian penanda (chain of signifier). Garis lengkung ∆ →$ adalah gerak libido pada subjek. Kesimpulannya posisi subjek adalah selalu dalam potongan atau irisan bahasa yang memproduksi subjek terbelah ($) yaitu subjek  yang tidak utuh, subjek yang pada dirinya hasrat direpresi dan dikodifikasi tatanan simbolik. Celakanya rangkaian signifier selalu mengacu pada signifier lain dan bukan pada signified s → s’ (Lacan, 2001:231). Maka subjek terus terbelah melalui bahasa tapi disisi lain dia juga harus mempertahankan libidonya.

Kebudayaan dengan begitu selalu bergerak dalam siklus tersebut, dimensi tanpa ujung dengan harapan adanya desire yang bisa terpenuhi walaupun secara teoritik dinyatakan tidak pernah logis, karena diri tidak mungkin menemukan dirinya ketika dikaitkan dengan objek lain (the other) yang bukan dirinya. Kebudayaan, the other, ada hanya sebagai perpanjangan hukum ayah,, hukum dimana yang patut dan tidak patut terus berusaha dikonstruksi dan menemukan bentuknya sesuai dengan skema Oedipan. Subjek yang lacking kemudian hanya bisa bermain dan merayakan fantasi melalui permainan bahasa.

Kebudayaan, empat wacana dalam Oedipanisasi

Permainan bahasa yang dimainkan oleh subjek dalam pembentukan diri dan kebudayaan bukanlah permainan bebas yang tanpa aturan tapi selalu menuntut hadirnya wacana tuan. Jadi berbahasa adalah usaha untuk mengatur desire agar sesuai dengan kode sosial simbolik sebagai tuan. Artinya subjek sudah selalu dalam posisi bagaimana agar hasratnya disepakati oleh kebudayaan. Kebudayaan dalam konteks ini adalah sang ayah (penanda tuan atau pun master signifier) yang nantinya segala ujaran tidak boleh bertentangan dengan hukum ayah.[7] Pemikiran ini kemudian dijabarkan dalam empat tipe wacana Lacan.

Image result for Four Lacan discourse

Image result for Lacan Four discourse

Keterangan:

$   : subjek yang terbelah

a   : pengingat kenikmatan, jouissance

S1 : penanda tuan, master signifier, hukum ayah

s2 : pengetahuan

Secara mudah segala yang tampak (sadar) berada pada posisi diatas garis, sedangkan yang tidak sadar ada dibawah garis. Empat wacana tersebut (kiri atas) berfungsi sebagai komando (commanding) demi memenuhi relasi yang diseberangnya. Wacana tersebut kemudian diberi nama wacana analis, universitas, master (tuan) dan wacana histeris (Lacan dalam Fink, 1995:31-9). Agar mudah dipahami maka akan diberikan ilustrasi dari setiap wacana dengan sebuah cerita, namun perlu dicatat bukan berarti setiap tatanan wacana tadi berlaku secara sekuen, berurutan ataupun bertahap.

Katakanlah seorang ayah (s1/agent) menyuruh anaknya (other/s2) untuk melanjutkan kuliah di kedokteran  karena dia berharap anaknya ($/truth) juga bisa bahagia seperti kakaknya yang sukses menjadi dokter . Sang anak yang setuju dan patuh pada hukum ayah akhirnya “manut” kuliah karena menganggap hasrat/ jouissance (a/product) akan terpenuhi. Peristiwa ini adalah wacana tuan di mana penanda tuan memliki acuan relasi untuk memuaskan anak. Namun ketika anaknya masuk pada bangku perkuliahan, pengetahuan akan kedokteran berikut teorinya (s2/agent) yang nyatanya diperintah oleh ayah sebagai sesuatu yang benar (s1/truth) ternyata tidak bisa memuaskan hasratnya (a/other) dan dia makin yakin bahwa dia merasa kekurangan, lack dan menjadi subjek terbelah ($/product). Peristiwa ini menandakan adanya wacana universitas dimana pengetahuan kedokteran dibalik itu hanya demi memenui hukum ayah, atau para pakar kedokteran (dokter, dan ahli medis) sehingga kenikmatan yang didapat bukanlah kenikmatan yang sempurna bahkan dia tahu dia merasa kekurangan. . Sang anak lalu memunculkan hasratnya (a/agent) atas saran pengetahuan akan kedokteran tadi (s2/truth) untuk memuaskan dirinya yang terbelah, split, tadi ($/other). Namun apa yang terjadi dia makin paham bahwa dia hanya menuruti ego ayahnya (s1/product) terlebih di masa kuliahnya dia malah sibuk menulis novel. Peristiwa ini dimaksudkan dalam wacana analis ketika anak berusaha untuk tidak lagi patuh. Lalu dia ($/agent) bertemu dengan temannya yang kuliah di Sastra dan mengutarakan dirinya ingin kuliah di fakultas budaya saja dan menyatakan tidak tahan kuliah di kedokteran kepada ayahnya (tidak kuat ditulisi terus menerus, merepresi terus menerus) oleh hukum ayah (s1,other). Sang anak sedang mengabarkan wacana histeris di mana dalam bawah sadar dia merindukan kenikmatan (a/truth) yang menurut ayahnya menjadi dokter adalah syarat kebahagian (s2, product). Empat wacana tadi analog dengan skema  Oedipan, hukum dimana master signifier yang hadir dalam realitas keseharian befungsi seperti ayah yang represif dan tidak bisa ditentang.

Ilustrasi diatas adalah gambaran bagaimana segala tindakan dalam dimensi kebudayaan baik dalam kesadaran maupun ketidaksadaran selalu dapat direlasikan sebagai peristiwa bahasa, karena hanya bahasa yang memiliki akses pada setiap pengalaman wacana, Lacan dengan begitu menyatakan tidak ada peristiwa diri dan juga kebudayaan yang diluar bahasa, Lacan dengan begitu menolak metabahasa (Lacan dalam Fink, 1995:44). Artinya pada hukum ayah yang mengkodifikasi cara tubuh untuk mencapai kenikmatan (symptom) pun harus melalui bahasa. Celakanya lagi bahasa memiliki keterbatasannya sehingga gerak diri dalam bahasa selalu memakai fungsi metonimi.

