Bahasa, Sastra, Zaman Edan, dan Industri Kreatif

Ayu Sutarto
Fakultas Sastra Universitas Jember
Pos-el: ayuayusus@yahoo.com

Abstrak
Kemampuan berbahasa tertentu terkait erat dengan promosi sosial. Akan tetapi, tidak semua bahasa yang penuturnya besar mendapatkan peluang tersebut. Bahasa Jawa yang penuturnya berada pada peringkat ke-11 –dari 6000 bahasa di dunia belum dimanfaatkan sebagai pendukung promosi sosial. Dalam sastra Jawa terdapat ungkapan yang maknanya menembus peristiwa/gejala kebudayaan, sosial, politik, ekonomi, dan keamanan, yaitu jaman edan ‘zaman gila’. Ungkapan tersebut untuk mengkritisi kehidupan sosio-politikkultural yang mengabaikan nilai dan norma Jawa. Perubahan memang sebuah eniscayaan.
Meskipun demikian, tidak harus merobohkan nilai-nilai luhur suatu komunitas atau bangsa, karena kehidupan sosio-kultural juga akan roboh, kebanggaan dan martabat suatu bangsa akan menjadi kabur atau hilang karena bangsa itu tercabut dari akar budayanya. Bahasa dan sastra adalah warisan budaya yang berharga. Bahasa merupakan penyangga identitas dan sastra cerminan dunia batin pemiliknya. Dalam era industri kreatif ini bahasa dan sastra yang memiliki penutur dan pewaris besar seperti bahasa Jawa, mampu sebagai instrumen untuk memperkuat promosi sosial, moral, dan kultural. Serat Kalatidha karya Ronggowarsito dapat dimanfaatkan untuk kepentingan itu.

Kata kunci: bahasa, industri kreatif, sastra, zaman edan, promosi

Text Full : PDF

Related Posts

Leave a Reply