[:id]Kelompok Riset Kajian Linguistik Interdisipliner dan Terapan (KeRis KALITAN) turut ambil bagian dalam acara rutin bulanan yang diinisiasi oleh Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia Komisariat Jember (HISKI Jember), dengan tajuk NGONTRAS#4 (Ngobrol Nasional Metasastra ke-4). Hal tersebut dikarenakan tema yang dipilih, yakni “kuasa bahasa”, relevan dengan fokus riset yang telah dan terus dilakukan oleh KeRis KALITAN.
“Kami, KeRis KALITAN, berfokus pada riset bahasa atau linguistik, baik yang bersifat interdisipliner maupun terapan. Dalam NGONTRAS#4, kami menyampaikan sebagian kajian yang telah kami lakukan.” Demikian pernyataan Prof. Dr. Bambang Wibisono, M.Pd., ketua KeRis KALITAN, ketika dihubungi usai acara, Sabtu (6/11/2021).
Dalam acara NGONTRAS#4 yang dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB UNEJ), Prof. Dr. Sukarno, M.Litt. tersebut, Prof. Dr. Bambang Wibisono, M.Pd. menjadi salah satu pembicara. Pembicara yang lain adalah Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, M.A., dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM). Dalam paparan materi “Kuasa Bahasa dan Kuasa dalam Bahasa,” Bambang Wibisono menjelaskan bahwa kuasa bahasa menunjukkan kesanggupan atau kemampuan yang dapat dilakukan oleh bahasa, sedangkan kuasa dalam bahasa menggambarkan bagaimana suatu kekuasaan tercermin dalam bahasa. “Keduanya merupakan hal yang berbeda,” kata Bambang.
KeRis KALITAN merupakan kelompok riset (KeRis) di tingkat jurusan/prodi, di Jurusan Sastra Indonesia FIB UNEJ. Pembentukan KeRis merupakan amanat melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Jember (SK Rektor UNEJ) tahun 2018, dan dibentuk di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNEJ. Pembentukan KeRis bertujuan untuk mendorong dosen UNEJ agar lebih produktif dalam menghasilkan publikasi ilmiah. Hingga kini total jumlah KeRis di tingkat jurusan/prodi, fakultas, dan universitas di lingkungan UNEJ lebih dari 300 KeRis.
KeRis KALITAN yang diketuai oleh Prof. Dr. Bambang Wibisono, M.Pd., beranggotakan delapan dosen Jurusan Sastra Indonesia bidang linguistik, yakni Dr. Agus Sariono, M.Hum., Dr. Asrumi, M.Hum., Dr. Agustina Dewi S., S.S., M.Hum., Drs. Andang Subaharianto, M.Hum., Drs. Budi Suyanto, M.Hum., Dra. A. Erna Rochiyati S., M.Hum., Drs. Didik Suharijadi, M.A., dan Edy Haryadi, S.S., M.Si.
KeRis KALITAN dibentuk sejak pertama kali diinformasikan tentang rencana pembentukan KeRis oleh LP2M tahun 2018. Roadmap KeRis KALITAN yang dibangun sebagai basis kajian selama lima tahun sejak 2018, difokuskan pada lima subbidang, yakni pragmatik-analisis wacana, sosiolinguistik, psikolinguistik, ekolinguistik, dan etnografi komunikasi. Sub-subbidang kajian tersebut juga disosialisasikan oleh KeRis KALITAN sebagai bidang kajian yang penting sehingga dapat dijadikan sebagai prioritas untuk ditulis oleh mahasiswa menjadi skripsi. KeRis-KeRis lain di tingkat jurusan/prodi juga melakukan hal serupa, sehingga bidang kajian yang ditekuni oleh KeRis juga ditindaklanjuti oleh mahasiswa untuk menulis skripsi.
Tahun 2021 ini, KeRis KALITAN meneliti lanskap linguistik tentang nama-nama usaha atau bisnis di area sekitar kampus di Jember, yakni sekitar Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember, IKIP PGRI Jember, STIE Mandala, dan Universitas Muhammadiyah Jember. Pada umumnya, bisnis di sekitar kampus untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, di antaranya usaha fotokopi, laundry, konter selular, toko buku, toko klontong, toko ATK, warung makan, warung kopi, restoran, kafe, rumah makan, dan rental. Tujuan riset ini untuk menganalisis tanda-tanda bahasa pada papan nama usaha-usaha di area kampus, jenis bahasa yang digunakan dan distribusinya, konfigurasi pemajangan bahasa-bahasa tersebut, dan makna penamaan tersebut dalam konteks bisnis mereka. Saat ini riset sedang berlangsung hingga Desember 2021.
Sejumlah skripsi linguistik yang berada di bawah “riset payung” KeRis KALITAN telah ditulis oleh mahasiswa, baik dalam tahap proses penulisan maupun telah lulus ujian skripsi. Beberapa riset skripsi dapat disebutkan, di antaranya, penggunaan bahasa iklan, penggunaan bahasa dalam ceramah agama, tindak tutur dalam akun vlog youtube, ragam leksikon dalam proses produksi tembakau, leksikon dalam bidang pertanian, istilah-istilah dalam pengobatan tradisional, bahasa jargon komunitas preman, pemertahanan bahasa daerah (Using, Madura), pilihan bahasa pada komunitas Arab, pola komunikasi keluarga Madura dalam konteks transmisi nilai budaya, campur kode mahasiswa Papua di Jember, alih kode penutur “ngapak” di Jember, dan masih banyak yang lainnya.
Adapun luaran yang telah dihasilkan dosen, baik oleh tim KeRis KALITAN, maupun yang telah dikembangkan secara individu oleh masing-masing anggota KeRis, berupa publikasi artikel dan prosiding. Beberapa luaran dapat disebutkan, di antaranya tentang tradisi tuturan mahasiswa dalam kajian psikolinguistik, analisis multimodal pada komunikasi media sosial, komodifikasi simbol agama dalam iklan, pergeseran sapaan pada masyarakat Jawa, dan komunikasi antaretnik di wilayah Tapal Kuda.[:]