Lacan lalu menjelaskan, “for the symptom is a metaphor whether one likes it or not, as desire is a metonymy, however funny people may find the idea” (Lacan, 2001:133). Artinya bahasa adalah gejala tubuh yang tidak terpuaskan, sehingga bahasa selalu bersifat metaforik, sedangkan desire adalah metonimi atau substitusi dari penanda ke penanda yang lain yang tak pernah usai dalam sistem kebudayan. Sebagai ilustrasi bahwa metafora tidak sanggup melukiskan yang diinginkan bisa dilacak pada kalimat “wajahnya masih dingin, seperti malam selepas hujan, begitu beku begitu kaku”. Kata sperti ini sebenarnya berusaha membahasakan wajah yang bagaimana? Bisa saja wajah yang sedih, wajah yang muram tapi apapun itu wajah tersebut tidak bisa direpresentasikan secara utuh karena batasan bahasa tadi sehingga metafor menjadi jalan keluar, tapi tentu saja metafor tersebut masih tidak bisa membahasakan keluaasan makna tadi, maka dia selalu kekurangan. Analogi yang lain adalah ketika mengendarai sepeda motor dan berusaha mengerem tapi tidak berhasil secara sempurna seseorang kadang berbicara”remnya gak makan”. Bagaimana menjelaskan kata makan, kalau artinya menyatakan bahwa rem tidak berfungsi sebenarnya remnya berfungsi tapi tidak maksimal, tapi didefinisikan berfungsi pun juga tidak. Sama dengan cara kerja itu, tubuh yang ingin dipuaskan (symptom) tidak pernah bisa dimediasi oleh bahasa secara penuh maka dia hanya berupa metafor – metafor. Dalam tahap ini yang tidak terpuaskan adalah desire sehingga dia menuntut substitusi, atau dalam istilah bahasa adalah metonymy. Seseorang bisa lebih suka bilang “saya minum mizone” sebagai substitusi dari “saya minum air” karena dia haus yang merujuk pada tubuh yang ingin dipuaskan dahaganya.

Ayah dalam empat wacana tadi pun sangat mungkin lebih suka menyatakan  “anak saya masuk kedokteran” ketimbang  “saya puas ketika anak saya masuk kedokteran” padahal dibalik dia sebagai subjek yang terbelah tadi ada  “saya yakin hanya kedokteran yang mampu menjamin masa depan anak saya”. Tapi tentunya bahasa tadi hanya tampilan – tampilan, yang selalu menyisakan kekurangan, lacking, karena kelak ada ruang sisa yang membuat ayah ingin anaknya begini dan begitu, tidak berhenti disitu saja. Empat wacana yang fundamental ini juga berkaitan dengan produksi psikis pada subjek, yaitu subjek yang patuh (neurotic),[8] subjek yang bernegosiasi (perverse)[9] dan subjek yang menolak (psikosis)[10] yang bisa dikenali saat dirinya berinteraksi dengan yang simbolik (Lacan, 2001:215).

Konsep perversi akhirnya memberikan ilham pada Bhabha, seorang pemikir poskolonial, untuk menelurkan konsep ambivalence,[11] bahwa subjek yang terjajah tidak serta merta menerima imperialisme kultural yang didiskursifkan oleh penjajah seperti yang diujarkan oleh Edward Said dalam bukunya Orientalisme (1978), tapi subjek terjajah juga aktif memproduksi makna sehingga menimbulkan tindakan yang lebih negosiatif dalam memahami wacana yang dibawakan penjajah.

Lacan juga ditemukan pada tataran politik, master signifier digunakan oleh Laclau-Mouffe, pemikir politik sosial baru,  untuk menegaskan gagasannya dalam buku Hegemony and Socialist Strategy, Towards A Radical and Democratic Politics (1985) yaitu demokrasi plural radikal.[12] Gagasan Laclau-Mouffe adalah bagaimana menyatukan masyarakat agar tercipta masayakat politis kultural yang juga melibatkan wacana dari dalam yaitu penanda tuan. Tujuannya adalah menghimpun wacana hegemonic baru agar tercipta jalan keluar dari status ketidak beresan sosial karena adanya objek petit a yang sama.

D. Psikoanalisis, karya sastra sebagai tindakan

Perenungan selanjutnya adalah mencari relasi psikonalisa dengan karya sastra. Secara sederhana Lacan melihat bahasa sebagai akses menuju realitas simbolik , tapi perlu juga dicatat bahwa karena simbolik dikreasikan melalui bahasa yang sifatnya rentan dan arbitrer maka yang simbolik pun tidak pernah mutlak melekatkan dirinya dengan subjek maka disaat itulah kemungkinan akan hadirnya yang real menjadi mungkin (Zizek, 2008: 23). Hal ini senada dengan wacana analis dan wacana histeris Lacan yang nyatanya berusaha menentang simbolik sebagai master signifier. Jika begitu bahasa dalam sastra pun juga sangat mungkin menyimpan kemungkinan untuk menentang simbolik, karena sastra juga dimediasikan melalui bahasa. Sastra dalam hemat itu adalah alat untuk merebut kembali kekuasaan diri subjek atas kesemena-semenaan simbolik.

