[:en]Rahmat
FKIP Universitas Sebelas Maret
Pos-el: rahmat_pbj@staff.uns.ac.id
halaman: 150 – 157 PDF
Abstract
Ruwatan is one of the cultural activities in the Javanese community that has taken place for centuries years. As a ritual activity, ruwatan is still held by most of the Java community in order to make life better. In order to make ruwatan activities not to be forgotten, then it is presented a study in linguistic meaning of the word ruwatan, sukerta, and Murwakala. Data were collected from a number of sources such as research results, journals, seminars, and books. Data about the three words were then analyzed their lexical and grammatical meanings. Broadly speaking, ruwatan means an activity within the framework of self-liberation from all kinds of life problems by means of selected instruments, sukerta is object purified ie those which are considered to bear a matter of life, disruption, or bad luck, and murwakala is a tool in ruwatan that in the form of puppet shadow performance with figure of Batara Kala as an incarnation of wrong kama who will eats humans. Batara Kala will be eradicated by a character named World Sweeper.
Keywords: ruwatan, sukerta, murwakala, Javanese community[:id]Rahmat
FKIP Universitas Sebelas Maret
Pos-el: rahmat_pbj@staff.uns.ac.id
halaman: 150 – 157 PDF
Abstrak
Ruwatan adalah salah satu kegiatan budaya dalam masyarakat Jawa yang telah berlangsung sejak berabad-abad tahun yang lalu. Sebagai sebuah kegiatan ritual, ruwatan masih diselenggarakan oleh sebagian masyarakat Jawa dengan tujuan agar kehidupan menjadi lebih baik. Agar kegiatan ruwatan tidak dilupakan, maka dihadirkan sebuah penelitian kebahasaan terkait makna kata ruwatan, sukerta, dan murwakala. Data dikumpulkan dari sejumlah sumber seperti hasil penelitian, jurnal, seminar, dan buku. Data dari tiga kata itu kemudian dianalisa makna leksikal dan makna gramatikalnya. Secara garis besar ruwatan bermakna suatu kegiatan dalam rangka pembebasan diri dari segala macam permasalahan hidup dengan sarana prasarana tertentu, sukerta ialah objek yang diruwat yaitu orang yang dianggap menanggung suatu permasalahan hidup, gangguan, atau nasib buruk, dan murwakala ialah salah satu sarana dalam ruwatan yang berupa pementasan wayang dengan tokoh Batara Kala yang merupakan sosok penjelmaan dari kama salah yang akan memangsa manusia. Batara Kala akan dibasmi oleh tokoh bernama Sapu Jagat.
Kata kunci: ruwatan, sukerta, murwakala, masyarakat Jawa.[:]