Jember, 10 November 2025 – Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan dan Dies Natalis ke-61 Universitas Jember (UNEJ), Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB-UNEJ) menunjukkan komitmennya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan menyelenggarakan Pelatihan Public Speaking. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan (tendik) FIB-UNEJ dan bertempat di Aula Sutan Takdir Alisyahbana FIB-UNEJ.
Wakil Dekan 2, Dwi Hariyanto, mengundang seluruh staf untuk mengikuti pelatihan ini sebagai bagian penting dari pengembangan profesional. Pelatihan ini menghadirkan pakar public speaking, Dra. A. Erna Rochiyati S, M.Hum, yang memaparkan materi utama tentang esensi komunikasi yang efektif.

Dekan FIB-UNEJ Terkait Tujuan Pelatihan
Dekan FIB-UNEJ, Nawiyanto, menyampaikan bahwa pelatihan public speaking ini dianggap sangat penting dan mendesak untuk dilaksanakan bagi seluruh dosen dan tendik di institusinya.
- Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memastikan adanya komunikasi yang benar yang dilakukan oleh segenap civitas akademika FIB-UNEJ.
- Nawiyanto berharap komunikasi yang benar ini dapat diimplementasikan, baik melalui tatap muka langsung maupun dalam komunikasi digital menggunakan perangkat seluler (cellular).
Bertindak selaku MC, Nia menyampaikan komitmen dari Dekan FIB-UNEJ untuk membiasakan berbicara dan berkomunkasi dengan benar. Nia menyampaikan pelatihan public speaking FIB-UNEJ dilatarbelakangi oleh adanya kasus komunikasi yang dinilai kurang pas atau tidak sopan, apalagi yang dihadapi adalah pimpinan bahkan Rektor.
Kiat-Kiat Kunci Komunikasi yang Benar oleh Erna Rochiyati
Dalam materinya, Erna Rochiyati menyimpulkan bahwa inti dari Public Speaking adalah komunikasi. Ia menekankan kiat penting dalam berkomunikasi yang benar, yang intinya adalah memastikan keselarasan antara bahasa, isi pesan, dan penyampaian:
“Lakukan komunikasi dengan bahasa dan notasi yang benar, bukan betul, karena yang betul belum tentu benar, tetapi komunikasi yang benar pasti betul,” tutur Erna Rochiyati.
Komunikasi yang kurang pas juga dialami oleh Erna Rochiyati terutama dalam interaksi dengan mahasiswa melalui pesan teks. Erna Rochiyati mencontohkan chat mahasiswa yang tidak sopan, seperti: “Kamu apa datang ke kampus?” atau “Kamu di chat kok gak membalas”. Pelatihan ini diharapkan dapat memperbaiki pola komunikasi semacam itu, menciptakan lingkungan akademik yang lebih sopan, profesional, dan beretika.
- Pastikan komunikasi dilakukan dengan bahasa dan notasi (cara penyampaian/emosi/intonasi) yang benar. Komunikasi yang benar akan menghasilkan sesuatu yang betul/tepat.
- Memastikan penggunaan bahasa yang sopan dan pantas, terutama dalam komunikasi formal atau dengan atasan/dosen (seperti dalam chat mahasiswa ke dosen).
- Komunikasi harus jelas maksud dan tujuannya, menghindari ambiguitas atau interpretasi ganda.
- Memperhatikan siapa yang diajak bicara dan media apa yang digunakan (tatap muka vs. seluler), sehingga gaya bahasa yang digunakan sesuai.
Perbedaan Moderator, MC, dan Protokoler
Dalam kesempatan itu, Erna Rochiyati juga menjelaskan bahwa dalam sebuah acara, terdapat perbedaan fungsi yang krusial antara Moderator, MC (Master of Ceremony), dan Protokoler:
- Moderator:
- Fungsi utama: Mengatur dan memimpin jalannya diskusi, seminar, atau sesi presentasi dalam sebuah acara.
- Tugas: Memastikan pembahasan fokus pada topik, mengelola waktu pembicara, dan memfasilitasi sesi tanya jawab.
- Fokus: Isi/Konten acara (khususnya sesi ilmiah/diskusi).
- MC (Master of Ceremony):
- Fungsi utama: Memandu alur seluruh rangkaian acara dari awal hingga akhir.
- Tugas: Membuka, menutup, dan menghubungkan satu segmen acara ke segmen berikutnya, menciptakan suasana yang sesuai (formal/santai).
- Fokus: Alur dan Suasana keseluruhan acara.
- Protokoler:
- Fungsi utama: Mengatur tata letak, tata upacara, dan tata penghormatan dalam acara yang bersifat resmi atau kenegaraan.
- Tugas: Memastikan acara berjalan sesuai aturan keprotokolan (misalnya urutan pejabat, pemasangan bendera, atau posisi tempat duduk).
- Fokus:Kepatutan dan Tata Aturan Resmi acara (terkait hierarki/jabatan).
Kegiatan ini menegaskan bahwa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember serius dalam mengembangkan kompetensi seluruh stafnya. Dengan Public Speaking sebagai kunci komunikasi yang efektif, FIB-UNEJ siap melangkah maju di usia ke-61 UNEJ, memastikan bahwa setiap interaksi dan penyampaian pesan dari civitas akademika dilakukan secara profesional, beretika, dan berdampak positif.

