Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (4/11) menerima kunjungan wisata pendidikan dari siswa Madrasah Aliyah (MA) Al-Irsyah Al-Islamiyyah Bondowoso. Mereka datang menggunakan 2 bus wisata dengan membawa kurang lebih 120an siswa dan 10 guru pendamping, semuanya laki-laki.
Mereka diterima dan disambut baik oleh Wakil Dekan 2, Dwi Haryanto, Kaprodi PSTF, M. Zamroni dan Kepala UPA Penerbitan Universitas Jember, Bambang di Aula Sutan Takdir Alisyahbana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember.
M.Zamroni dalam sambutannya menyampaikan bahwa program studi televisi dan film selain ada di Universitas Jember juga ada di beberapa perguruan tinggi lainnya, seperti ada di ISI Solo, ISI Yogya, ISI Padang Panjang, ada di Padjadjaran, ada di IKJ Jakarta. Dari kebanyakan mereka dalam seleksi mahasiswanya menerapkan portofolio, di UNEJ ini kita tidak perlu portofolio berupa karya dan lainnya. “Kita akan mendidik kalian dari yang tidak bisa sampai bisa,” terangnya.
Sementara itu Kepala Sekolah MA Al-Irsyad Al-slamiyyah Bondowoso, Hairurrozi menyampaikan bahwa kunjungan sekolahnya ke PSTF FIB-UNEJ ini merupakan suatu kebanggaan dan ingin mendapatkan ilmu lebih banyak terkait program televisi dan film FIB-UNEJ. Walaupun fokus sekolah kami terkait pendalaman Quran dan Hadits, kami melihat potensi menjadi dai atau penceramah sekarang lebih banyak melalui media. Mereka yang hadir disini adalah seorang yang hafidh Qur’an dan Hadits, bahkan Bupati Bondowoso sempat mentashihkan kalau mencari penghafal hadits di bondowoso maka datanglah ke Al-Irsyad. “Ustad Bagus disini pernah juara dua tingkat Asia Pasifik untuk lomba Hadits, setelahnya juaran pertama, jadi 2 tahun berturut-turut juara,” terangnya.
Lebih lanjut Hairurozi ingin membuka wawasan kepada siswa kami, bahwa untuk menjadi pendakwah itu sebenarnya tidak harus menjadi seorang kiyai, bukan jadi seorang ustad. Tapi dengan menjadi apapun, seperti menjadi seorang polisi, menjadi seorang tentara dan lainnya bisa menjadi seorang pendakwah. Sekarang, pada era ini, dakwah itu sudah bisa melalui digital. Ini kenapa kami datang ke PSTF, untuk membekali santri kami ketika mereka sudah terjun ke masyarakat nantinya mereka bisa tetap pada fokus mereka untuk berdakwah. “Kami berpesan kepada semua santri untuk bisa fokus dan menerima ilmu yang akan disampaikan oleh PSTF FIB-UNEJ,” ungkapnya.
Selanjutnya para siswa dan santri Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bondowoso tersebut diajak untuk melihat fasilatas studio mini, studo produksi penyiaran dan lainnya yang di pandu oleh mahasiswa PSTF FIB-UNEJ.
Foto dokumentasi kunjungan MA Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bondowoso (download)