sumber : www.unej.ac.id
Islamic Development Bank (IDB) setuju untuk mengucurkan dana sebesar 600 milyar rupiah guna pengembangan Universitas Jember. Komitmen ini disampaikan oleh Human Development Specialist IDB Country Gateway Office Indonesia, Deni Ahmad Fauzi, saat bertemu dengan rektor Universitas Jember, Moh. Hasan, beserta pembantu rektor dan dekan di lingkungan Universitas Jember (4/2). Dana tersebut rencananya akan dipakai untuk mengembangkan Universitas Jember sebagai pusat keunggulan di bidang bioteknologi dalam bidang pertanian dan kesehatan.
Dana sebesar 600 milyar rupiah tersebut rencananya akan digunakan untuk membangun sarana dan prasarana seperti laboratorium lengkap dengan unit penunjangnya. Beberapa laboratorium yang akan dibangun antara lain laboratorium terpadu tanaman dan pengobatan alami, laboratorium terpadu IPA dan teknologi pangan, laboratorium terpadu hukum dan kebijakan publik dan sarana pendukung seperti auditorium berkapasitas 3000 orang. “Pertemuan kali ini selain menjadi appraisal meeting sekaligus site visit guna melihat langsung kesiapan Universitas Jember,” jelas Deni Ahmad Fauzi, yang kehadirannya kali ini didampingi perwakilan dari Kemenristekdikti, Bappenas RI, dan Kementerian Keuangan.
Deni Ahmad Fauzi kemudian menjelaskan jika IDB menaruh perhatian khusus terhadap program yang dilaksanakan di perguruan tinggi negeri, hal ini diwujudkan dengan melibatkan pihak perguruan tinggi sebagai pelaksana. Oleh karena itu di setiap perguruan tinggi negeri yang ikut dalam program IDB-Bappenas Project ini dibentuk Program Implementation Unit (PIU). “IDB melibatkan langsung pihak perguruan tinggi sebagai upaya agar terbentuk rasa turut bertanggungjawab dan memiliki bagi perguruan tinggi yang menerima dana. Jika model seperti ini berhasil, maka akan dikembangkan untuk program-program lain yang didanai oleh IDB,” jelas Deni. Untuk diketahui, selain Universitas Jember, ada tiga perguruan tinggi lain yang menerima dana dari IDB, yakni Universitas Negeri Malang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,Serang, dan Universitas Mulawarman Samarinda.
Selepas bertemu dengan jajaran pimpinan Universitas Jember, tim yang terdiri dari perwakilan IDB, Kemenristekdikti, Bappenas, dan Kemenkeu melihat langsung lokasi pembangunan bakal laboratorium dan sarana pendukung lainnya. Tidak hanya melihat dari dekat lokasi pembangunan di seputaran kampus Tegalboto, tim melanjutkan kunjungan ke Agrotecnopark Jubung. Di sela-sela kunjungannya, Deni Ahmad Fauzi memuji kampus Tegalboto yang hijau. “Saya minta agar laboratorium dan gedung yang nantinya dibangun tidak lantas menggusur area hijau yang sudah ada. Sayang jika pohon-pohon yang rindang ini harus berkurang,” ungkapnya.
Sementara itu Rektor Universitas Jember, Moh. Hasan, menegaskan bahwa bantuan dana dari IDB yang diterima membuktikan bahwa arah pengembangan Universitas Jember mendapatkan dukungan dan kepercayaan penuh dari pemerintah serta lembaga internasional. Dukungan dana ini akan memantapkan langkah Universitas Jember sebagai pusat keunggulan di bidang bioteknologi. “Dukungan dan kepercayaan ini diperoleh melalui kerja keras seluruh sivitas akademika Kampus Tegalboto, oleh karena itu harus benar-benar dijaga karena tidak semua perguruan tinggi bisa mendapatkan pendanaan seperti ini. Mari kita buktikan dengan kerja keras,” kata Moh. Hasan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif PIU IDB-Bappenas Project Universitas Jember, Honest Dodi Molasy, MSi, menjelaskan bahwa program ini diikuti oleh Universitas Jember sejak Mei 2015 diawali dengan pembuatan dan pengiriman proposal. Tahapan pertama, setiap proposal yang masuk di-review oleh Bappenas, Kemenristekdikti dan Kementerian Keuangan. Pada tahapan kedua proposal yang lolos di tahap pertama selanjutnya di-review oleh IDB yang kemudian ditindaklanjuti dengan appraisal meeting serta site visit. “Selain digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana, dana yang diterima akan digunakan untuk membiayai studi doktoral 20 dosen dan pengiriman 102 dosen untuk melakukan post doctoral serta penelitian. Semuanya ke perguruan tinggi di luar negeri,” ujar Honest Dodi.
Rencananya, penandatanganan perjanjian dengan pihak IDB akan dilaksanakan pada bulan Mei 2016 di Jakarta, berbarengan dengan IDB Annual Meeting 2016. Menurut Honest Dodi, IDB-Bappenas Project akan berlangsung hingga 2019. “Untuk tahapan proses pembangunan, dijadwalkan akan dimulai selepas Mei 2016. Bersamaan dengan itu proses seleksi dosen yang akan dikirim studi lanjut juga berjalan, harapannya pada Januari 2017 mereka sudah berangkat studi,” tutur Honest Dodi lagi. (iim).