Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB-UNEJ) telah melakukan kegiatan studi banding ke dua perguruan tinggi ternama di Indonesia, yaitu Universitas Airlangga (UNAIR) (10/12) dan Universitas Brawijaya (UB) (11/12). Tujuan utama dari studi banding ini adalah untuk mempelajari dan berbagi pengalaman terkait proses transformasi dari status Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Prof. Nawiyanto, Ph.D. dalam studi bandingnya ke UNAIR dan UB bersama sejumlah pimpinan yaitu Dwi Haryanto (wakil dekan2), Ikwan Setiawan (wakil dekan3), Indah Wahyuningsih (ketua jurusan Sastra Inggris), Didik Suharijadi (ketua jurusan Sastra Indonesia), Eko Crys Endrayadi (ketua jurusan Ilmu Sejarah), Muhammad Zamroni (kaprodi PSTF), Supiastutik (Ketua Gugus Penjaminan Mutu), Hosnul Hotimah (Kepala Bagian Umum), Herdien Widya Lestari (Wakor Keuangan dan Kepegawaian), Noerkoentjoro (Wakor Umum dan BMN), Rica Diah Yuli Untariningsih (Wakor Akademik Kemahasiswaan dan Alumni) dan sekretaris dekanat.
Studi banding hari Selasa, 10 Desember 2024 FIB-UNEJ mendapat sambutan sangat baik dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR), Prof. Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum dengan sejumlah pejabat di FIB-UNAIR.
Pada hari Rabu, 11 Desember 2024, studi banding di FIB-UB disambut lengkap semua pejabat di lingkungan FIB-UB yaitu, Hamamah, S.Pd, M.Pd, Ph.D (Dekan), Sahiruddin (wadek bidang akademik), Nanang Endrayanto (wadek bidang umum, keuangan dan sumber daya), Aji Setyanto (wadek bidang kemahasiswaan, alumni dan kewirausahaan mahasiswa), Widya Catelina P (ketua LDPADU/Ketua Prodi Sastra Cina), Fredy Nugroho S (Ketua LBEKRAF), Ni Wayan Swardhani W (Sekretaris LDPADU), Henny Indrawaty (Ketua GJM), Tantri R I (Ketua BPPM), Dyanningrum P (Sekretaris BPPM)), Anik Afifah (Kepala Bagian Tata Usaha), Imam Subakri (Kepala Subbagian Akademik, Kemahasiswaan, Alumni, Kerja Sama dan Kewirausahaan), Rischa Carolina (Kepala Subbagian Keuangan dan Kepegawaian), Diah Eko Wahjuni (Kepala Subbagian Umum dan Aset), dan sekretaris dekan.
Implikasi dan Potensi Manfaat:
Kegiatan studi banding ini memiliki sejumlah implikasi dan potensi manfaat bagi FIB-UNEJ, antara lain:
- Pengembangan Tata Kelola: FIB-UNEJ dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai praktik-praktik terbaik dalam tata kelola dari BLU ke PTN-BH, khususnya terkait dengan aspek keuangan, sumber daya manusia, dan akademik yang diperlukan untuk menjadi PTN-BH.
- Percepatan Transformasi: Dengan mempelajari pengalaman UNAIR dan UB, FIB-UNEJ dapat mempercepat proses transformasi menjadi PTN-BH dengan meminimalkan risiko dan kesalahan.
- Peningkatan Otonomi: Status PTN-BH memberikan otonomi yang lebih besar kepada perguruan tinggi dalam pengelolaan internal. Studi banding ini akan membantu FIB-UNEJ dalam mempersiapkan diri untuk menjalankan otonomi tersebut secara efektif.
- Penguatan Kemitraan: Kegiatan studi banding ini juga dapat memperkuat hubungan kerjasama antara FIB-UNEJ dengan UNAIR dan UB, membuka peluang untuk kolaborasi di berbagai bidang seperti penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.
Fokus Utama Studi Banding FIB-UNEJ ke UNAIR dan UB
Studi banding yang dilakukan oleh FIB-UNEJ ke UNAIR dan UB, dua perguruan tinggi yang telah lebih dulu bertransformasi menjadi PTN-BH, kemungkinan besar akan memfokuskan pada beberapa aspek krusial dalam tata kelola fakultas. Berikut adalah beberapa aspek yang paling mungkin menjadi perhatian utama dalam studi banding tersebut:
- Aspek Keuangan:
- Otonomi Keuangan: Bagaimana UNAIR dan UB mengelola anggaran mereka secara lebih fleksibel dan efisien setelah menjadi PTN-BH?
- Sumber Pendapatan Non-APBN: Strategi apa yang diterapkan oleh kedua universitas untuk meningkatkan pendapatan dari sumber non-APBN, seperti kerjasama dengan industri, proyek penelitian, dan layanan komersial?
- Sistem Penganggaran: Bagaimana sistem penganggaran yang diterapkan oleh UNAIR dan UB, apakah berbasis kinerja atau menggunakan pendekatan lain?