Zizek dan sastra sebagai tindakan

Pemikir yang juga sangat terpengaruh oleh pemikiran psikonalisa Lacan adalah Zizek. Psikoanalisis secara rigid ia gunakan untuk mengkaji karya sastra dan juga film (karya Lynch) yang dia afirmasikan sebagai tindakan. Tindakan ini dia tampilkan sebagai upaya pembebasan subjek dari segala objek yang dia cintai demi meraih tindakan bebas  (Zizek, 2000: 150-151). Hal ini kemudian diberikan suatu pemahaman bahwa tindakan karya sastra (baik bagi pengarang, maupun tokoh fiktif dalam cerita) ada dan dalam kondisi untuk melawan simbolik. Sebagai penekanan, yang simbolik bisa merujuk kepada individu, ataupun institusi yang mewakilinya (Robet, 2010:76-77). Artinya tindakan dalam sastra adalah konsekuensi symptom, tubuh yang ingin mendapatkan jouissance, melalui bahasa karena berbahasa juga merupakan tindakan.  Hal ini bisa sangat mudah dipahami ketika dikaitkan pada beberapa karya sastra seperti Les Miserable (1862) milik Victor Hugo yang menolak bahwa ex-narapidana seperti Jean Valjean secara sosial tidak bisa berubah menjadi orang baik, sehingga memberinya hak untuk menjadi manusia baru dalam rezim yang begitu ketat moralitasnya, seorang penjahat bisa berlaku baik adalah perilaku yang  tidak masuk akal, maka Valjean selama hidupnya selalu dikejar oleh Javert, polisi yang taat pada hukum serta institusi kepolisian (simbolik). Ada Juga karya Orwell yaitu 1984 (1949) yang menentang sistem otoritarian Nazi. Orwell pada saat itu bisa saja setuju pada simbolik tapi nyatanya dia justru mengintensifikasi pengalaman otoriterian yang buruk dan kejam melalui big brother dan the party dalam novelnya.

Subjek psikotik, Sri Tanjung dan Beloved

Bagian ini akan merujuk pada bagaimana psikonalisa diterapkan secara operasional untuk mengkaji karya sastra, baik dari segi cerita maupun pengarang. Analisa yang pertama dapat ditunjukan pada cerita rakyat Sri Tanjung sebagai sastra lisan. Sri Tanjung adalah istri dari Patih Sidopekso yang karena kecantikannya diam–diam Raja menaruh hati padanya. Patih Sidopekso lalu diutus untuk pergi dari istana demi mengemban tugas kerajaan, namun dimasa absennya, raja mengutarakan cinta pada Sri Tanjung. Sri Tanjung yang menolak cinta raja lalu difitnah oleh raja bahwa dirinya tengah digoda oleh Sri Tanjung. Patih Sidopekso lalu murka besar pada Sri Tanjung. Sri Tanjung yang tak berdaya lalu berjanji akan menceburkan dirinya ke sungai dan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Air sontak berubah menjadi wangi dan membuat Patih Sidopekso menyadari kesalahannya.

Peristiwa ini menjadi penanda bukan saja kezaliman seorang suami (Patih Sidopekso) tapi juga Raja yang lalim karena ditolak cintanya. Ini menegaskan adanya kekuasan simbolik, yaitu masyarakat patriarkis (master signifier) berikut institusinya (kerajaan) yang secara sadis merepresi istri. Pilihan bagi Sri Tanjung bisa saja mengikuti wacana tuan, ataupun mengikuti wacana universitas dengan menikah dengan raja, karena siapa yang tak ingin hidup dengan raja. Namun nyatanya Sri Tanjung menolak hal tersebut. Penolakan Sri tanjung juga tidak berhenti pada wacana analis dengan melihat adanya represi pada dirinya. Tapi sebaliknya Sri Tanjung justru sedang membawakan wacana histeris, dia sedang menolak rezim patriarkis, dan instutisinya yaitu kerajaan dengan menghadirkan dirinya sebagai objek petit a (a/agent) karena yakin selama ini dia terbelah karena hukum patriarkis suaminya, dimana master signifier mensyaratkan dirinya untuk patuh pada rezim patriarkis sebagai syarat jika ingin dicap sebagai wanita baik baik. Pada tingkat yang klimaks sebagai wacana histeris, kematian Sri Tanjung  ($) yang melawan suaminya (s1) nyatanya sulit didefinisikan. Subjek Sri Tanjung adalah subjek dimana dia tidak lagi bisa digolongkan apakah dia patuh mutlak pada master signifier dan s1 atau dia menolak. Sri Tanjung yang rela mati ke dalam sungai memiliki makna bahwa dia patuh pada suaminya, tapi disisi lain dia juga resisten pada kemampuan simbolik untuk mendefinisikan dirinya karena Sri Tanjung masih bisa bernegosiasi di ujung hayatnya yaitu membuktikan dirinya tidak bersalah dengan wanginya sungai. Disini juga sulit untuk melihat dia hanya sebatas perversi karena dia tidak patuh dan juga menolak seperti yang dilukiskan pada wanginya sungai. Kemungkinan dirinya dalam peristiwa tersebut bisa disebut sebagai subjek psikotik, subjek dimana dirinya mampu mengambil jarak pada yang simbolik (Zizek, 2008: 186). Subjek yang menjadi mediator antara pengalaman real dengan pengalaman simbolik menjadi hilang, relasi ini hanya bisa disebut sebagai tindakan radikal Sri Tanjung yang justru menimbulkan ketidakselarasan (discordance) ketika yang Real dengan realitas simbolik memunculkan objek sublim (Zizek, 2008: 2-3). Peristiwa pada subjek yang tidak bisa didefinisikan ini menjadi sebuah tanda bahwa simbolik pernah gagal dan memunculkan akan hadirnya subjek otentik, subjek yang pada dirinya segala relasi seperti yang real, yang imajiner dan yang simbolik menjadi tidak memiliki relasi yang tetap.

