[:en]A Humanitarian Study of Aguk Irawan MN’s Haji Backpacker[:id]Kajian Humaniora Novel Haji Backpacker Karya Aguk Irawan MN[:]

[:en]SUMMARY

 

A Humanitarian Study of Aguk Irawan MN’s Haji Backpacker; Nofi Yulianti; 120110201057; 105 pages; Indonesian Literature Department, Faculty of Humanities, Universitas Jember.

 

This research discusses two problems, namely (1) the connection of structural elements, including title, theme, character and characterization and (2) conflicts in Aguk Irawan MN’s Haji Backpacker and the humanities aspects in the novel. The aims of this study are (1) to describe the interelements entanglement that composed the story, including title, theme, character and characterization, and conflicts and (2) to describe the humanities aspects including human being and love, human being and misery, human being and responsibility, and human being and anxiety.

To discuss the above problems, this study applies a humanitarian perspective which emphasizes on the representation of human problems in literary works. As a qualitative research, this thesis has some steps to do, namely (1) reading the whole contents of the novel; (2) identifying and proccessing data by classifying the data related with structural elements; (3) collecting data based on the main problems in this research; (4) choosing data that are appropriate with the problems of the research; (5) identifying and proccessing data by classifying the data related with the humanities study; (6) doing structural analysis; (7) doing humanitarian analysis; and, (8) making conclusion. There two methods of analysis, namely a structural analysis and a pragmatic analysis. The structural analysis is conducted to explain descriptively the title, theme, character and characterization, and conflicts. The pragmatic analysis focuses on describing some humanitarian problems experienced by the main character such as human being and love, human being and misery, human being and responsibility, and human being and anxiety.

The result of the structural analysis shows some interesting findings. In literary understanding, a title commonly may refer to a place exposed in a story, show an object pointed in a narrative, and describe a condition. Therefore, the title of Aguk Irawan MN’s Haji Backpaper can be categorized into the title which refers to the object narrated. The major theme of this novel is that the self identity of someone can be reached through struggle. There are some minor themes, namely (1) the love story is not always happy ending, (2) something done in a hurry will end bad, and (3) the affection of the elder sister to the younger brother. The main character of this novel is Mada. The supporting characters are Mada’s father, Mala, Sofia, and Marbel. Mada, Marbel, and Sofia have round character. The conflict includes physical and psychological conflicts. The conflict of human being against human being happens in this novel involves Mada with Mala and Mada with his father. The conflict of human being with society in the story involves Mada with Klahan, the civilian. The conflict of human being against nature does not exist in this novel. The conflict of ideas that involves one idea with another idea experienced by Mada. The psychological conflict between someone with his inner voice experienced by Mada that has not got Sofia’s love yet.

The dominant humanitarian aspects in Haji Backpacker are the problems experienced by the main character and the supporting characters that relate with human being and love, human being and misery, human being and responsibility, and human being and anxiety. The aspect human being and love is experienced by Mada, Mada’s father, Mala, and Marbel. Mada, for example, experiences a tragic event when Sofia, his future bride, runs away  in the wedding day. This moment leads him making a journey to Mecca to search his self-identity. The aspect of human being and misery is experienced by Mada, Mada’s father, Sofia, and Marbel. In his journey, Mada suffers pyshically and psychologically, but he should survive because he must reach the final destination, Mecca. The aspect of human being and responsibility is by Mada, Mada’s father, and Sofia. Mada has a responsibility to find out his father’s grave in Mecca because he wants to apologize for his guilty. Such descriptions show that searching self identity needs a long and complicated journey through which an individual will learn to handle many problems and to seek the way in understanding the meaning of identity as a human being.

 

 

 

 [:id]RINGKASAN

 

Kajian Humaniora Novel Haji Backpacker Karya Aguk Irawan MN; Nofi Yulianti; 120110201057; 105 halaman; Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember.

 

Penelitian ini mendiskusikan dua permasalahan, yakni hubungan unsur-unsur struktural, meliputi judul, tema, penokohan dan perwatakan serta konflik yang ada dalam novel Haji Backpacker karya Aguk Irawan MN dan aspek-aspek humaniora yang terdapat dalam novel ini. Tujuan pembahasan yaitu, 1) mendiskripsikan keterkaitan antarunsur yang membangun meliputi judul, tema, penokohan dan perwatakan, serta konflik; 2) mendiskripsikan aspek-aspek humaniora yang meliputi manusia dan cinta kasih, manusia dan penderitaan, manusia dan tanggung jawab, serta manusia  dan kegelisahan dalam novel ini.

