Jember, 15 Oktober 2025 – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember (UNEJ) hari ini menyelenggarakan Yudisium Magister dan Sarjana Periode II Tahun Akademik 2025/2026. Acara yang bertempat di Aula Sutan Takdir Alisyahbana ini secara resmi melepas 92 orang lulusan yang telah menyelesaikan studinya.

Rincian 92 lulusan tersebut terdiri dari:
- 36 orang Sarjana Sastra Inggris,
- 17 orang Sarjana Sastra Indonesia,
- 20 orang Sarjana Ilmu Sejarah,
- 17 orang Sarjana Televisi dan Film, dan
- 2 orang Magister Linguistik.
Dalam yudisium kali ini, FIB UNEJ juga mencatatkan prestasi akademik yang membanggakan. Predikat lulusan Sarjana dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi 3,90 (Dengan Pujian) diraih oleh Marchelinda Okta Brianti Eka Putri, S.S. dari Jurusan Sastra Inggris. Sementara itu, dua lulusan Magister Linguistik meraih IPK sempurna 4,00, yaitu Sherlina Oktaviola, S.S., M.Li. dan Titis Rizka Yusnita, S.S., M.Li.
Dalam sambutannya, Dekan FIB UNEJ, Prof. Nawiyanto, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para lulusan dengan menyematkan julukan “You’re The Winner.” Beliau menekankan bahwa para lulusan adalah generasi terpilih yang berkesempatan menempuh pendidikan tinggi dan meraih gelar sarjana dan magister.
“Masa Anda adalah generasi terpilih yang dapat kuliah dan lulus menjadi seorang sarjana,”
“Ilmu adalah senjata untuk meraih mimpi, merubah hidup, dan merubah takdir,” ujar Prof. Nawiyanto. “Anda memiliki senjata itu untuk meraih takdir kehidupan Anda. Gelar yang Anda sandang akan merubah jendela takdir Anda menjadi terang, menyinari diri, keluarga, dan bangsa.”
Dekan FIB UNEJ berharap bekal ilmu tersebut dapat digunakan para lulusan untuk memberikan kontribusi nyata dalam membangun bangsa dan negara. Beliau menganalogikan lulusan sebagai kelompok terdidik yang, meskipun secara statistik termasuk minoritas dalam populasi, memiliki potensi besar untuk menularkan pengaruh positif, merubah diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. “Kehadiran kita bermanfaat ketika kehadiran kita dirindukan untuk bisa merubah masyarakat,” imbuhnya.

Prof. Nawiyanto juga mengingatkan bahwa kelulusan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari proses belajar yang berkelanjutan. “Selesai doktor itu baru awal, belajar dari kampus perjuangan FIB-UNEJ, juga terus belajar di masyarakat,” tegasnya. “Harapan Kami, Anda semua tidak hanya sukses lulus dari kampus biru UNEJ, tetapi juga bisa sukses di kampus kehidupan.” Beliau juga berpesan agar para lulusan senantiasa menjaga nama baik almamater dan menjalin komunikasi melalui tracer study serta bereuni kembali.
Misi Kontribusi dan Analogi Perubahan Positif
Prof. Nawiyanto berharap para lulusan dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun bangsa dan negara. Ia mengingatkan bahwa dalam sejarah, kelompok terdidik seringkali minoritas, tetapi memiliki peran besar dalam menularkan pengaruh positif serta merubah diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
“Analogi sederhananya, ketika ada orang haus, kita bisa memberi minum. Kehadiran kita bermanfaat ketika kehadiran kita dirindukan untuk bisa merubah masyarakat. Kami berharap Anda menjadi pribadi yang kehadirannya dirindukan untuk membawa perubahan,” tambahnya.
Pesan Abadi: Belajar di Kampus Kehidupan
Dekan juga mengingatkan para lulusan bahwa yudisium ini bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan awal dari babak baru.
“Kita masih harus terus belajar. Selesai doktor itu baru awal. Belajar dari kampus perjuangan FIB-Unej, dan teruslah belajar di masyarakat. Kita belajar tidak harus di Unej, tetapi juga belajar dari kehidupan. Banyak pelajaran yang akan kita peroleh di luar sana. Harapan Kami, Anda semua tidak hanya sukses lulus dari kampus biru Unej, tetapi juga berharap bisa sukses di kampus kehidupan,” pesan Prof. Nawiyanto. Beliau juga berpesan agar para alumni senantiasa menjaga nama baik FIB-Unej, dan berharap agar mereka terus menjalin komunikasi, terutama dengan mengupdate tracer study yang sangat penting bagi akreditasi dan pengembangan fakultas.
Di akhir sambutannya, Prof. Nawiyanto menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa atas proses belajar yang telah dilalui, dan kepada kedua orang tua yang telah mempercayakan pendidikan putra-putrinya di FIB UNEJ. Mewakili segenap civitas akademika, beliau juga memohon maaf manakala terdapat kekurangan selama proses pendidikan, dan berpesan agar hal positif diambil dan kekurangan yang ada dikenang sebagai ujian kesabaran.
Motivasi dari Alumni yang Sukses di Timor Leste
Acara yudisium ini juga menghadirkan motivasi inspiratif dari salah satu alumni FIB UNEJ dari Timor Leste, Abilio Da Conceicao Silva, lulusan Jurusan Sejarah angkatan 1996. Saat ini, Abilio menjabat sebagai Kepala dan Direktur Museum Nasional Timor Leste.

Abilio menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membimbing dan membantu semasa kuliah di Fakultas Sastra (nama FIB saat itu). Ia bercerita bahwa ilmu dan pengalaman belajar di Jurusan Sejarah menjadi modal utama yang membantunya meraih kesuksesan di masyarakat, terutama saat meniti karier di Timor Leste setelah melalui masa-masa sulit krisis tahun 1998. Ia menjadi pegawai tetap pada tahun 2002 dan kini sukses di bidang kebudayaan.
“Dengan ilmu yang didapat dari FIB-UNEJ menjadi modal utama meniti kesuksesan hidup dengan segala tantangannya,” ujar Abilio memotivasi para yudisium. “Anda pasti sukses dan berhasil, dan tetap menjaga nama baik almamater, semoga Anda semua diberkati. Aamiin.”
Prof. Nawiyanto menutup acara dengan rasa bangga, secara simbolis menyerahkan para sarjana dan magister, termasuk lulusan Magister Linguistik, kepada orang tua/wali sebagai tanda keberhasilan dalam proses pendidikan. Kelulusan ini, ujar Dekan, tidak hanya ditunggu oleh orang tua, tetapi juga oleh mertua dan calon pendamping.

