DASENG SANGGALUHANG: KEARIFAN KOMUNITAS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

[:en]Abdul Latif Bustami
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Malang
Pos-el: sadeging@yahoo.com

Abstrak
Artikel ini mendiskusikan daseng Sanggaluhang sebagai kearifan komunitas nelayan dalam mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan di Kecamatan Pulau Tatoareng, Kebupaten Sangihe, Sulawesi Utara. Untuk pembahasan, tulisan ini menggunakan desain kualitatif untuk menganalisis data-data lapangan yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi terlibat, dan kajian dokumen. Tulisan ini menghasilkan beberapa simpulan. Pertama, daseng Sanggaluhang diawali dengan cara membangun rumah sementara di lokasi pencarian ikan selama 3-6 bulan sesuai dengan aturan adat yang berisi nasihat dan larangan sekaligus sanksi sosial bagi mereka yang melanggar. Kedua, daseng sesuai dengan dinamika komunitas melalui penguatan peran aturan adat melalui aturan formal. Ketiga, daseng berfungsi untuk pemurnian kosmos, konservasi ekologis, komunalisme, dan prinsip regenerasi. Keempat, daseng memuat konservasi ekologis-berbasis-aturan yang secara substansial berkontribusi bagi masa depan komunitas nelayan, khususnya untuk memastikan keberlanjutan ekologis, sosial, dan ekonomi sebagai model pengembangan kelautan dan perikanan berkelanjutan.

Kata kunci: kearifan masyarakat, daseng Sanggaluhang, Pulau Sangihe

TEXT FULL : PDF[:id]Abdul Latif Bustami
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Malang
Pos-el: sadeging@yahoo.com

Abstrak
Artikel ini mendiskusikan daseng Sanggaluhang sebagai kearifan komunitas nelayan dalam mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan di Kecamatan Pulau Tatoareng, Kebupaten Sangihe, Sulawesi Utara. Untuk pembahasan, tulisan ini menggunakan desain kualitatif untuk menganalisis data-data lapangan yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi terlibat, dan kajian dokumen. Tulisan ini menghasilkan beberapa simpulan. Pertama, daseng Sanggaluhang diawali dengan cara membangun rumah sementara di lokasi pencarian ikan selama 3-6 bulan sesuai dengan aturan adat yang berisi nasihat dan larangan sekaligus sanksi sosial bagi mereka yang melanggar. Kedua, daseng sesuai dengan dinamika komunitas melalui penguatan peran aturan adat melalui aturan formal. Ketiga, daseng berfungsi untuk pemurnian kosmos, konservasi ekologis, komunalisme, dan prinsip regenerasi. Keempat, daseng memuat konservasi ekologis-berbasis-aturan yang secara substansial berkontribusi bagi masa depan komunitas nelayan, khususnya untuk memastikan keberlanjutan ekologis, sosial, dan ekonomi sebagai model pengembangan kelautan dan perikanan berkelanjutan.

Kata kunci: kearifan masyarakat, daseng Sanggaluhang, Pulau Sangihe[:]

Related Posts

http://103.147.222.22/ https://sisbpn.petrolab.co.id/ https://survey.petrolab.co.id/pulsa/ http://jdih-aceh-dev.kemenkumham.go.id/ http://dev-realisasi.stipjakarta.ac.id/ https://efinger.bkpp.gorontalokota.go.id/ https://lppm.nurulfikri.ac.id/ https://sierik.bkpp.gorontalokota.go.id/ http://kebunraya.balikpapan.go.id/ https://dev-sido.sebi.ac.id/ https://wginc.com/ https://jdih.majalengkakab.go.id/ slotpulsa