Berbincang dengan Elvin Hendratha, Bankir yang juga Seniman dan Peneliti Budaya

Prof. Dr. Sukarno, M.Litt menghadirkan seorang Branch Manager Bank Mandiri yang juga seniman dan alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Elvin Hendratha (26/7/23). Tujuan kehadiran Elvin Hendratha ke Fakultas Ilmu Budaya adalah untuk memberikan motifasi dan pengalaman kerjanya kepada calon wisudawa dari Fakultas Ilmu Budaya Unviersitas Jember.
Sukarno menjelaskan bahwa kalau dulu kita berusaha bisa lulus seleksi dan menjadi mahasiswa, setelahnya berusaha untuk lulus menjadi sarjana, setelah lulus terus bagaimana. Itu akan terus berkesinambungan dengan indikator kinerja kita. Sukarno menggambarkan seperti yang ada di Fakultas Ilmu Budaya yang kinerjanya diukur dengan 8 indikator. Salah satu indikatornya adalah berapa jumlah lulusan yang bekerja, melanjutkan studi atau yang beriwiraswasta.
Berkaitan dengan itulah maka salah satunya mendatangkan para praktisi. Untuk memberikan soft skill kepada para lulusan. “Dan tentu kepada wadek 3 untuk mengupayakan tidak hanya untuk lulusan, mereka juga yang menjelang lulus. Mereka yang sudah menulis skripsi, mereka yang sudah semester akhir. Bagaimana mereka bisa mengaplikasikan, menerapkan ilmunya hingga bisa mencapai 3 hal, yaitu bisa bekerja, baik bekerja ikut orang atau menciptakan lapangan kerja sendiri dan meneruskan studinya,” jelas Sukarno.
Pagi ini kita harus berbangga dan berbahagia, bahwa naras umber kita adalah seorang Branc Manager Bank Mandiri di Probolinggo, Elvin Hendratha. “Beliau dulu kiliah disini, Beliau jurusan Sastra Indonesia tahun 1988, ya selisih 3-4 tahun dengan saya angkatan 1983. Oleh karena itu sangat nyambung dengan kita. Inilah mungkin satu-satunya orang se Indonesia yang seorang manager yang seniman.
“Sempat saya guyoni: Anda ini banking atau seniman. Beliau menjawab, ya dua-duanya Pak, saya ini banking yang berjiwa seniman,” canda Sukarno.
Dan ternyata itu bisa membangun suasana yang menjadi sangat baik. Untuk itu Sukarno sangat berterimakasih dan berharap kepada Elvin untuk bisa berbagi pengalamannya dan pengetahuannya kepada para calon wisudawan dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember.
Sukarno juga berharap kepada para calon wisudawan, bisa menerapkan anugrah Tuhan berupa otak yang cemerlang ini.
Mengawali perkenalannya, Elvin menyampaikan bahwa selain sebagai banking, beliau juga seorang seniman dan telah banyak menulis dan menciptakan lagu salah satunya buku berjudul “Angklung, Tabung Musik Blambangan”. Buku tersebut adalah buku yang diterbitkan dari riset panjangnya di sela-sela kesibukannya di Bank Mandiri. Buku ini menjadi rujukan banyak dosen dan mahasiswa yang berkecimpung di musik etnis dan budaya Banyuwangi.
Selain buku, Beliau juga menciptakan lagu-lagu berbahasa Using. Beberapa lagu ia ciptakan bersama Yon’s D.D., musisi senior Banyuwangi yang menggawangi POB. Tidak lupa sebagai bentuk tanggung jawab kultural, Elvin membina sanggar Joyo Karyo, tempat anak-anak muda belajar dan menggarap komposisi musik dan lagu Banyuwangian.
Elvin mengakui pengetahuan dan soft skill yang ia peroleh selama kuliah di Fakultas Sastra sangat penting bagi kesuksesannya di dunia perbankan. Memahami sifat manusia, budaya sebuah masyarakat, komunikasi yang baik, integritas, kejujuran, dan kreativitas merupakan modal penting yang bisa menunjang karir perbankan.
Elvin secara rinci dan renyah menghadirkan pengalamannya merintis karir di dunia perbankan dari bawah hingga saat ini. Banyak kiat untuk merintis karir dan berhasil dalam industri perbankan yang ia sampaikan kepada sekira 100 calon yudisi Fakultas Ilmu Budaya.
Pada bagian akhir, Elvin menegaskan bahwa para lulusan Fakultas Ilmu Budaya tidak perlu minder. Apapun pekerjaan yang akan ditekuni kelak, pengetahuan dan soft skill yang diperoleh selama kuliah akan bermanfaat. Apa yang dibutuhkan adalah kemampuan untuk mentransformasi itu semua ke dalam dunia pekerjaan. Kreativitas dan integritas adalah kunci.

Related Posts

Leave a Reply