[:en]Deputi IV Kepresidenan Paparkan Pembangunan Indonesia Sentris [:]

[:en]Seminar Nasional 03

Seminar Nasional kerjasama Seknas Jokowi dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember pada tanggal 1 Juni 2016 dengan pemateri khusus Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan, Eko Sulistyo memaparkan program Presiden Jokowi “Membangun Indonesia dari Pinggrian: Dari Jawa Sentris Menuju Indonesia Sentris”. Salah satu Program Presiden Jokowi yang tercatat dalam Nawa Cita tersebut adalah melihat betapa pembangunan Indonesia harus merata dan dirasakan oleh seluruh warga Indonesia. Eko Sulistyo yang juga alumni Sejarah UNS seiring dengan Hari Kebangkitan Nasional, bahwa Indonesia yang terdiri dari beribu pulau dan suku bangsa serta bahasa telah berikrar untuk Kemerdekaan Indonesia memiliki cita-cita yang luhur untuk mensejahterakan bangsa dan negara. Wawasan Indonesia Sentris ini disatu sisi dapat dianggap sebagai protes tidak meratanya kesejahteraan di Indonesia terutama antara Jawa dan Luar Jawa. Tapi disisi lain konsep Indonesia Sentris ini dapat memperkokoh perasaan kebangsaan dan nasionalisme dalam makna yang lebih nyata yaitu pembangunan dan kesejahteraan yang merata.

Selama ini orientasi pembangunan Jawa Sentris telah mengakibatkan ketidakadilan, kemiskinan, dan ketidakpuasan di beberapa daerah, sebut saja gejolak di beberapa wilayah dalam catatan sejarah hingga bergolak dengan ketidak percayaan wilayah kepada pemerintah pusat. Dalam sejarah telah tertulis, seperti: pemberontakan Kartosuwiryo, pemberontakan PRRI dengan Dewan Banteng di Sumatra Barat, Dewan Gajah di Sumatra Utara, Dewan Garuda di Sumatra Utara, GAM di Aceh, Dewan Manguni di Sulawesi Utara, RMS di Maluku dsb.  Dengan Indonesia Sentris diharapkan akan memberi kepercayaan melalui pembangunan di wilayah-wilayah pinggiran yang selama ini ditempatkan sebagai sekedar bingkai dari kekuasaan yang sentralistik. Eko Sulistyo menggambarkan dengan statistik pembangunan infrastruktur dan masuknya listri di wilayah perbatasan dan terluar sangat memprihatinkan, bisa dilihat dalam googlemap Indonesia di malam hari, hanya beberapa wilayah saja di malam hari dalam keadaan terang, sementara banyak wilayah dalam keadaan gelap gulita.

Proyek infrastruktur yang sedang digarap pemerintah di berbagai wilayah diharapkan bisa menjadi pondasi awal untuk menumbuhkan pondasi-pondasi ke-Indonesiaan di semua wilayah. Pemerintah pusat hadir di wilayah-wilayah Indonesia yang selama ini dimarginalkan. Konsep Indonesia dalam wacana kebangsaan sedang direalisasikan oleh Jokowi dalam bentuk yang nyata, bukan demagogi ke-Indonesiaan yang abstrak yang tak bisa dinikmati. Dengan cara ini Presiden Jokowi boleh diibaratkan sedang menjahit kembali baju ke-Indonesiaan yang sobek disana sini menjadi utuh kembali.

Seminar Nasional juga diisi paparan program kerja menengah Bupati Jember yang disampaikan oleh Kepala Bappekab Kabupaten Jember, Edy Budi Susilo. Doktor alumni Ilmu Administrasi Negara Universitas Jember ini menyampaikan program Bupati Faida yang utama juga membangun Jember dari pinggiran untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dan akses pembangunan yang merata bagi masyarakat desa. Senada dengan program nawacita Presiden Jokowi, Bupati Faida juga sedang memfokuskan pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan di Kabupaten Jember, dengan harapan dapat membuka akses perkembangan baik perekonomian maupun pertaniannya.[:]

Related Posts

http://103.147.222.22/ https://sisbpn.petrolab.co.id/ https://survey.petrolab.co.id/pulsa/ http://jdih-aceh-dev.kemenkumham.go.id/ http://dev-realisasi.stipjakarta.ac.id/ https://efinger.bkpp.gorontalokota.go.id/ https://lppm.nurulfikri.ac.id/ https://sierik.bkpp.gorontalokota.go.id/ http://kebunraya.balikpapan.go.id/ https://dev-sido.sebi.ac.id/ https://wginc.com/ https://jdih.majalengkakab.go.id/ slotpulsa