Mengenang Enam Tahun Kepergiannya, HISKI Jember Siapkan Webinar Bahas Pemikiran Prof. Ayu Sutarto

Untuk mengenang kepergian Prof. Dr. Ayu Sutarto, M.A. (1 Maret 2016), perlu dilakukan penelusuran percikan-percikan pemikirannya guna didiskusikan, dikembangkan, dan ditindaklanjuti. Ayu sutarto adalah ilmuwan, akademisi, dan budayawan yang telah malang-melintang dalam kancah pergulatan akademis dan kultural.

Sebagai apresiasi terhadap jasa-jasa lelaki kharismatik yang akrab dipanggil Pak Ayu tersebut, Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia Komisariat Jember (HISKI Jember) menyiapkan Webinar secara daring dengan tajuk NGONTRAS#8 (Ngobrol Nasional Metasastra ke-8) dengan tema Meneruskan Pemikiran Prof. Ayu Sutarto (Pakar Tradisi Lisan Indonesia).

Sebagaimana disampaikan Dr. Heru S.P. Saputra, M.Hum, ketua HISKI Komisariat Jember sekaligus dosen FIB UNEJ, ketika dihubungi, bahwa Pak Ayu telah banyak berjasa secara akademik dan kultural, baik bagi UNEJ maupun masyarakat akademis dan khalayak umum. “Maret adalah bulan ketika Pak Ayu meninggalkan kita semua. Kita perlu mengapresiasi dengan cara mengenang dan mengembangkan pemikiran-pemikiran beliau, di antaranya dengan mendiskusikan karya-karya beliau,” kata Heru.

Acara akan digelar kerja sama antara HISKI Jember dengan Jurusan Sastra Indonesia dan Jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB UNEJ), Yayasan Untukmu Si Kecil (USK), dan Kelompok Riset Tradisi Lisan dan Kearifan Lokal (KeRis TERKELOK), Sabtu mendatang (5/3/2022).

Pembicara yang akan menjadi narasumber adalah Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.A., guru besar dari Universitas Negeri Surabaya; Dr. Ikwan Setiawan, M.A., dosen Jurusan Sastra Inggris FIB UNEJ; dengan moderator Dr. Dina Dyah Kusumayanti, M.A., dosen Jurusan Sastra Inggris FIB UNEJ sekaligus anggota HISKI Komisariat Jember. Prof. Yu, sapaan akrab Setya Yuwana, adalah sahabat karib dan tim kerja akademis yang senantiasa menjadi kolega Prof. Ayu, sedangkan Dr. Ikwan adalah murid, asisten, sahabat, dan kolega dalam berbagai kegiatan akademis bersama Prof. Ayu.

Jejak kehidupan Prof. Ayu dapat disarikan dari berbagai sumber. Lahir dengan nama Sutarto (Pacitan, 21 September 1949), kemudian beliau lebih dikenal sebagai Ayu Sutarto. Hal ini lantaran celetukan teman-temannya pada waktu kuliah Sarjana Muda Jurusan Sastra Inggris, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta—yang notabene mayoritas perempuan—dengan bertanya “Are you, Sutarto?”. Sejak saat itulah, nama populernya menjadi Ayu Sutarto. Dalam beberapa buku menyamarkan dirinya dengan sebutan Empu Sambang Gunung.

Sebutan Empu Sambang Gunung barangkali tidak dapat dilepaskan dari pengalaman etnografis Pak Ayu ketika berjibaku menyelesaikan disertasinya. Sebagaimana diketahui, disertasi Pak Ayu di Universitas Indonesia (UI) diterbitkan menjadi buku Legenda Kasada dan Karo Orang Tengger Lumajang (1997). Dalam proses riset karya monumental tersebut, Pak Ayu harus “naik-turun gunung”, melakukan pengembaraan untuk menyatu dengan masyarakat Tengger di lereng Gunung Bromo, guna memahami secara etnografis kisah Rara Anteng dan Jaka Seger. Masyarakat Tengger bermukim di empat sisi lereng Gunung Bromo, yang secara administratif mencakup wilayah Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, dan Malang, Jawa Timur.

