Siapkan Akreditasi Ulang, Jurnal Semiotika Lakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan HPBI, MLI, dan HISKI

Semiotika: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik (https://jurnal.unej.ac.id/index.php/SEMIOTIKA/issue/view/1452), atau yang lebih simpel dengan sebutan Jurnal Semiotika, mulai berbenah untuk menyiapkan pengajuan akreditasi ulang, guna mendapatkan peringkat yang lebih tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Jurnal Semiotika dengan Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) Cabang Jember, Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Cabang Jember, dan Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Jember.
Penandatanganan dilaksanakan oleh Editor in Chief Jurnal Semiotika Dr. Heru S.P. Saputra, M.Hum., dengan Ketua HPBI Jember Prof. Dr. Bambang Wibisono, M.Pd., Ketua MLI Jember Dr. Arief Rijadi, M.Si., M.Pd., dan Wakil Ketua HISKI Jember Dr. Dina D. Kusumayanti, M.A., di Ruang Sidang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB UNEJ), Rabu (25/1/2023).

Dalam pengantarnya, Heru S.P. Saputra, sebagai Editor in Chief Jurnal Semiotika (Jurusan Sastra Indonesia FIB UNEJ), mengungkapkan bahwa penandatanganan MoU tersebut lebih sebagai upaya melengkapi dokumen legal formal. Disebutkannya bahwa Jurnal Semiotika sejak awal terbit, yakni tahun 2000, telah bekerja sama dengan HPBI Jember, MLI Jember, dan HISKI Jember. Namun, belum ada dokumen resmi yang menjadi bukti kerja sama tersebut. “Jadi, kita perlu melengkapi dokumen resmi, guna persiapan pengajuan ulang akreditasi,” kata Heru, yang juga ketua HISKI Jember.
Sementara itu, Dekan FIB UNEJ yang diwakili oleh Wakil Dekan II, Dwi Haryanto, S.Sn, M.Sn., dalam sambutannya mengungkapkan kegembiraannya mengetahui bahwa Jurnal Semiotika mulai berbenah. Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada HPBI, MLI, dan HISKI Jember yang mendukung Jurnal Semiotika dengan menjalin kerja sama yang dituangkan dalam MoU.
Dwi Haryanto mengungkapkan bahwa kelengkapan dokumen formal melalui MoU sangat diperlukan. Hal tersebut dapat menambah nilai plus pada variabel pengelola jurnal, ketika jurnal yang bersangkutan diajukan untuk kenaikan peringkat akreditasi. Selain itu, dapat memperluas jaringan sehingga diharapkan semakin banyak penulis yang submit artikelnya ke Jurnal Semiotika. “Anggota organisasi profesi HPBI, MLI, dan HISKI berpotensi untuk submit artikel ke Jurnal Semiotika,” kata Dwi yang merasa pernah terbantu dalam kenaikan pangkat lantaran artikelnya dipublikasikan di Jurnal Semiotika.
Jurnal Semiotika adalah salah satu dari ratusan jurnal yang diterbitkan oleh Universitas Jember. Saat ini posisi Jurnal Semiotika masih peringkat 5 atau Sinta 5. Meskipun demikian, di lingkungan FIB UNEJ, jurnal ini menjadi jurnal satu-satunya yang telah terakreditasi.
Usai penandatanganan MoU, dilanjutkan dengan potong tumpeng di Ruang Jurusan Sastra Indonesia FIB UNEJ. Tumpeng yang berbentuk kerucut dan menjulang ke atas bermakna sebagai harapan agar kehidupan menjadi meningkat.***

Related Posts