Peristiwa yang tidak bisa didefinisikan ini sering muncul pada karya sastra seperti halnya pada Beloved (1987) karya Tony Morrison, dimana Sethe, budak yang kabur bersama anaknya, rela membunuh anaknya sendiri karena dia tidak ingin  kelak melihat anaknya menjadi budak seperti dia. Sethe yang membunuh anaknya dilandasi oleh perasaan cinta tidak bisa dikategorikan dalam pengalaman secara fix, karena simbolik pasti menganggap keji perbuatan seorang ibu yang membunuh anak sendiri, tapi karena landasan perbuatan ini adalah cinta maka hal ini menjadi tindakan radikal. Peristiwa yang begitu pelik dan tidak terdefinisikan ini menjadi peristiwa dimana the real memanggil – manggil karena tidak bisa diungkapkan dalam bahasa (yang simbolik), sama seperti definisi yang real adalah fase dimana dunia belum terbahasakan (Zizek, 2008: 182). Dari segi pengarang Tony Morrison juga melakukan banyak tindakan radikal sehingga sulit mendefinisikan dirinya, pertama sebagai pengarang wanita berkulit hitam dia pernah menulis The Bluest Eyes (1970) yang melihat bahwa konstruksi kecantikan dan rezim patriarki mampu membuat gadis kulit hitam bernama Pecola mensulap dirinya menjadi seperti apa yang diinginkan yang simbolik dan membiarkan tubuhnya sebagai objek. Tentunya novel ini menggugah betapa Tony Morrison ingin menyatakan kalau kecantikan dan rezim patriarki tersebut adalah kekejaman. Tapi kemudian dia menulis novel berjudul Sula (1973) dimana tokoh utamanya merasa biasa saja ketika bersetubuh dengan pria kulit putih atau bahkan bersedia bersetubuh dengan pria kulit hitam kekasih teman karibnya. Dalam cerita ini tindakan Tony Morrison menjadi berubah jauh dari novel yang pertama sehingga konstruksi patriarki maupun feminis yang dia tolak kembali dia guncang. Pengarang, dalam hal ini Tony Morrison juga dapat disebut subjek psikotik dimana dia tidak ingin ditetapkan secara mutlak ataupun definitif  karena ada pengalaman yang real hadir berulang –ulang, walaupun dia berada pada tatanan simbolik yang ingin melabelinya “it (the real) exercises a certain structural causality, it can produce a series of effects in the symbolic reality of subject” (Zizek, 2008: 183).

E. Epilog: subjek, kebudayaan dan sastra yang tanpa final

Sebagai bentuk kebudayaan psikonalisa bisa menjelaskan bagaimana kebudayaan hadir sebagai alat menuju kepuasaan subjek, serta subtitusi demi mencapai yang real. Kebudayaan “dianggitkan” berdasarkan imajinasi yang merelasikan diri sebagai upaya identifikasi dengan kemelekatannya pada yang lain (the other/bukan diri). Secara posisi, budaya hanya bisa diakses melalui bahasa yang selalu serba kekurangan untuk mejawab desire. Subjek yang sadar bahwa dirinya kekurangan, lacking, terus memproduksi budaya walau harus menelan pil pahit karena desire sebagai yang tersisa (leftover) tidak akan pernah bisa hingga kepengalaman yang primordial, oceanic dan mitik ketika seperti saat diri bergabung bersama tubuh ibu yang penuh dan utuh, tanpa kekurangan. Walaupun begitu Lacan berharap subjek bisa memproduksi yang baru (kebudayaan) dengan tidak menjadi manusia seri dengan mengkabarkan wacana analis dan wacana histeris.

Gagasan Lacan ini diuraikan ulang oleh Zizek dalam wilayah sastra yang merelasikan bahwa jika bahasa adalah tindakan subjek untuk mengatasi symptomnya (tubuh yang ingin dipuaskan) maka karya sastra pun yang termediasi oleh bahasa juga merupakan tindakan bagi pengarang sebagai cara mengatasi symptomnya. Tak heran bila karya sastra dan ceritanya melalui penokohan sering berusaha untuk menyatakan fase psikis (real, imajiner, simbolik) ataupun skema odiepus untuk selanjutnya memberitakan wacana fundamental (tuan, universal, analis, histeris) didalamnya. Sebagai simpulan, Subjek, Kebudayaan maupun Sastra menjadi dimensi yang tak pernah usai dan terus menjadi, berkejaran dalam rangkain signifier-signifier demi mengungkapkan subjek ketidaksadaran.

* Makalah disampaikan dalam Workshop Psikoanalisis Sastra, diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Budaya UNEJ bekerjasama dengan Matatimoer Institute.

Catatan akhir

[1] Freud menegaskan pengalaman oceanic sebagai pengalaman yang tak terbatas, it is a feeling which he would like to call a sensation of eternity, a feeling as of something limitless, unbounded, something  oceanic.  It is, he says, a purely subjective experience, not an article of belief; it implies no assurance of personal immortality, but it is the source of the religious spirit and is taken hold of by the various Churches and religious systems, directed by them into definite channels, and also, no doubt, used up in them”. Lihat, Freud, 1961:7.

[2] Oedipus, mitos karya Sopocholes, berusaha membunuh ayahnya agar dapat menikahi ibunya untuk menjadi raja.  Freud menegaskan bahwa bawah sadar kita bekerja seperti kisah Oedipus sehingga hasrat ini negatif dan harus ditekan sedangkan bagi Lacan Oedipus Kompleks lebih bekerja sebagai struktur simbolik yang dibatinkan melalui hukum ayah (phallus yang secara signifier kemudian menuntut kategorisasi dalam bentuk the imaginer, the real, dan  the symbolic)  hal ini terjadi sejak proses  pemisahan anak dengan tubuh ibu secara tragis. Lihat, Homer, 2005:  53-54.

[3] Lack adalah konsep kunci Lacan yang menunjukkan betapa subjek selalu dalam posisi kekurangan, memiliki lubang dalam segala model pemaknaan yang tidak pernah selesai, hal ini disebut lack (manque-à-être) atau dalam proposi neologisme english sebagai “want to be”. Maka Lacan secara tegas menyatakan  “It is around this hole, in which the support of the signifying chain is lacking in the subject, and which has no need, one notes, of being ineffable in order to be awe-inspiring,  that the whole struggle in which the subject reconstructed itself took place”. Lihat, Lscan, 2001: 156.

