JEMBER, 5 Desember 2025
Dalam rangka menyemarakkan Dies Natalis ke-61 Universitas Jember (UNEJ), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNEJ hari ini menyelenggarakan Kuliah Umum yang menghadirkan narasumber istimewa, Prof. Dr. Gerry van Klinken, seorang sejarawan terkemuka. Acara yang berlangsung di Gedung FIB UNEJ ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UNEJ, Prof. Drs. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D.
Kuliah umum ini menjadi penanda komitmen UNEJ dalam merayakan ulang tahunnya dengan fokus pada isu-isu mendesak, terutama masalah lingkungan.
Musibah Lingkungan sebagai Peringatan
Dekan Fakultas Ilmu Budaya UNEJ, Prof. Nawiyanto, dalam sambutannya menyoroti musibah banjir bandang yang baru-baru ini melanda Aceh dan Sumatra. Menurut Prof. Nawiyanto, yang merupakan Profesor bidang Sejarah Lingkungan, bencana tersebut merupakan sinyal nyata dari kerusakan lingkungan yang masif.
“Musibah yang berulang ini adalah peringatan keras. Kerusakan lingkungan yang terjadi di Sumatra menuntut kita untuk melakukan ‘tobat’ atas segala perlakuan destruktif terhadap alam,” tegas Prof. Nawiyanto. Ia menekankan perlunya kesadaran kolektif dan tindakan nyata untuk memulihkan keseimbangan ekologis.
Komitmen UNEJ pada Keberlanjutan Lingkungan
Menyambut isu lingkungan, Wakil Rektor I, Prof. Slamin, menunjukkan keseriusan Universitas Jember dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menerapkan praktik berkelanjutan di kampus.
“UNEJ tidak hanya bicara. Bukti nyata komitmen kami terhadap kelestarian lingkungan adalah keberhasilan UNEJ meraih predikat Emas (Gold) dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2025,” ujar Prof. Slamin dengan bangga.
Penghargaan ASRRAT 2025 ini menunjukkan bahwa pelaporan dan implementasi program keberlanjutan di UNEJ telah diakui secara internasional, menjadikan UNEJ sebagai institusi yang bertanggung jawab dan proaktif dalam isu lingkungan. Pencapaian ini sejalan dengan upaya UNEJ untuk menjadi Kampus Berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Kuliah Umum Prof. Gerry van Klinken
Prof. Dr. Gerry van Klinken kemudian menyampaikan materi kuliah umum yang mengangkat perspektif sejarah dalam memahami konflik dan perubahan lingkungan di Indonesia. Kehadiran beliau diharapkan dapat memberikan wawasan akademik yang mendalam, terutama bagi sivitas akademika Fakultas Ilmu Budaya, untuk menggali akar historis dari permasalahan lingkungan kontemporer.
Acara Dies Natalis ke-61 UNEJ ini menegaskan peran universitas tidak hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai pelopor perubahan sosial dan lingkungan demi masa depan yang lebih baik.