Depok, 25 Juli 2025 — Prof. Nawiyanto, Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember menjadi narasumber dalam diskusi publik draf buku Sejarah Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan. Acara prestisius ini berlangsung di Auditorium Gedung IX Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, dan dihadiri secara luring oleh 200 peserta dan sekitar 1000 peserta secara daring, serta disiarkan melalui kanal YouTube.

Diskusi dibuka secara resmi oleh Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya penyusunan buku Sejarah Indonesia sebagai acuan nasional yang komprehensif, akurat, dan merefleksikan keragaman perspektif.
Prof. Nawiyanto tampil sebagai narasumber sekaligus editor untuk Jilid 7 buku dari 10 jilid Buku Sejarah Indonesia ersebut, yang mengulas periode perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia 1945–1949. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa periode ini merupakan fase kritis dalam pembentukan negara Indonesia modern, yang melibatkan perjuangan diplomatik, militer, hingga mobilisasi sosial dan budaya.
“Buku ini diharapkan tidak hanya menjadi sumber pembelajaran sejarah, tetapi juga menjadi pijakan dalam memahami makna kemerdekaan dan kedaulatan bangsa secara utuh,” ungkap Prof. Nawiyanto dalam sesi diskusi.
Jilid 7 ini ditulis oleh sembilan penulis yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Tiga di antaranya merupakan dosen Prodi Ilmu Sejarah FIB Universitas Jember, yakni Prof. Nawiyanto, Krisnanda Theo Primaditya, M.A., dan Rifai Shodiq Fathoni, M.A. Penulis lainnya berasal dari Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Sanata Dharma, Universitas Pertahanan, dan Universitas Indonesia.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam proses penyusunan buku Sejarah Indonesia sebagai proyek strategis nasional di bidang kebudayaan. Melalui forum ini, berbagai masukan dari akademisi, sejarawan, dan masyarakat diserap untuk menyempurnakan naskah buku yang dirancang sebagai rujukan sejarah yang objektif, inklusif, dan memperkuat kesadaran kebangsaan.