- Aspek Sumber Daya Manusia (SDM):
- Rekrutmen dan Pengembangan SDM: Bagaimana proses rekrutmen dan pengembangan SDM yang dilakukan oleh UNAIR dan UB untuk mendapatkan tenaga pengajar dan kependidikan yang berkualitas?
- Sistem Penggajian dan Tunjangan: Bagaimana sistem penggajian dan tunjangan yang diterapkan untuk dosen dan tenaga kependidikan, apakah berbasis kinerja atau menggunakan sistem yang lain?
- Otonomi dalam Pengelolaan SDM: Bagaimana UNAIR dan UB menjalankan otonomi dalam pengelolaan SDM, termasuk dalam hal pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai?
- Aspek Akademik:
- Kurikulum dan Pembelajaran: Bagaimana UNAIR dan UB merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan pengembangan ilmu pengetahuan?
- Penelitian dan Pengabdian Masyarakat: Bagaimana kedua universitas mendorong dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkualitas dan berdampak?
- Kerjasama Internasional: Bagaimana UNAIR dan UB menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi asing untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian?
- Tata Kelola Umum:
- Good Governance: Bagaimana UNAIR dan UB menerapkan prinsip-prinsip good governance dalam pengelolaan universitas, termasuk transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi stakeholder.
- Sistem Informasi: Bagaimana sistem informasi yang digunakan oleh UNAIR dan UB untuk mendukung pengelolaan universitas secara efektif dan efisien.
Tantangan yang Dihadapi UNAIR dan UB dalam Menjadi PTN-BH dan Pelajaran untuk FIB-UNEJ
Transformasi menjadi PTN-BH merupakan langkah besar yang membawa banyak perubahan signifikan bagi sebuah perguruan tinggi. UNAIR dan UB, sebagai pionir dalam transformasi ini, tentu saja menghadapi berbagai tantangan. Berikut beberapa di antaranya dan pelajaran yang dapat diambil FIB-UNEJ:
Tantangan Umum yang Dihadapi UNAIR dan UB
- Perubahan Budaya Organisasi:
- Tantangan: Membudayakan otonomi, akuntabilitas, dan transparansi dalam pengelolaan universitas.
- Pelajaran untuk FIB-UNEJ: Mulai mempersiapkan perubahan budaya organisasi sejak dini, melibatkan seluruh sivitas akademika dalam proses transformasi, dan membangun sistem reward and punishment yang jelas.
- Peningkatan Kualitas SDM:
- Tantangan: Membutuhkan SDM yang kompeten dalam berbagai bidang, mulai dari manajemen keuangan hingga pengembangan kurikulum.
- Pelajaran untuk FIB-UNEJ: Melakukan asesmen kompetensi SDM yang ada, menyusun program pengembangan SDM yang komprehensif, dan membuka peluang bagi tenaga pendidik untuk meningkatkan kualifikasi.
- Peningkatan Pendapatan Non-APBN:
- Tantangan: Membutuhkan inovasi dan kreativitas dalam mencari sumber pendapatan baru, seperti melalui kerjasama dengan industri, proyek penelitian, dan layanan komersial.
- Pelajaran untuk FIB-UNEJ: Melakukan analisis potensi pendapatan non-APBN, membangun jaringan kerjasama dengan berbagai pihak, dan mengembangkan produk atau layanan yang bernilai tambah.
- Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat:
- Tantangan: Membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai, peningkatan kualitas penelitian, dan relevansi pengabdian masyarakat dengan kebutuhan masyarakat.
- Pelajaran untuk FIB-UNEJ: Membangun pusat penelitian yang modern, mendorong dosen untuk melakukan penelitian yang berkualitas, dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
- Tata Kelola yang Kompleks:
- Tantangan: Membutuhkan sistem tata kelola yang kompleks dan efektif untuk mengelola berbagai aspek universitas, mulai dari keuangan, SDM, akademik, hingga hubungan dengan stakeholder.
- Pelajaran untuk FIB-UNEJ: Mempelajari sistem tata kelola yang diterapkan oleh UNAIR dan UB, mengadopsi praktik terbaik, dan mengembangkan sistem yang sesuai dengan karakteristik FIB-UNEJ.
Tantangan Khusus yang Mungkin Dihadapi FIB-UNEJ
- Skala yang Lebih Kecil: Sebagai fakultas, FIB-UNEJ mungkin memiliki sumber daya yang lebih terbatas dibandingkan dengan universitas secara keseluruhan.
- Fokus Bidang Ilmu yang Lebih Spesifik: Bidang ilmu budaya memiliki karakteristik yang berbeda dengan bidang ilmu lainnya, sehingga membutuhkan pendekatan yang spesifik dalam pengelolaan.
- Keterbatasan Infrastruktur: FIB-UNEJ mungkin perlu melakukan investasi yang signifikan untuk meningkatkan infrastruktur yang mendukung kegiatan akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Saran untuk FIB-UNEJ
- Belajar dari Pengalaman UNAIR dan UB: Kunjungi UNAIR dan UB untuk mempelajari secara langsung sistem tata kelola, strategi pengembangan, dan tantangan yang mereka hadapi.
