Apel Senin FIB UNEJ: Dekan Tekankan Perubahan dan Kualitas

Dalam apel rutin Senin, 14 Oktober 2024, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB UNEJ), Prof. Dr. Sukarno, M.Litt., menyampaikan beberapa pesan penting kepada seluruh dosen dan tenaga kependidikan. Beliau menekankan perlunya perubahan paradigma dalam bekerja untuk mencapai target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan.

Poin-poin Penting:

  1. Perubahan Paradigma: Dekan mendorong seluruh civitas akademika FIB UNEJ untuk mengubah cara pandang dan pendekatan dalam bekerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mencapai target IKU yang telah ditetapkan.
  2. Renovasi Fasilitas: Proses renovasi kelas dan ruang jurusan telah selesai dan dinilai sudah layak digunakan. Dengan fasilitas yang lebih baik, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kegiatan akademik di lingkungan FIB UNEJ.
  3. Penilaian Eskp untuk Kenaikan Pangkat: Dekan mengingatkan bahwa penilaian terhadap esksp dengan penilaian sangat baik akan dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam proses kenaikan pangkat jabatan dosen. Selain itu, dekan juga mengingatkan untuk karya tulis atau jurnal baik terbit nasional maupun internasional.
  4. Penguatan Akreditasi: Prof. Sukarno juga mendorong seluruh program studi di FIB UNEJ untuk terus berupaya meningkatkan kualitas sehingga dapat meraih akreditasi yang lebih baik. Akreditasi yang tinggi akan menjadi bukti kualitas program studi dan daya tarik bagi calon mahasiswa baru.

Implikasi:

Pesan-pesan yang disampaikan oleh Dekan FIB UNEJ ini menunjukkan komitmen fakultas untuk terus meningkatkan kualitas di berbagai aspek, mulai dari kinerja dosen, fasilitas, hingga reputasi program studi. Perubahan paradigma yang diusulkan oleh Dekan diharapkan dapat membawa FIB UNEJ menuju prestasi yang lebih baik di masa depan.

Keterangan lebih lanjut:

  • Perubahan paradigma yang dimaksud oleh dekan adalah terkait dengan pelayanan kepada mahasiswa untuk bisa merespon semua permasalahan dengan baik. “Di era medsos, kita seyogyanya bisa lebih cepat merespon konsultasi dan bimbingan mahasiswa, persoalan isi wa yang belum layak, kita bisa memperbaikinya. Saat ini kita sudah harus menyiapkan target lulusan 40% untuk angkatan 2021,” ungkapnya.
  • Bagaimana upaya fakultas dalam mendukung dosen untuk penilaian kenaikan pangkat dan jabatan dosen melalui penilaian eskp. Dimana kalau pengalaman dulu, dengan kita mempunyai 2 atau lebih karya ilmiah bisa memperoleh nilai dan percepatan kenaikan pangkat/jabatan. Sekarang melalui penilaian eskap yang baik dan penilaian lainnya baru bisa diajukan untuk kenaikan pangkat/jabatan.
  • Dekan juga mendorong semua program studi untuk berupaya semaksimal mungkin untuk bisa meraih akreditasi yang lebih baik dan unggul.

Sukarno juga menyampaikan bahwa eskp semua pegawai di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember telah dilakukan penilaian dan persetujuan dari pimpinan. Artinya, terdapat sebuah kerangka kerja yang jelas dan disepakati bersama untuk mengukur seberapa baik setiap pegawai menjalankan tugasnya.

Implikasi:

  • Kinerja yang Terukur: Adanya standar kinerja yang jelas akan membuat penilaian kinerja pegawai menjadi lebih objektif dan terukur. Setiap pegawai akan mengetahui dengan pasti apa yang diharapkan dari mereka.
  • Transparansi: Dengan adanya standar yang jelas, proses penilaian kinerja diharapkan akan lebih transparan dan adil. Semua pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.
  • Peningkatan Kinerja: Standar kinerja yang jelas dapat menjadi motivasi bagi pegawai untuk meningkatkan kinerja mereka. Mereka akan tahu apa yang perlu ditingkatkan dan bagaimana caranya.
  • Evaluasi yang Objektif: Proses evaluasi kinerja akan menjadi lebih objektif karena didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan.
  • Perencanaan Karier: Standar kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk perencanaan karier pegawai. Pegawai dapat melihat area mana yang perlu diperkuat untuk mencapai tujuan karier mereka.

Related Posts