[4] Freud memberikan hemat tentang tahapan di mana tubuh berusaha menggabungkan dirinya dengan objek lainnya yang bukan tubuhnya demi mencapai kepuasaan, tubuh anak merasa dia adalah satu dengan ibunya tapi disisi lain dia menikmati dirinya juga parsial karena kenikmatan itu dihubungkan melalui objek lain yang dirasakan secara fragmentaris (menyusui:mulut, buang air besar:anus). Lihat,  Freud, 2005: 31

[5] Pendapat tentang ego tidak bisa dilepaskan dengan id maupun super-ego. Ego dianggap struktur yang dapat mendamaikan id maupun ego dengan menjadi jembatan. Ketika subjek dianggap irasional karena hasrat libido yang menggebu maka ego sebagai yang rasional harus bisa menyelaraskan segala keinginan yang meledak-ledak ini agar sesuai dengan norma atau kode sosial yang dia andaikan sebagai superego. Lihat, Thurschwell, 2000: 82.

[6] Fort da Game adalah permainan yang dijadikan acuan oleh Freud ketika dia melihat cucunya Ernts bermain gulungan benang (seperti benang layang-layang) yang dia lemparkan lalu menghilang, ketika benang ditarik kembali maka benang berikut alat penggulungnya juga kembali dan membuat dia senang. Tapi kesenangan Ernts hanya bersifat sementara maka benang itu dia lemparkan lagi kemudian ditarik lagi lalu demi mendapatkan kesenangan (tertawa) secara berulang – rulang. Lihat, 1990: 8-9.

[7] Lacan mengembangkan  pemikiran Hegel untuk menjelaskan relasi hubungan subjek selalu pada posisi master-slave, atau tuan budak. Subjek ketika mengalami symptom (cara tubuh mendapatkan kepuasaan sesuai dengan hukum ayah) selalu dalam posisi direpresi melalui relasi tersebut. Lihat, Lacan, 2001: 20.

[8] Neurotic adalah kategori subjek normal karena selalu melakukan internalisir atas yang simbolik. Lihat, Lacan, 2001: 61.

[9] Perverse adalah subjek  yang melakukan tindakan yang melibatkan simbolik (master signifier) tapi juga melakukan resistensi di tahap yang sama. Sebagai contoh, seorang percaya bahwa dia beragama tertentu dan agama bisa mendatangkan jouissance tapi dia tidak melakukan perintah agama secara mutlak. Ibid.hlm. 246.  

[10] Psikosis adalah peristiwa bahwa subjek tidak bisa merepresi dan menolak yang simbolik karena  tidak bisa merelasikannya (seriate) sehingga dai perlu disembuhkan. Ibid. hlm.13 &168.

[11] Bhabha sangat peka bahwa kolonialisme tidak selalu berjalan secara searah, subjek yang terjajah sangat mungkin bernegeosiasi, konsep ambivalence bisa menjadi rujukan bagaimana “kebenaran” wacana colonial selalu dapat ditunda  aspek  diksursifnya ”. The ‘true’ is always marked and informed by the ambivalence of the process of emergence itself, the productivity of meanings that construct counter-knowledges in media res, in the very act of agonism [struggle], within the terms of a negotiation (rather than a negation) of oppositional and antagonis-tic elements (Bhabha, 1994: 22). Posisi Lacan dalam paradigma poskolonial Bhabha juga dapat dilihat ketika fase cermin digunakannya untuk melihat posisi penjajah dan yang terjajah, sebuah posisi di mana kedua subjek selalu mengidentifikasi identitas diri mereka masing- masing dalam melancarkan wacana (Bhabha, 1994: 77). Walaupun begitu dalam tradisi poskolonial, Bhabha juga banyak terpengaruh psikiatri seperti Franz Fanon dan bahkan pemikir anti-Oedipus seperti Deleuze dan Guattari.

[12] Laclau-Mouffe memanfaatkan Psikoanalisis Lacan dan juga banyak pemikir lainnya untuk melihat bagaimana subjek politik dibentuk melalui master signifier baru dan proses sublimasi sehingga memunculkan cakupan yang yang lebih massif, persis seperti gagasan hegemoni. Artinya ini mengandaikan bahwa hegemoni bukan sekedar mendaftar kepentingan –kepentingan tapi juga memunculkan subjek politik. Lihat, 1985: vii.

Daftar bacaan

Bhabha, Homi K. 1994. The Location of Culture. London: Routledge.

Fink, Bruce. 1995. The Lacanian Subject: Between Language and Jouissance. Princeton: Princeton University Press

Freud, Sigmund.       1967. Civilization and its Discontent. New York: W. W. Norton & Company.

Freud, Sigmund. 1990. Beyond The Pleasure Principle. New York: W. W. Norton & Company.

Freud, Sigmund. 2005. Three Contributions to the Theory of Sex. Ebook. Project Guttenberg.

Homer, Sean, 2005. Jacques Lacan. London: Routldge.

Lacan, Jacques.  2001. Ecrits, A Selection. London: Routledge.

Robet, Robertus. 2010. Manusia Politik. Tangerang: Margin Kiri.

Said, Edward. 1978. Orientalism. New York: Pantheon Books.

Thurschwell, Pamela. 2000. Sigmund Freud. London: Routledge.

Žižek, Slavoj. 2000. The Fragile Absolute,or Why the Christian Legacy is Worth Fighting  For.London:Verso.