- Membangun Jaringan Kerja Sama: Jalin kerjasama dengan UNAIR dan UB untuk mendapatkan dukungan dan sharing knowledge.
- Melakukan Studi Banding dengan PTN-BH Lainnya: Tidak hanya UNAIR dan UB, FIB-UNEJ juga dapat belajar dari pengalaman PTN-BH lainnya yang memiliki karakteristik yang serupa.
- Membuat Rencana Transformasi yang Komprehensif: Susun rencana transformasi yang jelas, realistis, dan terukur, melibatkan seluruh sivitas akademika dalam proses perencanaan.
- Membangun Tim yang Solid: Bentuk tim transformasi yang terdiri dari berbagai pihak terkait, seperti dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni.
- Memperkuat Komunikasi dan Koordinasi: Bangun komunikasi yang efektif antara berbagai pihak yang terlibat dalam proses transformasi.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari seluruh pihak, FIB-UNEJ dapat mengatasi berbagai tantangan dalam transformasi menjadi PTN-BH dan menjadi perguruan tinggi yang lebih mandiri, berkualitas, dan berdaya saing.
Tantangan Spesifik yang Mungkin Dihadapi FIB-UNEJ
Selain tantangan umum yang telah kita bahas sebelumnya, FIB-UNEJ sebagai fakultas dengan karakteristik tertentu, mungkin menghadapi tantangan tambahan:
- Fokus pada Ilmu Budaya:
- Tantangan: Membuktikan relevansi ilmu budaya dalam dunia yang semakin kompetitif dan mencari sumber pendanaan untuk penelitian dan pengembangan di bidang ini.
- Solusi: Mengembangkan program studi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, menjalin kerjasama dengan industri kreatif, dan melakukan penelitian yang berdampak pada masyarakat.
- Sumber Daya yang Terbatas:
- Tantangan: Anggaran yang terbatas, infrastruktur yang belum memadai, dan jumlah dosen yang relatif sedikit.
- Solusi: Mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada, mencari sumber pendanaan eksternal, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan.
- Kompetisi dengan Fakultas Lain:
- Tantangan: Bersaing dengan fakultas lain dalam memperebutkan mahasiswa baru, dana penelitian, dan sumber daya lainnya.
- Solusi: Menawarkan program studi yang unik dan berkualitas, membangun reputasi yang kuat, dan menjalin kerjasama dengan fakultas lain.
Topik Lain yang Relevan Terkait Transformasi Menjadi PTN-BH
- Peran Mahasiswa dan Alumni: Bagaimana melibatkan mahasiswa dan alumni dalam proses transformasi? Bagaimana memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi dalam pengembangan universitas?
- Kemitraan dengan Dunia Usaha dan Industri: Bagaimana membangun kemitraan yang kuat dengan dunia usaha dan industri untuk mendukung kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, dan penempatan lulusan?
- Pengembangan Kurikulum: Bagaimana merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan, serta mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global?
- Evaluasi dan Monitoring: Bagaimana mengevaluasi keberhasilan transformasi dan melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan bahwa universitas tetap berada di jalur yang benar?
- Komunikasi dan Publikasi: Bagaimana mengkomunikasikan visi dan misi transformasi kepada seluruh sivitas akademika dan masyarakat luas, serta mempublikasikan hasil-hasil yang telah dicapai?
Saran Tambahan untuk FIB-UNEJ
- Membangun Branding yang Kuat: Membangun citra FIB-UNEJ sebagai fakultas yang unggul dalam bidang ilmu budaya dengan karakteristik yang unik.
- Fokus pada Kualitas Lulusan: Menjamin kualitas lulusan melalui pengembangan kurikulum yang relevan, peningkatan kualitas pembelajaran, dan pengembangan soft skills.
- Mengembangkan Riset yang Unggul: Mendukung dosen untuk melakukan penelitian yang berkualitas dan berdampak, serta memfasilitasi publikasi hasil penelitian di jurnal internasional bereputasi.
- Membangun Jaringan Alumni yang Kuat: Melibatkan alumni dalam kegiatan pengembangan universitas dan memanfaatkan jaringan alumni untuk memperluas peluang kerjasama.
Kesimpulan
Transformasi menjadi PTN-BH merupakan peluang besar bagi FIB-UNEJ untuk meningkatkan kualitas dan daya saing. Namun, proses ini juga penuh dengan tantangan. Dengan perencanaan yang matang, dukungan dari seluruh sivitas akademika, dan semangat yang tinggi, FIB-UNEJ dapat mengatasi berbagai tantangan dan menjadi fakultas yang unggul dan berdaya saing.
Dokumentasi sharing bersama FIB-UNAIR Surabaya, 10 Desember 2024
Dokumentasi sharing bersama FIB-UB Malang, 11 Desember 2024