Mengusung Cerita Topeng Betawi Tempo Doeloe Menuju Pertunjukan Dunia

Siti Gomo Attas
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta
Pos-el: tigo_attas@yahoo.co.id

Abstrak
Tulisan ini membahas pertunjukan cerita Topeng Betawi sebagai tradisi lisan Betawi yang dipertunjukan pada Malam Pementasan Jakarta Tempo Doeloe di Gedung Galangan Kapal VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) Pluit Jakarta Utara, Minggu 2 Desember 2012. Para tamu asing yang turut menghadiri undangan Wali Kota Jakarta Utara malam itu, terdapat 14 negara sahabat, antara lain, negara India, Jepang, China, Amerika, Singapura, dan Korea Selatan Afrika Selatan. Tujuan tulisan ini melaporkan isi pertunjukan kesenian Betawi secara estetis dengan konteks penonton dunia. Kajian ini menggunakan metode etnografi dan analisis menggunakan pendekatan mutidisiplin, khusunya seni pertunjukan. Metode dan pendekatan ini diharapkan dapat menghasilkan tulisan yang menggambarkan pertunjukan cerita Topeng Betawi pada abad ke-19 di Batavia, pada masa kolonialisme Belanda. Peranan estetis panggung berperan sebagai media untuk mengusung cerita rakyat Betawi dengan peralatan musik, pencahayaan, panggung, dan kostum pemain yang membuat pertunjukan lebih menarik. Sutradara pertunjukan dengan kepiawaiannya mampu mengemas pertunjukan malam itu dengan model pesta taman di depan Gedung VOC. Ada tiga hal yang membuat pertunjukan ini menarik, yaitu (1) peran pembawa acara dalam menerjemahkan isi cerita Topeng Betawi ke dalam bahasa Inggris, (2) nilai eksotik sejarah yang sama sebagai negara-negara yang pernah dijajah, dan (3) kepiawaian sutradara menata pertunjukan, memukau penonton asing menyaksikan pertunjukan.

Kata kunci: pertunjukan, cerita rakyat Topeng Betawi, era VOC, nilai eksotik

FULL TEXT : PDF

Related Posts

Leave a Reply