Untuk membahas permasalahan-permasalahan di atas, kajian ini akan menerapka perspektif humaniora/kemanusiaan yang menekankan analisis pada permasalahan manusia dalam karya sastra. Sebagai penelitian kualitatif, kajian ini memiliki beberapa langkah untuk dikerjakan, yakni 1) membaca novel secara keseluruhan; 2) mengidentifikasi dan mengolah data dengan mengklasifikasikan data-data yang berhubungan dengan unsur-unsur struktural; 3) mengumpulkan data-data berdasarkan pokok permasalahan penelitian; 4) memilih data-data sesuai masalah penelitian; 5) mengidentifikasi dan mengolah data dengan mengklasifikasi data-data yang berhubungan dengan kajian humaniora; 6) melakukan analisis struktural; 7) melakukan analisis humaniora; and, 8) membuat kesimpulan. Terdapat dua metode analisi, yakni analisis struktural dan analisis pragmatik. Analisis struktural dikerjakan untuk menjelaskan secara deskriptif

judul, tema, penokohan dan perwatakan, dan konflik. Analisis pragmatik memokuskan pada penjelasan permasalahan kemanusiaan yang dihadapi tokoh utama yakni manusia dan cinta kasih, manusia dan penderitaan, manusia dan tanggung jawab, serta manusia dan kegelisahan.

Hasil analisis struktural menunjukkan beberapa temuan menarik. Judul novel menunjuk pada tempat yang dikemukakan dalam suatu cerita, menunjukkan objek yang dikemukakan dalam sebuah narasi, dan menggambarkan suatu keadaan. Oleh karena itu judul novel Haji Backpacker karya Aguk Irawan MN dapat dikategorikan dalam judul yang menunjuk pada objek yang diceritakan. Tema mayor adalah  jati diri seseorang akan dapat diperoleh dengan perjuangan. Tema minor ada tiga, yaitu: 1) tidak selamanya cinta berakhir bahagia, 2) sesuatu yang dilakukan dengan terburu-buru akan berakhir buruk, 3) kasih sayang kakak kepada adiknya. Tokoh utama dalam novel ini  adalah Mada dan tokoh bawahan meliputi ayah Mada, Mala, Sofia, dan Marbel. Mada, Sofia dan Marbel berwatak bulat (round character), sedengkan ayah Mada dan Mala berwatak datar (flat character). Konflik meliputi konflik fisik dan konflik batini. Konflik manusia dan manusia yang terjadi antara Mada dengan Mala, dan Mada dengan ayahnya. Konflik manusia dengan masyarakat terjadi dalam cerita melibatkan Mada dan preman Klahan. Konflik manusia dengan alam tidak terdapat dalam novel ini. Konflik psikis yang melibatkan ide yang satu dengan ide yang lain dialami oleh Mada. Konflik psikis antara seseorang dan kata hatinya dialami oleh Mada yang tidak kunjung mendapatkan cinta Sofia.

Aspek kemanusiaan yang dominan dalam novel Haji Backpacker karya Aguk Irawan MN adalah manusia dan cinta kasih, manusia dan penderitaan, manusia dan tanggung jawab, serta manusia dan kegelisahan. Aspek manusia dan cinta kasih dialami oleh Mada, ayah Mada, Mala, dan Marbel. Mada, misalnya, mengalami peristiwa tragis ketika Sofia, calon pengantin perempuannya, melarikan diri di hari pernikahan. Momen ini mendorongnya untuk melakukan perjalanan ke Mekkah untuk mencari jati dirinya. Aspek manusia dan penderitaan dialami oleh Mada, ayah Mada, Sofia dan Marbel. Dalam perjanalannya, Mada menderita secra fisik dan psikologis, tapi ia harus bertahan karena ia harus mencapai tujuan terakhirnya, Mekkah. Aspek manusia dan tanggung jawab dialami oleh tokoh Mada, ayah Mada dan Mala. Aspek manusia dan kegelisahan dialami oleh Mada, ayah Mada dan Sofia. Mada memiliki tanggung jawab untuk menemukan makam ayahnya di Mekkah karena ia ingin meminta maaf atas kesalahannya. Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa mencari jati diri membutuhkan perjalanan panjang dan rumit yang melaluinya seorang individu akan belajar untuk menyelesaikan banyak masalah dan mencari cara dalam memahami makna jati diri sebagai manusia.

 

 [:]