Žižek, Slavoj. 2008. The Sublime Object of Ideology. London and New York: Verso.[:]


SWEET BONANZA SWEET BONANZA SWEET BONANZA SWEET BONANZA SWEET BONANZA SWEET BONANZA SWEET BONANZA SWEET BONANZA SWEET BONANZA SWEET BONANZA ateng-jackpot-besar-viral remaja-jogja-dapat-scatter-hitam-dengan-mudah RTP LIVE 169CUAN SCATTER HITAM 169CUAN 169CUAN 169CUAN Mahjong Ways 169CUAN mahjong wins 3 BONANZA X1000 RTP LIVE BONANZA X1000 BONANZA X1000 BONANZA X1000 SCATTER HITAM Mantan-Parkir-Depok-Viral-Menang-Ratusan-Juta-Dengan-Cepat Reza-Si-Modal-Tipis-Mental-Kuat Remaja-Siantar-Menjadi-Kaya-Berkat-169CUAN Detik news update 169Cuan luncurkan iftur scatter Mahjong Ways 169Cuan Mahjong Wins 3 Reza berhasil capai saldo maxwin di mahjong wins 3 169Cuan Selalu Berikan Permainan Gampang Capai Maxwin Setiap Hari Komunitas Scatter Hitam Serentak Ramaikan 169CUAN Karena Yang Terbaik Gagal Panen Seorang Petani Berhasil Raup Kemenangan Scatter Hitam 169Cuan Mahasiswa Bogor Berhenti Kuliah Hanya Untuk Menjadi Pro Bermain Mahjong Wins Dosen UI berhasil menangkan undian hadiah sepeda motor usai menang turnament mahjonh Tukang Bakso Pakai Trik Terbaru Ubah Modal Kecil Jadi Maxwin Setiap Hari Dari Seorang Mantan Satpam Sekarang Jadi Pengusaha Berkat Mahjong Montir Bengkel Dapat Jackpot 200Juta Setelah Menangkan Semua Pemain Mahjong Wins 3 Rizky Di Tinggal Nikah Oleh Pasangan Nya Duit Modal Nikah All In Mahjong Wins 3 pak udin nekat allin mahjong pro mahjong dki jakarta bawa maxwin seorang player bahagia jackpot mahjong ways di 169cuan poin rating menang mahjong wins 3 meningkat tajam tips menang mahjong wins 3 pemain bantar gebang maxwin penjahit baju keliling menang 29 juta dari mahjong ways 169cuan pembuktian skill gamer menjebol scatter hitam dengan pola 169cuan wisata kuliner dengan sentuhan teknologi scatter hitam 169cuan mantan admin bongkar trik scatter hitam mahjong ways keajaiban scatter hitam mahjong di 169cuan fenomena scatter hitam mahjong ways 169cuan pertahanan mahjong wins 3 169cuan kuasai saham indonesia pakar game online uji coba mahjong 169cuan anak muda gorontalo temukan penghilang stress lewat mahjong wins 3 warga citra raya diterpa angin cuan mahjong ways scatter hitam pemain mahjong wins 3 jakut pecahkan scatter hitam syahril menang rp 58 juta di mahjong ways jakarta dikejutkan kemenangan dari scatter hitam penelitian ungkap scatter hitam punya efek 500x lebih dahsyat berkat mahjong ways 2 di 169cuan heboh rekor game mahjong ways jackpot fantastis di 169cuan scatter hitam mahjong wins 3 heboh di jawa tengah strategi scatter hitam terbaru kolaborasi hadirkan mesin mahjong inovatif teori konspirasi dunia soroti misteri scatter hitam mencuat di bali pemain asal depok borong mahjong wins 3 kesuksesan datang kapan saja saat jackpot mahjong ways 2 momen strategi baca mahjong ways 2 pola mahjong ways 2 bisa rungkad jika salah perhitungan bocorin pola mahjong wins 3 dijamin banjir scatter barista cantik jakarta selatan jadi sorotan komunitas slot fitur scatter modern slot mahjong dihadirkan 169cuan trik menang pragmatic play gates of olympus 1000 teknologi era sekarang memberikan kemudahan menang di fortune gods pola sweet bonanza kemenangan hasil akhir warga krukut menang ratusan juta di gates of olympus 1000 kurir jnt menang 98 juta dari mahjong ways di 169cuan ratusan juta penyanyi pub menang dari sweet bonanza jackpot 509 juta di sugar rush 1000 influencer jackpot 619 juta mahjong wins 3 mahjong ways 2 seru malam ini di 169cuan seorang gamer raih 119 juta di mahjong wins 3 dengan rumus alam pak darmadi bengkel motor menang mahjong wins 3 siska natalia spg hyundai menang mahjong ways 2 tukang ojek main mahjong wins 3 jackpot 55juta tukang las ketok magic mobil jackpot di mahjong ways 2 kang asep sopir kontainer menang mahjong wins 3 heboh tukang parkir menang mahjong wins 3 fakta sejarah indonesia terbongkar lewat mahjong ways penjaga warnet menang rp303 juta dari scatter hitam kuli bangunan raup rp113 juta perhari di 169cuan kisah nyata tukang sapu menang rp143 juta di mahjong ways 2 mahjong ways picu scatter ganda usai demo driver ojol cuan di mahjong ways rp72 juta modal rp15 ribu jadi rp114 juta dengan pola gacor malam jumatan naga hitam mahjong wins melesat cuan cita cita wahyuddin usai menang mahjong wins 3 seorang penjaga warnet jadi pemilik usai menang di pgsoft modal dikit jadi bukit perkalian mahjong wins bikin cuan party scatter hitam mahjong wins bikin cuan modal tipis mental kuat mahjong wins 3 profit gila gilaan mahjong wins bukan sekedar mimpi viral tukang cuci motor menang rp972 juta kisah satpam berubah nasib lewat mahjong ways dapet cuan di mahjong ways banjir cuan kemenangan modal receh jadi kemenangan besar pgsoft jalur menuju jackpot pgsoft bersama 169cuan scatter hitam mahjong wins 3 terungkap sering muncul di 169cuan optimalkan bermain pg soft mahjong ways pola fantasi 169cuan level menengah mahjong ways pola fantasi pola gacor mahjong ways bareng wawan seo anto badung menang rp49 juta pgsoft mahjong wins 3 kisah gokil eko strategi pg