Dewan Kesenian Kampus (DKK) Fakultas Sastra semakin meramaikan hari-hari kedepan (7-8) Juni 2015 di halaman depan kantor Fakultas Sastra Universitas Jember dalam teater terbukanya dalam lakon “SAMPEK & ENGTAY”
Sebuah kisah yang menggelitik mengisahkan seorang gadis, Engtay, yang mendobrak kekangan tradisi, serta Sampek, pemuda yang dicintainya untuk menghargai kehidupan. Asmara yang dibawa mati oleh gadis Giok Eng Tay dengan pria idamannya, Nio Sam Pek. Eng Tay berasal dari kalangan berada dan terpandang, sedangkan Nio Sam Pek datang dari keluarga sederhana. Sejak tahun 1931, film Sampek Engtay telah populer di Indonesia. Film yang pernah tercatat digarap oleh The Teng Chun (1902-1977) sebagai sutradara, penulis dan produser (filmindonesia.or.id). Diberbagai daerah Indonesia seperti di Bali, Sampek Engtay lakon yang sering dipentaskan dalam seni pertunjukan tradisional drama gong.
Bahkan di Jawa, Sampek Engtay merupakan lakon favorit dalam pertunjukan ketoprak Jawa. Seniman lawak Yogyakarta, Basiyo (1911-1979), membuat kaset lawak Sampek Engtay. Legenda cinta ini sama populernya dengan lakon klasik ketoprak lainnya, seperti kisah cinta Jayaprana-Layonsari atau kisah Roro Mendut-Pronocitro. Lakon Sampek Engtay telah menjadi bagian dari khazanah seni pertunjukan.
Anda masih belum mengerti juga?
kami tantang anda untuk hadir dan menontonnya hanya dengan tiket Rp.8.000,- bagi mahasiswa dan Rp.10.000,- untuk umum, akan kami persembahkan kisah percintaan mereka yang penuh liku. Sipa tau menjadi inspirasi bagi kita dalam meniti kehidupan dan tentu saja kisah nyata ini bisa terjadi disekitar kita atau bahkan anda mengalami kisah cinta yang serupa sehingga membayangkan anda seperti yang dialami oleh mereka.
Disadur ulang dari Naskah & Sutradara: N. Riantiarno
Tiket dapat diambil di:
- WAROENG KOPLAK
- WARUNG TA CAFE
- MACAPAT CAFE
Info
Sekretariat DKK