Pekan Chairil Anwar: Lima Pribadi yang Harus Dihormati

Kamis, 27 Juni 2019

Seminar Nasional Pekan Chairil Anwar 2019 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember dengan tema ” “Teori Sastra Kritis dan Metodologi: Dinamika Bahasa, Sastra, dan Budaya”

Seminar Nasional Pekan Chairil Anwar dan Menyambut Purnatugas 65 tahun Ibu Sri Mariati dilaksanakan di aula Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember diikuti 100 peserta.

Pemateri seminar nasional yaitu Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, MA, Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum, dan

Mardi Luhung, SS

Ketua panitia seminar, Panaka Jaya Hidayatullah, S.Sn, M.Sn menyampaikan bahwa Sultan Pakubuwono IV  dalam ajarannya yang tertuang dalam Serat Wulangreh dalam satu pupuh dikatakan ada 5 pribadi yg harus dihormati, yaitu kedua orang tua mertua, saudara tua, guru, dan raja.

Guru, kata Jaya termasuk sosok pribadi yang harus dihormati dan masuk kategori IV, sebelum yang terakhir, yaitu raja, yang dalam konteks Indonesia adalah Presiden.

Murid wajib menuntut ilmu untuk menuju kesempurnaan. Kesempurnaan akan terwujud bila anak mengalami kemerdekaan, yaitu merseka pikirannya, merdeka batinnya, dan merseka tenaganya. Kesempurnaan akan tercapai dengan berguru kepada guru sejati. Guru sejati mampu membimbing, mendampingi, dan menunjukkan jalan menuji kesempurnaan. Ia menjadi teladan dalam kesempurnaan.

Sosok guru sejati yersebut kiranya telah disampaikan oleh Ibunda Dra. Sri Mariati, M.Hum yang saat ini memasuki masa purnakarya. Namun kami percaya beliau tidak akan pernah purna berkarya. Status sebagai guru pendidik, ilmuwan peneliti, tidak ada purnanya. Yang mengalami purna adalah guru pengajar.

Jaya menyampaikan apresiasi kepada jajaran dekanat yang memiliki inisiatif dan telah memfasilitasi seminar nasional. Betapa tidak, dalam waktu 7 bulan mampu menyelenggarakan dan menghimpun penulis-penulis handal dalam dua karya besar. Desember tahun 2018, saat itu Fakultas Ilmu Budaya mempublikasikan 71 artikel dalam prosiding berjudul Sastra dan Perkembangan Media yang dihasilkan oleh 123 penulis dengan 921 halaman. Pada bulan Juni 2019, Fakultas Ilmu Budaya menerbitkan prosiding berjudul Teori Kritis dan Metodologi: Dinamika Baasa, Sastra, dan Budaya sebgaai persembahan untuk Ibunda Dra. Sri Mariati, M.Hum. yang memaparkan 55 karya yang ditulis oleh 105 penulis yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Lampung, dan NTB. Tan tak kalah tebalnya sebanyak 958 halaman. Prosiding yag dihasilkan kolega Fakultas Ilmu Budaya ini selalu berbobot baik isi dan tebalnya. Silahkan tersenyum, canda Jaya.

Jaya juga mengapresiasi kerja tim editor seperti, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum, Dr. Heru SP Saputra, M.Hum, Dra. Titik Maslikatin, M.Hum, dan Zahratul Umniyyah, S.S.,M.A.

Secara akumulatif dengan perjuangan para editor terutama Prof. Novi yang memiliki hobby mengoyak dan menagih makalah kolega dosen dengan tiada hentinya mulai dini hari sampai menjelang tengah malam. Dalam jangka waktu 7 bulan mampu menghimpun 126 karya yang dihasilkan oleh 78 penulis dan menjadikan mereka sebagai sahabat abadi.

Jika dalam waktu 7 bulan saja sanggup menyelenggarakan dua kegiatan ilmiah tingkat nasional, kami yakin Dekanat akan sanggup menyelenggarakan kegiatan besar tingkat internasional. Kita berharap dan kita menunggu, hal itu dapat terwujud, kata Jaya.

Jaya juga menyampaikan bahwa selain seminar yang menghimpun berbagai makalah dan pemikiran tentang Teori Kritis dan Metodologi: Dinamika Bahasa, Sastra, dan Budaya; juga diselenggarakan pementasan seni pertunjukan nanti malam. Malam nanti mahasiswa dan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember akan berekspresi optimal, lanjut Jaya.

Dalam menutup sambutannya sebagai ketua panitia, Jaya berpantun:

Raja bertakhta untuk melayani

Bila ada salah kata, jangan dimasukkan dalam hati.

Selamat berseminar semoga sukses

 

Related Posts

Leave a Reply