Kepakaran Pak Ayu semakin populer sebagai referensi dalam kajian folklor, tradisi lisan, dan sastra lisan melalui pidato pengukuhan guru besarnya, Mulut Bersambut: Sastra Lisan dan Folklor Lisan sebagai Instrumen Politik pada Era Soekarno dan Soeharto (2009). Dijelaskannya bahwa di berbagai belahan bumi termasuk Indonesia, folklor, tradisi lisan, dan sastra lisan bukan hanya sebagai produk peradaban yang menghibur, mencerahkan, atau memberi pelajaran, melainkan juga dapat dimanfaatkan sebagai instrumen politik, baik untuk mengukuhkan maupun menggoyahkan kekuasaan. Produk budaya tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana mensosialisasikan program penguasa, memberi legitimasi kepada kekuasaan, membela diri, dan bahkan dimanfaatkan sebagai alat untuk melakukan kampanye gelap (black campaign) serta melakukan pembunuhan karakter (character assasination) terhadap rival atau musuh politik para penggunanya.

Selain di dalam kedua karya tersebut, percikan-percikan pemikiran Pak Ayu tentang seni, politik, Islam, dan Indonesia, dapat dicermati dari berbagai karya ilmiahnya, baik berupa buku, artikel, maupun presentasi yang dipaparkannya dalam berbagai forum, baik dalam skala nasional maupun internasional. Pak Ayu juga selalu menandaskan tentang strategi menjinakkan globalisasi beserta segala peradaban elektroniknya dengan memanfaatkan produk budaya lokal, terutama dengan perspektif multikultural dan humanistik. Beberapa buku yang memuat percikan pemikiran tersebut di antaranya adalah Di Balik Mitos Gunung Bromo (2001), Menguak Pergumulan antara Seni, Politik, Islam, dan Indonesia (2004), Menjinakkan Globalisasi: tentang Peran Strategis Produk-produk Budaya Lokal (2004), Saya Orang Tengger, Saya Punya Agama: Kisah Orang Tengger Menemukan Agamanya (2007), Pemetaan Kebudayaan di Provinsi Jawa Timur: Sebuah Upaya Pencarian Nilai-Nilai Positif (2008), dan Menggelar Mantra, Menolak Bencana (2011). 

Selain karya ilmiah, karya-karya kreatif, baik novel maupun puisi, juga menjadi sarana Pak Ayu untuk mengekspresikan gagasannya. Karya-karya tersebut di antaranya Dua Hati Menuju Matahari (2004), Adinda, Kulihat Beribu-ribu Cahaya di Matamu (2009), Perjalanan Hati Seorang Lelaki (2009), Di Sini Aku Berburu Tuhan, di Sana Engkau Berburu Kerinduan (2013), dan Hati yang Menyapa: Dari Renungan ke Renungan (2013).

Meskipun demikian, kita memerlukan wawasan dan pandangan dari pakar, di antaranya para pembicara yang akan memberi pencerahan tentang pemikiran-pemikiran Pak Ayu yang tercermin di dalam karya-karyanya. Untuk itu, silakan ikuti webinar yang akan dilaksanakan secara daring.

Peserta yang akan mengikuti acara NGONTRAS#8, Sabtu, 5 Maret 2022, pukul 10.00—12.00 WIB (Ruang zoom dibuka pukul 09.30 WIB), tidak perlu mendaftar dan cukup klik pada Join Zoom Meeting: https://bit.ly/NGONTRAS-8, Meeting ID: 950 1113 3796, Passcode: HISKI-08.

Peserta yang belum masuk Grup WA, diharapkan masuk grup dengan tujuan untuk memudahkan mendapatkan informasi kegiatan NGONTRAS berikutnya, dengan klik https://bit.ly/GRUP-D_NGONTRAS.

Peserta juga dapat mengunjungi Portal HISKI Jember untuk mengunduh secara gratis file buku dan prosiding, dengan klik http://hiskijember.fib.unej.ac.id. Atau menyaksikan rekaman NGONTRAS sebelumnya melalui Kanal Youtube HISKI JEMBER OFFICIAL dengan klik https://bit.ly/YoutubeHISKIJember ***

 

 

Related Posts