soft mahjong ways kisah nyata seorang satpam menang di pgsoft kisah nyata pekerja bengkel raup ratusan juta di pgsoft terbongkar pola tersembunyi mahjong ways viral usai spin mahjong ways akuisisi mahjong wins 3 dukung pemain jakarta farhan penjaja minuman keliling raih jackpot di mahjong ways abdul penjaga parkir menang mahjong ways rima pemilik kost menang rp82 juta mahjong ways pemerintah dukung pemain mahjong wins 3 di jawa tengah Apartemen Masih Jadi Pilihan Populer 2025 rahasia pola mahjong wins 3 ala bang cellos bantu maxwin tanpa modal pemain sumarecon panen cuan scatter black mahjong ways 2 jadi kunci rezeki tips guru bahasa inggris menang mahjong ways pakai dua auto rehat detik mahjong ways 2 beri farhan cuan rp89,5 juta di jam hoki bikin kejutan lewat mahjong ways 2 modal kecil menang besar pemain mahjong wins 3 asal surabaya raup rp48,2 juta dari 169cuan! mengejar kemenangan habanero jump sangat gampang skema permainan mahjong ways bongkar pecah jackpot wild bandito kejutan menang tersembunyi dalam putaran petani probolinggo viral menang rp369 juta di 5 lions megaways 2 wahyuddin asal kuningan dapat uang kaget rp328 juta dari buffalo king megaways ahmad asal madiun menang rp819 juta dari sweet bonanza 1000 strategi yang cocok untuk menang mudah saat main di gates of olympus 1000 situs terpercaya memberikan kemenangan besar di mahjong wins 3 perjuangan mendapatkan jajan harian dengan putaran fruit party sisi lain mahjong ways yang membawa banyak kejutan scatter gates of olympus membuka kemenangan pecah black scatter mahjong wins 3 ternyata gampang acong berhasil bawa pulang ratusan juta kuncinya konsisten roda gila the dog house bawa hoki agencuan situs resmi demo slot online platform pragmatic play dan pg soft 169cuan situs terbaik slot demo mahjong wins 3 scatter hitam mudah menang qqcuan situs resmi penyelenggara demo game online gampang menang rezeki depan mata menang bersama fruit party berita viral mahjong wins 3 pecah ratusan juta keberuntungan pecah di depan mata scatter hitam x1000 kisah inspirasi pemuda surabaya jadi miliarder di usia muda kejutan scatter di hot hot summer jangan takut gagal ini cara menang rasain sensasi manis yang bikin nagih pertarungan sengit mahjong scatter hitam dan scatter merah viral tukang cilok keliling menang rp169 juta dari mahjong 3 guru sdn desa sukamaju viral menang rp891 juta kisah inspiratif pria perantauan menang rp598 juta hadir membawa sensasi baru peluang lebih menjanjikan menang starlight princess x1000 perbanyak strategi proses menang sweet bonanza x1000 gampang heboh seorang ibu menang rp678 juta dari starlight princess geger seorang kakek jackpot rp30 juta di mahjong ways 2 bersama 169cuan sensasi maxwin hebat pak umar saat main gates of gatot kaca cerita pemuda pekalongan rp50 ribu sweet bonanza kantongi rp289 juta seorang gamer menang telak rp80 juta coba rumus mahjong ways 169cuan ojol ini pakai pola starlight princess dan bisa lunasi cicilan motor ketika seorang tuna wicara menang rp28 juta dari sugar rush 1000 cara cerdas seorang mahasiswa menggunakan logika mengantongi rp118 juta gates of olympus 1000 gaspol sekarang juga aztec gems megaways jackpot rp 38169000 ada cerita bisa cuan di balik wisdom of athena 1000 dengan trik sederhana pola menang aztec gems megaways tidak rumit dalam putaran tidak perlu trik untuk bisa menang chests of cai shen gagal di awal jangan membuat kita mundur hasil akhir menang tidak harus menjadi prioritas kenali sistemnya kemenangan mahjong ways keseruan bermain sugar rush hingga pecah jackpot tantangan dalam perjalanan memang penuh emosional jangan takut gagal ini cara menang kejutan scatter di hot hot summer pertarungan sengit mahjong scatter hitam dan scatter merah rasain sensasi manis yang bikin nagih viral! cerita seorang pria kantongi rp 2893117000 mendadak jadi sultan impian ingin kaya jadi kenyataan youtuber lampung konsisten main di 169cuan pengalaman user menang puluhan juta dari starlight princess 1000 di 169cuan netizen geger soal kemenangan di aztec gems megaways karena gunakan trik simpel mahasiswa ini pakai pola wisdom of athena 1000 berhasil beli mobil sendiri gila pola baru joker's jewels saldo naik 50x gaspol sekarang juga sugar rush di 169cuan lagi bagi rezeki rp 784169000 warga amerika ramai ingin pindah negara gaya fisika aneh bikin rtp live gates of olympus 169cuan gacor buat asisten rumah tangga tren scatter hitam di bursa jakarta trik jackpot mahjong wins 3 diserbu warga semarang pemain surabaya terapkan trik sukses mahjonw wins 3 trik juara keberhasilan rangga di gates of olympus game online terbaik di tahun 2025 gates of olympus 1000 dapatkan kejutan dari mahjong ways 2 kemenangan 2M kemajuan teknologi memberikan kemudahan untuk menang menang pragmatic play gates of olympus tidak susah peluang pecah game online starlight princess pengalaman mencoba permainan mahjong tanpa bimbingan tetap bijaksana dalam pengambilan keputusan fokus hasil akhir tingkatkan peluang menang totem warrior anto driver ojol menang mahjong ways rp288 