Dra. A. Erna R.S., M.Hum.: Telah Berpuluh Tahun Menanam, Kini Saya Menuai Hasil

Dunia pendidikan menjadi wahana untuk pengabdian, yakni mengabdikan kompetensi keilmuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan, terutama di lingkungan kampus. Kalau kita menanam, di kemudian hari akan menuai hasilnya, termasuk hasil keilmuan.

Demikian rangkuman informasi dalam rangkaian kegiatan silaturahmi purna tugas dosen Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Dra. A. Erna Rochiyati S., M.Hum. Acara yang dihadiri oleh dosen aktif dan dosen purnatugas jurusan tersebut dilaksanakan secara kekeluargaan di Jack East Villa, lingkungan Pasir Putih, Situbondo (22-23/11/2025).

Ketua Jurusan Sastra Indonesia, Didik Suharijadi, S.S., M.A., dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam atas ilmu yang telah didedikasikan Ibu Erna di institusi UNEJ. Diungkapkannya bahwa selama ini Ibu Erna telah bekerja sama dengan baik bersama kolega jurusan dalam mengabdikan ilmunya demi kemajuan lembaga. “Kami berharap tetap berlangsung silaturahmi keilmuan. Terima kasih atas legacy keilmuan kebahasaan, khususnya Public Relations dan Public Speaking,” tandas Didik.

Kesan dan pesan dari kolega, yang diwakili oleh Dr. Agus Sariono, M.Hum., menggarisbawahi bahwa selama ini Ibu Erna telah bekerja secara optimal dalam mengembangkan wawasan akademik mahasiswa jurusan. Dirinya pribadi yang selama ini menjadi team teaching berbagai mata kuliah, terutama Sosiolinguistik dan Metode Penelitian Bahasa, merasa mendapat kesan dan kenangan yang selalu baik. “Selama ini, Bu Erna telah menjalankan kewajiban dalam team teaching dengan baik, mengembangkan keilmuwan dengan optimal, dan mendapat respons antusiasme mahasiswa yang tinggi,” tandas Agus.

Sebagai dosen yang memasuki masa purnatugas per 1 Desember 2025, Dra. A. Erna Rochiyati .S., M.Hum., menyampaikan ucapan terima kasih kepada kolega jurusan yang selama ini telah bekerja sama dengan harmonis dan memohon maaf jika ada kesalahan yang dilakukan. Perempuan kelahiran Blitar, 7 November 1960, ini mengungkapkan bahwa dalam siklus kehidupan merupakan rangkaian momentum untuk menanam dan memetik hasilnya. “Saya telah lama menanam, sehingga kini saatnya menuai hasilnya. Menanamkan diri berpuluh tahun yang lalu saat mulai mengabdi, kini telah sampai pada ujung pengabdian,” tandas Erna.

Pernyataan itu merupakan refleksi dari perjalanan kariernya selama menjadi dosen di UNEJ, yang juga sering diundang sebagai saksi “ahli bahasa” dalam sidang di Pengadilan Negeri, baik di wilayah Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, maupun  Banyuwangi. Dirinya mengenang, awal menjadi dosen di UNEJ, dengan SK penempatannya di FKIP, 1987. Namun, Dekan Fakultas Sastra (FS, kini FIB) saat itu, Drs. Soedardi, menginginkannya untuk masuk ke FS, sehingga 1988 ditetapkan sebagai dosen FS.

Lebih lanjut diungkapkan bahwa dalam perjalanan kariernya, ada momentum ketika Erna memberi materi pelatihan pada kegiatan yang dilaksanakan oleh LP3M (kini LPMPP). Implikasinya, justru dirinya ditugaskan untuk mengikuti pendidikan pengembangan kepribadian dan komunikasi di John Robert Powers, Surabaya. Pada level 1 dan 2 dibiayai oleh LP3M, sedangkan level 3 dibiayai FS. Masing-masing level berlangsung selama tiga bulan.

Bertolak dari pengalaman itulah, kini beberapa mata kuliah pengembangan kebahasaan yang menjadi kompetensinya membuahkan hasil. Bermanfaat bagi mahasiswa dan khalayak luas. Khususnya mata kuliah yang terkait dengan pemanfaatan potensi bahasa dalam ranah komunikasi dan performasi, di antaranya Public Relations dan Public Speaking.

Kedua mata kuliah itu kini banyak diminati mahasiswa lintas fakultas, sehingga yang mengikuti kuliah bukan hanya mahasiswa Sastra Indonesia, melainkan juga mahasiswa dari berbagai fakultas di UNEJ. “Mahasiswa dari berbagai fakultas antusias mengambil mata kuliah tersebut, karena aplikatif dan dapat langsung dipraktikkan di masyarakat,” tegas Erna.

Dalam konteks itulah, kini Erna menuai hasil dari pengembangan ilmu yang telah ditanamkan ke mahasiswa dan publik. Terakhir dirasakannya ketika dirinya menjadi pemateri pelatihan public speaking, dalam rangka Dies Natalis UNEJ ke-61, 10 November 2025. Kegiatan itu bukan untuk mahasiswa, melainkan untuk publik, khususnya pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan FIB UNEJ.

Sebagai kenang-kenangan, dengan diwakili oleh Dra. Titik Maslikatin, M.Hum., jurusan memberikan cicin untuk Ibu Erna. “Cincin dalam bahasa Jawa adalah ali-ali. Filosofinya adalah aja lali, jangan melupakan. Meskipun secara resmi tidak bertemu di kampus, kita sama-sama tidak akan melupakan,” jelas Titik.

Pembawa acara, Gio Pramanda Galaxi, S.S., M.A., dalam rangkaian acara membukanya dengan pantun. Ada kucing memakai pita, duduk manis di kursi jati. Walau pensiun sudah di depan mata, karisma Ibu Erna tak terganti. Acara juga ditutup dengan pantun. Bunga melati harum mewangi, mekar perlahan di pagi ceria. Bapak Ibu kami sambut dengan hati, acara purnatugas penuh bahagia.

Acara dilanjutkan dengan jabat tangan, ramah tamah, dan rekreasi ke Pasir Putih, Situbondo.***