[:en]Kepala UPT Penerbitan Universitas Jember, Siswoyo menyampaikan bahwa OJS membantu jurnal ilmiah lebih cepat terindeks di google. Dengan jurnal ilmiah kita terindeks di google akan memudahkan jurnal ilmiah kita dilihat oleh siapapun, kata Siswoyo. Demikian disampaikan Siswoyo dalam Workshop Online Jurnal System (OJS) yang dilaksanakan diFakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (4/7).
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB-UNEJ), Akhmad Sofyan mendorong kepada tenaga dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar untuk menyiapkan jurnal ilmiah baik terindeks secara nasional terlebih jurnal internasional.
Dalam rangka kesiapan institusinya melaksanakan Permenristek Dikti nomor 20 tahun 2017. Akhmad Sofyan menyampaikan bahwan berdasarkan Permenristek Dikti nomor 20 tahun 2017 tersebut, setiap dosen diwajibkan untuk membuat jurnal ilmiah.
Akhmad Sofyan meyakinkan bahwa system yang telah dibangun oleh Universitas Jember akan sangat memudahkan bagi setiap dosen untuk menampung setiap jurnal ilmiahnya. Kita hanya perlu menyiapkan jurnal ilmiah sesuai dengan bidang ilmu yang dipandang perlu dijadikan sebagai jurnal ilmiah, kata Akhamd Sofyan.
Institusi Universitas Jember dalam mendorong dosen membuat jurnal ilmiah telah menyiapkan berbagai insentif, walaupun tidak terlalu besar namun sudah dirasa cukup, kata Sofyan. Selain insentif jurnal ilmiah, Universitas Jember juga menyediakan insentif pencetakan buku ajar. Bahkan nilainya dipandang cukup besar, seperti yang dirasakan oleh Dekan dan beberapa dosen lain yang telah menikmatinya. Kalau kemarin THR belum dicairkan, saya tidak begitu kuatir, karena mendapat insntif dari penerbitan buku ajar, terang Sofyan.
Munculnya kekuatiran dari sebagian dosen apabila tidak menyelesaikan jurnal ilmiah akan menerima pinalti 25% dari tunjangan setifikasinya. Akhmad Sofyan meyakinkan kepada dosen akan kemudahan publish jurnalnya melalui OJK. Yang terpenting adalah kemauan dan kesabaran dosen untuk segera menyiapkan karya tulisnya.
[:]