juta aziz tukang fotocopy bogor jackpot mahjong ways rp210 juta bonus turbo mahjong cuan rp100 juta semalam driver ojol cuan rp72 juta dari mahjong ways main sweet bonanza seru hanya hari ini ojek pangkalan menang rp79 juta mahjong ways penjual es maxwin di mahjong ways rp82 juta pola scatter berjejer di mahjong ways scatter ganda mahjong ways muncul beruntun sutrisna ojol mataram tembus scatter mahjong ways trik juara keberhasilan rangga di gates of olympus tukang ojol dapat rejeki bermain mahjong ways wahana bermain mahjong wins 3 sctter hitam meledak 8M sweet bonanza dunia warna hadiah menakjubkan sweet bonanza game buah permen menguntungkan sweet bonanza keseruan maksimal dunia permen sweet bonanza kombinasi warna bonus spektakuler sweet bonanza nikmati putaran seru bonus lezat sweet bonanza permen manis hadirkan kejutan seru sweet bonanza petualangan manis penuh hadiah sweet bonanza putaran manis peluang fantastis sweet bonanza hadirkan hiburan manis tak terlupakan karyawan menara duta kuningan jackpot miliaran dari mahjong wins 3 sejuta scatter gates of olympus melestarikan penghijauan hutan lampung barat pesawat scatter tiba di manado bikin distribusi cepat langkah sederhana tarik scatter hitam mahjong ways 2 semarang lagi manis kena x1000 sweet bonanza 169cuan link jp mahjong ways 169cuan rtp 98 pola anti tekor gatot kaca 1000 169cuan tips prediksi bola 169cuan cita cita wahyuddin usai menang mahjong wins 3 seorang penjaga warnet jadi pemilik usai menang di pgsoft cilok menang 60jt olympus 169cuan bermain mudah mahjong wins1 rahasia pola gacor gates of olympus 169cuan rahasia jackpot mahjong wins 3 169cuan menaklukkan gates of gatot kaca 1000 169cuan pola peti emas bonanza gold penjaga warung gacor starlight princess trik pola mahjong ways tanpa vip tukang cuci motor bonanza gold subuh mahasiswa kos gates olympus akhir bulan sugar rush saldo meledak ob lembur bonanza gold scatter pelajar smk mahjong wins combo naga pemuda nganggur fruit party cuan kuli bangunan starlight princess cuan sopir truk zeus ngamuk olympus mahjong ways 2 strategi menang tukang sate scatter bonanza gold game spaceman gacor 2025 strategi menang modal kecil jadi jutaan spaceman gacor 2025 terbang bersama cuan jatuh jadi sultan sugar rush gacor 2025 dari permen ke puluhan juta mahjong ways 1 gacor 2025 ubin emas bawa maxwin montir bonanza gold sore wild west gold gacor 2025 rodeo cuan modal receh buffalo king megaways gacor bikin dompet gendut rise of samurai megaways gacor bonanza gold pragmatic gacor spin receh dapat maxwin zeus vs hades slot gacor 169cuan pilih mode olympus atau hades buat maxwin sweet bonanza pragmatic spin manis bikin saldo mekar 2025 teriak maxwin dikejar emak slot zeus viral di 169cuan teror misterius dibalik maxwin slot 169cuan petani gates olympus sore anak kos scatter bonanza gold mahjongways2 sepi pecahselayar ojol starlight perkalian helm ajaib emak nur bawa maxwin di warung 169cuan bakso bonanza peti laundry starlight scatter kode gelap olympus pola gonta ganti olympus flow delay olympus x100 wisdom of athena gacor 169cuan glitch visual starlight tersesat dalam megaways horor slot power of merlin gacor di 169cuan prediksi parlay gacor 2025 di 169cuan odds tinggi dan strategi menang parlay maksimal para pemain semarang menangkan hadiah mahjong wins 3 warga mukomuko nikmati program scatter sugar rush dari 169cuan prediksi pola scatter hitam mahjong ways 3 Mahjong Ways 3 AGENCUAN Sukses di Usia Muda Bukan Lagi Halangan Keahlian dan Kesabaran Kunci Maxwin RTP Hari Ini Bukan Rahasia Lagi Jika Scatter Hitam Mahjong Ways Kasih Profit Setiap Hari komunitas facebook agencuan semarang terbuka membagikan trik pola spin auto maxwin hari ini Mahjong Ways 3 AGENCUAN Sukses di Usia Muda Bukan Lagi Halangan Keahlian dan Kesabaran Kunci Maxwin RTP Hari Ini pak dadang jackpot scatter hitam rasakan sensasi berbeda bermain mahjong ways dengan akun pro gampang maxwin dengan komunitas jateng Trik Menang Mahjong Ways 2 Dengan Pola Gacor Agencuan Cuan Bersama Mahjong Ways Lebih Asyik Dengan Modal Receh Rina Kartika Desainer UI UX Semarang Optimalkan UX Flow Spin Di The Dog House Pragmatic Play Lewat Lakon Gulungan Berantai Raih Rp 13.210.450 RTP 96,58% Dan Fitur Interaktif Bonus Progresif agencuan pola terbaik setiap putaran mahjong ways2 menguntungkan komunitas mahjong ways 2 ramaikan monggjp karena yang terbaik Spin Santai, Cuan Meroket! Bongkar Rahasia Mahjong Ways 2 yang Gak Pernah Diomongin Tips Dapur Ala Mahjong Ways 2! Cara Menggoreng Ikan agar Tidak Lengket dan Tetap Garing! Masih Menjadi Teka-Teki! Mengapa Mahjong Ways 2 Selalu Berikan Jackpot Tanpa Halangan! Mahjong Wins 3 Sumber Rejeki Warga Jabar untuk Meraup Cuan Warga Cianjur Daftar Agencuan untuk Mahjong Ways Gampang Maxwin Viral! Mantan Admin Menang 288 Juta Lewat Mahjong Wins 3 di Agencuan Pertama Kali Cobain Mahjong Wins 3 Langsung Banjir Scatter Hitam Auto Sultan Warga Jakarta Menang Mahjong Ways Tak Terduga Hingga 135 Juta Agencuan Sensasional 135 Juta Itulah Yang Di Raih Irfan Warga Jakarta